Hari Raya Idul Fitri

Anies Baswedan: Tetap di Rumah Setelah Lebaran Supaya Tidak Kembali ke Bulan Maret

Anies Baswedan meminta seluruh warganya menaati seruan MUI DKI dan DMI DKI, dengan tetap berada di rumah masing-masing saat Idul Fitri.

Warta Kota/Desy Selviany
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam wawancara khusus dengan Wartakotalive.com pada Selasa (14/4/2020) lewat video conference. (Desy Selviany) 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh warganya menaati seruan MUI DKI dan DMI DKI, dengan tetap berada di rumah masing-masing saat Idul Fitri.

Anies Baswedan menjelaskan, Jakarta dan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi adalah satu kesatuan episenter penularan Virus Corona.

Sehingga, menurutnya aturan yang dibuat pasti mirip-mirip.

Maruf Amin: Kami Pemerintah Mohon Maaf Bahaya Corona Belum Hilang

Ia juga meminta tak ada anggapan soal daerah aman dan tak aman.

"Bila ada bertanya apa ada kampung hijau merah, Jakarta, Jabodetabek masih episenter."

"Karena itu tidak ada wilayah di sini kuning, hijau, merah."

Hacker Klaim Curi Data 2,3 Juta Pemilih Pemilu 2014, Begini Respons KPU

"Semua kawasan satu kesatuan," ungkap Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta masyarakat sama sekali tidak melonggarkan diri saat dan sesudah Lebaran.

Sikap yang sama seperti hari-hari sebelumnya diharapkan tetap dijaga dan ditaati.

39.783 Napi Ikut Program Asimilasi dan Integrasi, 126 Diantaranya Melanggar, Termasuk Bahar Smith

Sebab, jangan sampai masyarakat lupa aturan ketika tengah merayakan hari kemenangan, dan justru berujung Jakarta kembali menghadapi situasi seperti bulan Maret.

"Saya garisbawahi, tetaplah di rumah, menjelang Lebaran, saat Lebaran, dan hari-hari setelah Lebaran."

"Jangan longgarkan diri, supaya tidak kembali di Bulan Maret," papar Anies Baswedan.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 6.515 (30.0%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 3.596 (16.5%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 2.045 (9.4%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 1.288 (5.9%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 1.265 (5.8%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 768 (3.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 725 (3.3%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 590 (2.7%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 494 (2.3%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 474 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 443 (2.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 388 (1.8%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 294 (1.4%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 292 (1.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 274 (1.3%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 225 (1.0%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 215 (1.0%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 201 (0.9%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 168 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 163 (0.7%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 157 (0.7%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 150 (0.7%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 129 (0.6%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 119 (0.5%)

RIAU

Jumlah Kasus: 110 (0.5%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 105 (0.5%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 99 (0.5%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 91 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 86 (0.4%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 79 (0.4%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 69 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 49 (0.2%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 39 (0.2%)

ACEH

Jumlah Kasus: 19 (0.1%). (Danang Triatmojo)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved