Virus Corona

Perusahaan Otobus Terminal Terpadu Pulo Gebang Belum Terima Orderan Sejak Diperbolehkan Beroperasi

Meski telah dioperasikan kembali, para pengusaha PO Bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang mengaku belum satu pun mendapatkan orderan

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Murtopo
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Suasana Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, tampak belum ada geliat aktivitas beroperasinya bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Kamis (7/5/2020). 

Laporan wartawan wartakota.tribunnews.com, Rangga Baskoro

WARTAKOTALIVE.COM, CAKUNG -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali membuka operasional bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, sejak Sabtu (9/5/2020) lalu.

Pengoperasian tersebut merupakan bentuk penjabaran Permenhub Nomor 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Meski telah dioperasikan kembali, para pengusaha PO Bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang mengaku belum satu pun mendapatkan orderan dari calon penumpang menuju daerah di Jawa Tengah.

"Betul, kami sudah buka kembali, sejak Sabtu kemarin. Tapi sampai sekarang belum satu pun dapat penumpang," kata Buyung, perwakilan PO Bus Putra Mulya di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (11/5/2020).

Tiga Hari, Ditlantas Polda Metro Kandangkan 202 Mobil Travel Gelap dan Bus yang Selundupkan Pemudik 

Suasana Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, tampak belum ada geliat aktivitas beroprasinya bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Kamis (7/5/2020).
Suasana Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, tampak belum ada geliat aktivitas beroprasinya bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Kamis (7/5/2020). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Buyung menilai terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi belum adanya calon penumpang yang melakukan pemesanan tiket.

Faktor keuangan masyarakat yang menurun saat pandemi Covid-19 menyebabkan permintaan terhadap pemesanan tiket bus AKAP juga menurun.

Sidak ke Terminal Pulo Gebang dan Pulo Gadung, Doni Monardo Buktikan Masyarakat Patuh Larangan Mudik

"Mungkin salah satunya karena faktor keuangan ya. Masyarakat kan sekarang banyak yang PHK, ada juga yang gajinya berkurang karena pandemi ini. Sektor usaha sedang mengalami penurunan pemasukan," jelasnya.

Kemudian, ia menduga banyak masyarakat yang khawatir untuk dikarantina di daerah tujuan lantaran mayoritas kota-kota di Jawa Tengah saat ini juga memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Mereka takut kalau disuruh karantina. Jadi sama saja kalau mau ke daerah di Jawa Tengah karena mereka kan juga PSBB," ungkap Buyung. (abs)

Penyelundup Pemudik Makin Merajalela, Sudah 44 Mobil Travel Gelap Dicegat Aparat Polda Metro Jaya

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved