Keuangan

Di Masa Pandemi Virus Corona, Begini Cara Mengatur Keuangan Biar Tetap Sehat

Mengelola keuangan saat pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah masyarakat karena membutuhkan cara yang berbeda dari yang biasa dilakukan.

Editor: Fred Mahatma TIS
Amar Bank
Direktur Utama Amar Bank Vishal Tulsian 

“Pada situasi seperti ini masyarakat perlu memperketat pengelolaan uang di tabungan dan sebisa mungkin simpan tabungan tersebut di bank..."

"Pengusaha harus mulai berpikir tentang peluang bisnis ke depan. Para pegawai kantor sebaiknya memanfaatkan masa-masa ini untuk meningkatkan keterampilan mereka berdasarkan kebutuhan pasar..."

WARTAKOTALIVEL.COM, JAKARTA - Penyebaran virus corona memberikan dampak signifikan pada sektor keuangan nasional yang turut mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan.

Mengelola keuangan saat pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah masyarakat karena membutuhkan cara yang berbeda dari yang biasa dilakukan.

Melakukan langkah-langkah kecil secara finansial seperti menabung dan melakukan investasi, menjadi segelintir cara yang dapat dilakukan untuk bisa mempersiapkan skenario keuangan pasca pandemi Covid-19.

Bagai Dua Sisi Mata Uang, Sandiaga Uno Paparkan Peluang Investasi di Balik Pandemi Virus Corona

Begini Cara Pemprov DKI Dorong Investasi 2020 di Tengah Pandemi Corona

Firsan Nova, salah satu kontributor penulis The Iconomics yang juga CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication mengatakan masyarakat harus mulai mengelola tabungan secara bijak,

“Pada situasi seperti ini masyarakat perlu memperketat pengelolaan uang di tabungan dan sebisa mungkin simpan tabungan tersebut di bank," ungkap Firsan dalam pernyataan resminya yang diterima Wartakotalive.com, Senin (18/5/2020).

"Disarankan untuk tidak mengambil semua tabungan di bank guna meminimalisir pengeluaran yang tidak diperlukan. Rencanakan dana tabungan untuk bertahan sampai waktu yang lebih panjang sekitar 6 bulan hingga 1 tahun ke depan,” imbuhnya.

Bantu Lawan Wabah Covid-19, Bank DBS Indonesia Salurkan Bantuan Alat Kesehatan

Dana KJP Cair, Bank DKI Imbau Pemegang KJP Plus & KJMU Patuhi PSBB

Cenderung berhati-hati

Pada masa pandemi ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan dan memilih untuk lebih banyak menyisihkan pendapatannya untuk ditabung.

Data Bank Indonesia menunjukkan, pada Maret bulan rata-rata porsi pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi adalah 69%. Turun dibandingkan Februari yaitu 69,2%.

Sementara porsi pendapatan yang disisihkan untuk menabung naik dari 18,1% menjadi 18,6%.

Hal ini menunjukkan bahwa secara umum masyarakat sudah mengurangi biaya untuk berbelanja dan memilih untuk menabung.

Di sisi lain, melalui pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No 1 tahun 2020 menjadi Undang-Undang, LPS diberikan beberapa wewenang tambahan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, serta menjamin tabungan milik masyarakat yang disimpan di perbankan akan tetap aman meski di tengah pandemi virus corona.

Senada dengan Firsan Nova, Direktur Utama Amar Bank Vishal Tulsian memaparkan, "Dalam situasi krisis seperti ini, masyarakat sebaiknya tidak membiarkan mentalitas bias mengontrol keputusan mereka."

"Bersama-sama kita harus mempersiapkan skenario setelah pandemi Covid-19 ini pulih. Pengusaha harus mulai berpikir tentang peluang bisnis ke depan. Para pegawai kantor sebaiknya memanfaatkan masa-masa ini untuk meningkatkan keterampilan mereka berdasarkan kebutuhan pasar," paparnya.

Investasi saham

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved