Otomotif

Begini Cara Operasikan Mobil Bertransmisi Matik Saat Melintas di Jalan Menanjak

Berbeda dengan transimisi mobil manual, ada cara operasikan transmisi matik saat jalan menanjak.

Editor: PanjiBaskhara
Carmudi
ILUSTRASI Mengemudi mobil bertransmisi otomatis atau transmisi matik 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Berbeda dengan transimisi mobil manual, ada cara operasikan transmisi matik saat jalan menanjak.

Memang, mobil bertransmisi matik itu memiliki sejumlah perlakuan berbeda dengan mobil bertransmisi manual.

Maka seorang pengemudi, harus memahami cara menggunakan mobil matik di jalan menanjak, dan mengetahui cara yang benar mengoperasikan mobil transmisi matik.

Selain itu diharuskan pahami mengenai fungsi transmisi mobil transmisi otomatis sebelum menggunakannya di jalur pegunungan.

MPV Murah Renault Triber Varian Manual Datang Lebih Dulu, Mayoritas Pemesan Pilih Transmisi Matik

Awas, Mengerem Mobil Transmisi Matik di Turunan Terjal Jangan Cuma Andalkan Rem, Lakukanlah Ini

Mudik Lebaran Pakai Mobil Matik, Pahami Fungsi Tuas Transmisi Ini

Pasalnya, beda posisi gigi persneling maka memiliki fungsi yang berbeda pula.

Sehingga, jika salah dalam mengatur posisi transmisi bukan tidak mungkin, mobil tidak akan kuat saat digunakan untuk melibas tanjakan yang curam.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting ( JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, saat menggunakan mobil matik di jalur pegunungan sebaiknya memposisikan transmisi pada L (low) atau ke 2.

"Mengendarai mobil di hill driving atau mountain driving, naik turun lembah begitu, maka setiap sebelum tanjakan persneling sudah diturunkan dari Drive (D) ke Low atau ke 2 (bagi yang sudah ada)," kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Kondisi jalur Puncak, Cianjur, Jawa Barat, yang mengalami kemacetan akibat peningkatan volume kendaraan pada momen libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Rabu (25/12/2019)(KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Dengan posisi transmisi di L, maka mobil akan mempunyai tenaga yang lebih untuk melibas jalur pegunungan yang curam sekalipun.

Posisi transmisi low atau 2 pada mobil matik, seperti gigi 1 pada mobil manual.

Sehingga, baik saat digunakan untuk tanjakan yang sangat curam atau ketika terjebak macet dan berjalan merayap di tanjakan.

Akan tetapi, Jusri juga mengingatkan, untuk melakukan pemindahan transmisi ini juga harus dilakukan sebelum menanjak.

Tuas transmisi mobil matik (KompasOtomotif)

Sehingga, mobil mempunyai tenaga saat akan berjalan naik dengan tanjakan yang cukup curam.

Sebab, jika terlambat dalam memindahkan transmisi bukan tidak mungkin mobil akan kehilangan tenaga.

"Jangan lagi di tanjakan baru melakukan perpindahan, karena kalau dilakukan saat di tengah tanjakan dan elevasinya curam maka mobil bisa hilang tenaga, “ tuturnya.

Sebab, Jusri menambahkan, harusnya ada daya luncur yang dipelihara.

Tombol pengunci atau release button di tuas transmisi matik (kompasOtomotif)

Selain itu, yang perlu diperhatikan saat berhenti di tanjakan adalah pastikan untuk menginjak rem.

“Kalau pun berhenti cukup lama maka pindahkan persneling ke gigi netral dan kemudian aktifkan rem tangan,” katanya.

Berbeda lagi jika kendaraan matik melaju di jalur menanjak dan tidak terlalu curam tetapi jalurnya panjang.

Hermas Prabowo pemilik bengkel Worner Matic mengatakan, untuk jalur yang menanjak dan panjang sebaiknya menggunakan gigi 2.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengemudikan mobil sembari berkencan bersama sang istri, Tun Siti Hasmah Mohamad Ali, ke Kuala Lumpur Sabtu (23/11/2019).(Twitter/DRMAHATHIRMOHAMAD via The Straits Times)

“Kalau jalurnya berliku, menanjak dan panjang geser tuas transmisi ke posisi 2,” ucapnya.

Cara Mengerem Mobil Transmisi Matik di Turunan Terjal

Bila terlalu lama menginjak pedal rem dikuatirkan terjadi vapor lock atau kondisi di mana rem jadi panas, minyak rem mendidih.

Ketika mendidih, minyak rem akan menimbulkan uap air yang dapat menyebabkan rem blong.

TUAS transmisi matik pada Mitsubishi Xpander terlihat mewah.
TUAS transmisi matik pada Mitsubishi Xpander terlihat mewah. (MMKSI)

Berbagai alasan orang untuk menyukai mobil bertransmisi otomatis dibanding manual, baik sejak awal bisa mengemudi maupun beralih dari manual ke matik.

Alasan itu mulai dari transmisi otomatis dirasa lebih simpel mengoperasikannya hingga alasan tidak cepat lelah atau capek di saat sedang mengemudi.

Karena transmisi yang berbeda, maka berbeda pula cara mengemudikan mobil transmisi matik dibanding transmisi manual.  

Perbedaan itu termasuk cara pengeremannya, di mana mobil transmisi matik memiliki teknik khusus terutama ketika melintas di jalan menurun.

Didi Ahadi, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, bahwa mobil transmisi matik tidak bisa hanya mengandalkan rem saat melewati turunan terjal.

Menurut dia, perlu dibantu dengan engine brake agar menjadi maksimal dan mengurangi keausan pada komponen tertentu.

"Disarankan, saat mengemudi mobil transmisi matik di turunan terjal baiknya juga menurunkan gigi," tutur Didi saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

"Seandainya hanya menginjak rem, yang menahan beban dan menghentikan laju mobil kan hanya sistem rem saja, bukan dibantu dari mesin," imnbuhnya.

TUAS transmisi matik
TUAS transmisi matik (MMKSI)

Didi juga menjelaskan, apabila terlalu lama menginjak pedal rem dikhawatirkan terjadi vapor lock atau kondisi di mana rem menjadi panas, minyak rem mendidih.

Ketika mendidih, minyak rem akan menimbulkan uap air yang dapat menyebabkan rem blong. Maka, di turunan terjal jangan cuma andalkan rem.

"Dikhawatirkan kalau menginjak rem terus nanti kondisinya jadi panas dan terjadi yang namanya vapor lock," kata Didi.

Jadi, buat Anda terutama yang biasa mengemudikan mobil transmisi manual, ketika beralih ke matik sebaiknya pahami dulu prosedur dari mobil transmisi matik, sebab tak sedikit orang yang mengalami kecelakaan karena belum terbiasa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Berkendara Mobil Transmisi Matik yang Benar di Jalan Menanjak" dan "Cara Mengerem Mobil Transmisi Matik yang Benar di Jalan Menurun"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved