Marak Pencurian Data, Begini Solusi Tingkatkan Keamanan Sistem
Akibat penyebaran Covid-19 yang terjadi sejak Desember 2019, roda ekonomi maupun kebiasaan orang perlahan berubah.
Meski demikian, ada metode cracking khusus yang dapat mengambil Data In Use ini.
Secara umum, data ini tidak dienkripsi, dan biasanya sistem menerapkan memory proteksi agar data tersebut tidak dapat diakses oleh yang tidak berhak.
Memory proteksi ini tergantung pada fitur prosesor atau sistem operasi.
⦁ Data at Rest (diam)
Data yang disimpan pada storage seperti: filesystem, media usb, dan Database Server.
Data ini diamankan dengan cara enkripsi, dan membutuhkan mekanisme manajemen kunci yang baik agar tetap aman.
Data adalah harta terpenting dalam perusahaan finansial, sehingga pengamanan data mutakhir adalah wajib, memastikan tingkat keamanan tertinggi dan tetap dapat terkelola dengan baik.
Semakin perusahaan menghargai nasabahnya, makin tinggi standar keamanan yang digunakan untuk mengamankan data at rest, data in use, maupun data in transit.
Umumnya pengamanan dilakukan dengan metode enkripsi yang akan menjadikan data tersebut tampil dalam bentuk scrambled, sehingga menjadi tak memiliki arti.
Dalam hal konteks keamanan, idealnya data wajib memenuhi tiga syarat CIA (Confidentiality, Integrity, dan Availability).
Dan akan menjadi rentan bocor jika tidak memenuhi salah satu saja dari tiga syarat keamanan tersebut.
Enkripsi setidaknya sudah memenuhi dua syarat dan kendali akses dengan ACL dn Manajemen Key menyempurnakannya.
Solusi
Mudah, cepat, aman harus ditunjukkan oleh perusahaan ketika berurusan dengan data konsumen.
Konsumen harus bisa mengakses dengan cepat dan mudah namun tetap mendapat kepastian keamanan.