Film
Sebelum Syuting Miracle In Cell No 7, Mengapa Hanung Bramantyo Ajak Para Pemainnya Datangi Penjara?
Hanung Bramantyo mengajak para bintang film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia tersebut mendatangi lapas di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hanung Bramantyo kembali berhadapan dengan aktor berpengalaman ketika diminta Falcon Pictures membuat film Miracle In Cell No 7.
Selain Indro Warkop, Hanung Bramantyo mengajak Tora Sudiro dan Vino Bastian sampai Bryan Domani dan Mawar De Jongh, serta Indra Jegel dan Rigen.
Para pemain film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia itu disebut Hanung Bramantyo sebagai aktor berkarakter kuat dan berpengalaman bermain film.

"Setiap kali berada didepan frame dan kamera, para aktor ini menarik dan top semua. Mereka kan bukan pemain baru," kata Hanung Bramantyo berbincang melalui Zoom, Senin (11/5/2020).
Sebelum syuting film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia dilakukan, Hanung Bramantyo bahkan sempat mengajak para bintang film kondang itu mendatangi penjara yang sebenarnya.
Hanung Bramantyo mengajak para bintang film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia tersebut mendatangi lapas di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
• Laris di Korea Selatan, Falcon Pictures dan Hanung Bramantyo Buat Ulang Film Miracle In Cell No 7
• Falcon Pictures dan Hanung Bramantyo Garap Film Miracle In Cell No 7, Berikut Foto-foto Adegannya
"Saya ajak mereka melakukan interaksi dengan napi disana. Biar dapat asupan pengalaman," ujar Hanung Bramantyo.
Pengalaman berada didalam sel penjara tersebut, diyakini Hanung Bramantyo, bisa memberikan tambahan saat berakting di film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia.
Hanung Bramantyo bahkan semula menganggap bahwa penjara itu menyeramkan dan tidak nyaman.

Kenyataannya, pemikiran Hanung Bramantyo itu keliru. "Ternyata penjara yang kami datangi itu di cat warna-warni dan bersih, tidak menyeramkan," ucapnya.
Hanung Bramantyo senang ketika mendapat kepercayaan Falcon Pictures untuk menyutradarai film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia.
"Ini beban berat saat diminta meremake film Miracle In Cell No 7," kata Hanung Bramantyo.
Beban Berat Kedua
Bagi Hanung Bramantyo, membuat film Miracle In Cell No 7 adalah beban kedua setelah film Bumi Manusia (2019).
"Kalau film Bumi Manusia ada beban karena novelnya sudah besar, sementara film Miracle In Cell No 7 ini sudah banyak penontonnya," kata Hanung Bramantyo.