Virus Corona
Meski Sudan Disiapkan, Gedung Sekolah di Jakarta Pusat Belum Digunakan untuk Isolasi Pasien Covid-19
Hingga saat ini belum ada gedung sekolah yang dijadikan tempat isolasi pasien covid-19.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Murtopo
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Kepala Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan hingga saat ini belum ada gedung sekolah yang dijadikan tempat isolasi pasien covid-19.
"Sejauh ini belum ada yang digunakan. Tapi memang sudah disiapkan," kata Irwandi, Senin (11/5/2020).
Menurutnya, pengunaan gedung sekolah sebagai tempat isolasi pasien covid-19 ketika keadaan darurat belum dilakukan.
Sementara saat ini rumah sakit masih dapat menampung pasien covid-19.
Di sisi lain, rekomendasi gedung sekolah juga belum dilengkapi alat medis.
• Selama Pandemi Covid-19, Ada 26,8 Kg Sabu yang Coba Diselundupkan
"Jadi memang sejauh ini rumah sakit penampungan medisnya masih mencukupi. Kalau kesiapannya (Gedung Sekolah) sih sudah siap. Cuma memang belum diperlukan," katanya.
Irwandi menegaskan bahwa pemerintah kota Jakarta Pusat tetap menyiapkan gedung-gedung sekolah yang sudah ditetapkan apabila nantinya harus digunakan.
• Bantu Warga Terdampak Covid-19, Germany Brilliant (GB) Sanitaryware Bagikan Sembako dan Masker
"Intinya fasilitas-fasilitas tersebut tetap kita standbykan. Karena memang sekolah-sekolah ini kan dipersiapan kalau memang terjadi hal-hal yang memang darurat," katanya.
Meksi begitu pihaknya berhara sekolah itu tidak digunakan meski tetap disiapkan petugas, untuk itu pihaknya meminta masyarakat agar mematuhi PSBB sehingga penyebaran virus covid-19 tidak semakin luas.
"Ya kita harapkan ini tidak semakin luas, patuhi PSBB dan jangan lupa mudik. Protokol kesehatan harus di patuhi, terutama soal mengenakan masker," ucapnya. (JOS)
• Pandemi Covid-19 Belum Reda, Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Ditunda hingga Situasi Pulih
19 Gedung Sekolah di Jakarta Timur dijadikan gedung serbaguna bagi penanganan Covid-19
Sebanyak 19 gedung sekolah negeri di wilayah 1 Jakarta Timur akan difungsikan menjadi gedung serbaguna bagi penanganan Covid-19.
"Kita diminta bantu pemerintah tanggulangi Covid-19, dinas pendidikan minta disiapkan tempat yang ada wisma dan asrama yang diutamakan," kata Kepala Sudin Pendidikan Wilayah 1 Jaktim Ade Narun saat dihubungi, Selasa (21/4/2020).
Namun tak ada sekolah di wilayah 1 Jakarta Timur yang memiliki fasilitas tersebut, sehingga fasilitas wisma dan asrama dialihkan menjadi tempat serbaguna kepada 19 gedung sekolah negeri SD, SMP, SMA dan SMK.
Diketahui Sudin Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Timur meliputi Kecamatan Cakung, Kecamatan Duren Sawit, Pulogadung, Matraman, dan Jatinegara.
Bangunan sekolah itu rencananya bisa difungsikan sebagai tempat aktivitas tenaga medis, penyimpanan logistik hingga ruang isolasi bagi kasus Covid-19.
"Biasanya isolasi juga buat warga setempat. Misalnya keluarga yang rumahnya kecil, kamar cuma satu perlu diisolasi di tempat terpisah supaya tidak tertular," katanya.
19 gedung sekolah yang dimaksud di antaranya SDN Penggilingan 03, SDN Penggilingan 04, SDN Penggilingan 09, SMP Negeri 256 Jakarta di Kecamatan Cakung.
SMP Negeri 139 Jakarta, SMP Negeri 195 Jakarta, SMP Negeri 202 Jakarta, SMA Negeri 71 Jakarta di Kecamatan Duren Sawit.
SDN Rawamangun 02, SDN Rawamangun 05, SDN Jatinegara Kaum 01, SDN Jatinegara Kaum 03, SMP Negeri 232 Jakarta, SMK Negeri 7 Jakarta, SMK Negeri 26 Jakarta di Kecamatan Pulogadung.
SDN Pisangan Baru 01, SMK Negeri 5 Jakarta di Kecamatan Matraman.
SMA Negeri 54 Jakarta, SMP Negeri 62 Jakarta di Kecamatan Jatinegara.
"Sampai sekarang ini belum ada gedung sekolah yang digunakan, kami sudah koordinasi dengan kepala sekolah untuk dibersihkan tempatnya. Kita juga sosialisasi kepada warga sekolah seperti orang tua dan lingkungan sekitar," katanya.
Segala fasilitas pendukung gedung serbaguna COVID-19 itu akan dipenuhi oleh instansi terkait seperti dinas kesehatan, kecamatan dan kelurahan.
"Sudin Pendidikan di wilayah hanya menyediakan tempatnya saja," katanya. (abs)
Masih Disurvei
Sementara itu Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat Agus Ramdani memastikan belum ada satu gedung sekolah pun yang digunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19.
Gedung sekolah itu masih disurvei kelayakannya oleh Tim Gugus Tugas Covid-19.
Agus tidak menampik bahwa beberapa gedung sekolah di Jakarta Barat diusulkan untuk menjadi gedung isolasi Covid-19 jika sewaktu-waktu jumlah kasus meledak.
Beberapa gedung sekolah yang diusulkan misalnya saja seperti SDN Cengkareng Timur 14, SDN Semanan 03, dan SMP Negeri 176 Jakarta.
"Sesuai Surat Edaran Sekda nomor 29/2020 ini merupakan usulan dari lurah wilayah masing-masing. Kami di Dinas Pendidikan hanya mempersiapkan apa yang diusulkan oleh lurah setempat," kata Agus dikonfirmasi Selasa (21/4/2020).
Selain itu Agus memastikan bahwa pihaknya akan mengutamakan protokoler kesehatan jika gedung sekolah itu benar-benar dipilih menjadi ruang isolasi pasien Covid-19.
Namun sampai saat ini, ia memastikan belum ada satupun gedung sekolah yang dijadikan ruang isolasi Covid-19.
Pihaknya hanya baru mencantumkan nama-nama sekolah yang diajukan oleh lurah setempat.
Nantinya sekolah-sekolah yang diajukan itu akan dicek oleh pihak Tim Gugus Tugas Covid-19 dalam hal kelayakan.
"Kalau dinyatakan tidak layak digunakan sebagai ruang isolasi maka akan dicoret," terang Agus.
Ia juga berharap kasus Covid-19 di Jakarta segera berakhir sehingga tidak ada satu gedung sekolah yang dipakai untuk menampung pasien.
"Semoga saja kasus Covid-19 menurun agar tidak ada gedung sekolah terpakai," harapnya.
Diketahui sebelumnya beredar nama-nama sekolah di Jakarta Barat yang dipakai untuk isolasi pasien Covid-19.
Sekolah-sekolah itu antaranya SDN Cengkareng Timur 14, SMP Negeri 176 Jakarta, SDN Tanah Sereal 01, SDN Mangga Besar 11, SDN Krukut 01, SDN keagungan 01, SDN Maphar 01, SMP Negeri 54 Jakarta, dan SMK Negeri 11 Jakarta. (m24)