Karya Sketsa NF Menggambarkan Perbuatan Keji yang Dialaminya

Laporan wartawan wartakotalive.tribunnews.com, Rangga Baskoro

WARTAKOTALIVE.COM, Cipayung -- Siswi SMP berinisial NF yang membunuh APA (5) diketahui gemar dan pintar menggambar.

Salah satu karyanya yang menarik perhatian publik yakni sketsa seorang wanita yang diikat menggunakan tali tambang.

Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat mengatakan ilustrasi tersebut merupakan bentuk intepretasi atas apa yang telah dialami NF terhadap pacaranya yang berinisial A.

• Ibu Siswi SMP Hamil Korban Rudapaksa Hanya Ingin Pelaku Ditangkap, Ia Siap Besarkan Cucu Tanpa Bapak

Harry menegaskan bahwa NF mengalami kekerasan seksual dan pernah merasakan hal yang sama persis seperti ilustrasi pada gambar tersebut sebanyak 3 kali.

"Gambar-gambar yang menunjukkan seorang wanita diikat dengan tali tambang, itu yang dilakukan pacarnya. Jadi pacarnya ada kelainan seksual, perilaku seksual yang menyimpang," kata Harry di Balai Rehabilitasi Anak, Jakarta Timur, Jumat (15/5/2020).

• Ada Kesedihan Mendalam pada Jiwa NF, Remaja Putri Pembunuh Bocah, Pacarnya Diduga Kelainan Seks?

Menurutnya kasus pencabulan yang membuat NF kini hamil tak bisa dilepaskan dari ulah tiga pelaku yang mencabulinya.

Yakni A sebanyak tiga kali, F yang merupakan sepupu dari ibu tiri NF empat kali, dan R, cucu dari kakak ibu tiri sebanyak sembilan kali.

"Pacarnya punya kelainan seksual, diikat, dikasih lilin. Jadi apa yang dialami NF ini proses panjang. Waktu membunuh itu kepikiran hamil dan (yang) memperkosa dia (NF), jadi pelampiasan," ujarnya.

Harry meminta semua pihak tak lantas menyudutkan tindakan pembunuhan NF karena di satu sisi NF jadi korban pencabulan dan kekerasan fisik.

• NF Diam Meski Telah 9 Kali Dicabuli Keluarga Tiri Demi Jaga Hubungan Keluarga

Secara hukum NF terlibat empat kasus hukum, sebagai pelaku dalam kasus pembunuhan APA, dan sebagai korban tiga kasus pencabulan.

"Apa yang diselidiki pihak kepolisian, ini berhubungan dengan apa yang dialami. Ada korelasi antara kejadian yang dialami NF sebagai korban dengan perbuatannya sebagai pelaku," tuturnya. (abs)