Hari Raya Idul Fitri
Anies Baswedan: Tetap di Rumah Setelah Lebaran Supaya Tidak Kembali ke Bulan Maret
Anies Baswedan meminta seluruh warganya menaati seruan MUI DKI dan DMI DKI, dengan tetap berada di rumah masing-masing saat Idul Fitri.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh warganya menaati seruan MUI DKI dan DMI DKI, dengan tetap berada di rumah masing-masing saat Idul Fitri.
Anies Baswedan menjelaskan, Jakarta dan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi adalah satu kesatuan episenter penularan Virus Corona.
Sehingga, menurutnya aturan yang dibuat pasti mirip-mirip.
• Maruf Amin: Kami Pemerintah Mohon Maaf Bahaya Corona Belum Hilang
Ia juga meminta tak ada anggapan soal daerah aman dan tak aman.
"Bila ada bertanya apa ada kampung hijau merah, Jakarta, Jabodetabek masih episenter."
"Karena itu tidak ada wilayah di sini kuning, hijau, merah."
• Hacker Klaim Curi Data 2,3 Juta Pemilih Pemilu 2014, Begini Respons KPU
"Semua kawasan satu kesatuan," ungkap Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta masyarakat sama sekali tidak melonggarkan diri saat dan sesudah Lebaran.
Sikap yang sama seperti hari-hari sebelumnya diharapkan tetap dijaga dan ditaati.
• 39.783 Napi Ikut Program Asimilasi dan Integrasi, 126 Diantaranya Melanggar, Termasuk Bahar Smith
Sebab, jangan sampai masyarakat lupa aturan ketika tengah merayakan hari kemenangan, dan justru berujung Jakarta kembali menghadapi situasi seperti bulan Maret.
"Saya garisbawahi, tetaplah di rumah, menjelang Lebaran, saat Lebaran, dan hari-hari setelah Lebaran."
"Jangan longgarkan diri, supaya tidak kembali di Bulan Maret," papar Anies Baswedan.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 6.515 (30.0%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 3.596 (16.5%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 2.045 (9.4%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 1.288 (5.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 1.265 (5.8%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 768 (3.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 725 (3.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 590 (2.7%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 494 (2.3%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 474 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 443 (2.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 388 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 294 (1.4%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 292 (1.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 274 (1.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 225 (1.0%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 215 (1.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 201 (0.9%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 168 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 163 (0.7%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 157 (0.7%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 150 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 129 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 119 (0.5%)
RIAU
Jumlah Kasus: 110 (0.5%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 105 (0.5%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 99 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 91 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 86 (0.4%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 79 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 69 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 49 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 39 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 19 (0.1%). (Danang Triatmojo)