Bulan Suci Ramadan

Tak Ada Kata Terlambat, Begini Keutamaan Tadarus Alquran di Bulan Ramadan Sampai Adabnya

Meski Bulan Ramadan sebentar lagi selesai, tak ada kata terlambat untuk mulai tadarus Alquran atau membacanya. Manfaatnya luar biasa

net vira Tribun Jateng
Membaca Alquran 

Keutamaan tadarus Alquran di Bulan Ramadan

Adab membaca Alquran 

WARTAKOTALIVE.COM - Meski Bulan Ramadan sebentar lagi selesai, tak ada kata terlambat untuk mulai tadarus Alquran atau membacanya.

Tahukah anda, Inilah pahala dan keutamaan Tadarus Alquran selama Bulan Suci Ramadhan

Membaca alquran di bulan suci Ramadhan sangat besar pahalanya.

Bulan Ramadhan yang ditunggu-tunggu cepat berlalu, lantas ibadah apa saja yang sudah kita lakukan selama Ramadhan?

Salah satu amal kebaikan yang banyak dilakukan di bulan Ramadhan adalah membaca Al Quran atau Tadarus Alquran.

Cara Khatam Alquran Dalam 30 Hari Selama Ramadan, Ikuti Trik Berikut Ini Semoga Berhasil

Membaca Alquran di bulan Ramadhan memiliki banyak pahala dan keutamaan.

Salah satunya janji Allah SWT adalah dikumpulkan bersama malaikat di Surga saat di akhirat nanti.

Melansir Kompas.com berjudul "3 Keutamaan Tadarus Al Quran di Bulan Ramadhan yang Perlu Anda Diketahui"

Berikut pahala dan keutamaan tadarus Alquran selama Bulan Ramadhan.

1. Memberi syafaat di akhirat

Dalam Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan terbitan Pengurus Pusat Lajnah Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tahun 2017, dijelaskan ibadah puasa dan membaca Alquran adalah dua ibadah serangkai yang akan memberi syafaat di akhirat nanti.

Hal itu sebagaimana dalam sabda Rasulullah: "Puasa dan Al Quran akan memberi syafaat (pertolongan) pada seorang hamba di hari kiamat." Puasa berkata:

"Ya Tuhanku, karena aku orang tersebut menahan makanan dan syahwat. Berilah syafaat bagiku untuknya." Al Quran juga berkata: "Ya Tuhanku, karena aku orang tersebut menahan tidak tidur di malam hari. Berilah syafaat bagiku untuknya." (HR Ahmad dan Thabrani).

Hukum Wanita Haid Membaca Alquran, Ustaz Abdul Somad: Masih Bisa Dilakukan dengan Syarat Ini

Dalam buku tersebut juga dijelaskan, pelaksanaan tadarus atau membaca Alquran di masjid selama Ramadhan sudah dilaksanakan di masa khalifah Umar.

Sebagaimana diriwayatkan dari Abi Ishaq al-Hamdani berikut:

"Ali bin Abi Thalib keluar di awal Ramadhan, lentera dinyalakan dan kitab Allah dibaca di masjid-masjid. Ali berkata: Semoga Allah menerangimu, wahai Umar dalam kuburmu, sebagaimana engkau telah menerangi masjid-masjid Allah dengan Al Quran," (Riwayat Ibnu Syahin).

2. Memperoleh kebaikan berlipat

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi).

Anjuran untuk membaca Al Quran selama bulan Ramadhan juga sebagaimana firman Allah sebagai berikut:

"Di antara amal kebajikan yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan adalah tadarus Al Quran. Tadarus Al Quran berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu Allah SWT yang turun pertama kali pada malam bulan Ramadhan." (QS. Al Baqarah ayat 185).

Dengan tadarus Al Quran, kandungan hikmah yang termuat dan terkumpul di dalamnya dapat menjadi penunjuk jalan menuju kebenaran.

3. Dikumpulkan di surga bersama Malaikat

Hal itu sebagaimana sabda Nabi SAW berikut:

"Orang yang mahir membaca Al Quran kelak (mendapat tempat di surga) bersama para malaikat yang mulia lagi taat. Sementara orang yang kesulitan dan berat jika membaca Al Quran, maka ia mendapatkan dua pahala." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dikutip dari buku Tuntunan Ibadah Pada Bulan Ramadhan yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah tadarus juga menjadi amalan yang dianjurkan selama berpuasa. Dari Ibnu Abbas r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata:

"Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh Malaikat Jibril pada setiap malam pada bulan Ramadhan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari Al Quran. Ketika ditemui Jibril, Rasulullah adalah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan.

"kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi).

Beberapa adab penting yang perlu diperhatikan dalam membaca Alquran:

1. Hendaklah yang membaca Alquran berniat ikhlas, mengharapkan ridha Allah, bukan berniat ingin cari dunia atau cari pujian.

2. Disunnahkan membaca Alquran dalam keadaan mulut yang bersih. Bau mulut tersebut bisa dibersihkan dengan siwak atau bahan semisalnya.

3. Disunnahkan membaca Alquran dalam keadaan suci. Namun jika membacanya dalam keadaan berhadats dibolehkan berdasarkan kesepatakan para ulama.

Catatan: Ini berkaitan dengan masalah membaca, namun untuk menyentuh Al-Qur’an dipersyaratkan harus suci. Dalil yang mendukung hal ini adalah:

عَنْ أَبِى بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَتَبَ إِلَى أَهْلِ الْيَمَنِ كِتَابًا فَكَانَ فِيهِ لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرٌ

Dari Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menulis surat untuk penduduk Yaman yang isinya, “Tidak boleh menyentuh Alquran melainkan orang yang suci”. (HR. Daruquthni no. 449. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 122).

4- Mengambil tempat yang bersih untuk membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu, para ulama sangat anjurkan membaca Alquran di masjid.

Di samping masjid adalah tempat yang bersih dan dimuliakan, juga ketika itu dapat meraih fadhilah i’tikaf.

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, “Hendaklah setiap orang yang duduk di masjid berniat i’tikaf baik untuk waktu yang lama atau hanya sesaat. Bahkan sudah sepatutnya sejak masuk masjid tersebut sudah berniat untuk i’tikaf.

Adab seperti ini sudah sepatutnya diperhatikan dan disebarkan, apalagi pada anak-anak dan orang awam (yang belum paham). Karena mengamalkan seperti itu sudah semakin langka.” (At-Tibyan, hlm. 83).

5- Menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an. Duduk ketika itu dalam keadaan sakinah dan penuh ketenangan.

6- Memulai membaca Al-Qur’an dengan membaca ta’awudz. Bacaan ta’awudz menurut jumhur (mayoritas ulama) adalah “a’udzu billahi minasy syaithonir rajiim”. Membaca ta’awudz ini dihukumi sunnah, bukan wajib.

Perintah untuk membaca ta’awudz di sini disebutkan dalam ayat,

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)

7- Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surat selain surat Bara’ah (surat At-Taubah).

Catatan: Memulai pertengahan surat cukup dengan ta’awudz tanpa bismillahir rahmanir rahim.

8- Hendaknya ketika membaca Al-Qur’an dalam keadaan khusyu’ dan berusaha untuk mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang dibaca.

Perintah untuk mentadabburi Al-Qur’an disebutkan dalam ayat,

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)

Sebagian artikel dari Rumaysho.com 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved