Liga Inggris
Wali Kota London Tak Mau Liga Inggris Digelar Lagi, Sebagai Fan Liverpool Dia Ingin Liga Berlanjut
Sebagai seorang penggemar Liverpool, Sadiq tentu saja ingin Liga Premier kembali, tetapi itu hanya terjadi ketika aman untuk dilakukan.
Penulis: Merdi Iskandar | Editor: Merdi Iskandar
Wali Kota London, Sadiq Khan, tidak setuju Liga Inggris 2019-2020 dilanjutkan di wilayahnya pada bulan Juni mendatang.
Khan menilai kembalinya kompetisi sepak bola itu masih terlalu dini, karena pandemi virus corona masih berlanjut dan menyebabkan ratusan orang di Inggris meninggal dunia setiap harinya.
Sikap Khan itu disampaikan oleh juru bicara kantor Wali Kota London. “Sadiq sangat tertarik Liga Premier dan olahraga profesional secara umum dilanjutkan,” kata juru bicara itu kepada Evening Standard, Rabu (13/5/2020).

“Namun, karena negara masih dalam cengkeraman krisis ini dan ratusan orang meninggal setiap harinya, dia yakin bahwa terlalu dini untuk membicarakan kelanjutan Liga Premier dan olahraga papan atas di ibu kota,” tambahnya.
Pemerintah Inggris sudah memutuskan kompetisi olahraga bisa digelar secara tertutup setelah 1 Juni mendatang.
Penyelenggara Liga Premier sendiri sudah berencana menggulirkan kembali kompetisi sepak bola paling akbar di Inggris itu mulai tanggal 12 Juni 2020.
London akan sangat terpengaruh bila Liga Inggris dilanjutkan lagi. Lima klub Liga Premier berbasis di kota itu, di antaranya Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur.

“Sebagai seorang penggemar Liverpool, Sadiq tentu saja ingin Liga Premier kembali, tetapi itu hanya terjadi ketika aman untuk dilakukan dan tidak memberi tambahan beban kepada tenaga kesehatan dan layanan darurat,” kata juru bicara Wali Kota London.
Liverpool memimpin klasemen sementara Liga Inggris musim ini dengan sembilan putaran lagi yang belum dimainkan. Mereka hanya memerlukan tambahan enam poin lagi untuk memastikan gelar juara 2019-2020.
Protokol kesehatan yang dikirim ke pemain dan manajer Liga Premier menjabarkan ketentuan-ketentuan bagi tim yang akan kembali berlatih.
Di dalam protokol itu disebutkan lapangan, bendera pojok, cone, dan tiang gawang harus disterilkan dengan disinfektan setelah setiap sesi latihan dan pertandingan berakhir.

Pemain akan dites virus corona sebanyak dua kali dalam tiap pekan dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh setiap hari.
Para pemain juga akan dilarang berkumpul atau pergi ke atau dari tempat latihan tim bersama-sama dengan rekan satu tim.
Inggris Raya adalah negara yang terkena dampak terburuk di Eropa dengan lebih dari 32.000 kematian dilaporkan akibat Covid-19 baru sementara lebih dari 223.000 kasus yang dikonfirmasi.