Virus Corona

Ada Kemungkinan Anak-anak Bisa Tularkan Virus Corona ke Orang Dewasa, Ini Penjelasannya

Wabah virus corona atau Covid-19, sampai kini masih diwaspadai masyarakat seluruh dunia, khususnya anak-anak.

Editor: PanjiBaskhara
bbc.co.uk/kompas.com
Virus Corona 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wabah virus corona atau Covid-19, sampai kini masih diwaspadai masyarakat seluruh dunia.

Terutama, penularan virus corona terhadap anak-anak.

Namun, apa dampak virus corona terhadap anak-anak? Kemungkinan anak-anak bisa tularkan virus corona ke orang dewasa?

Para peneliti dan ahli kesehatan hingga saat ini masih sangat berfokus mempelajari virus corona.

Eucalyptus atau Minyak Kayu Putih Mampu Membunuh Virus Corona? Berikut Penjelasan Ketua Umum PDPOTJI

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Sebut Kesejahteraan Psikologi Kunci Sukses Penanganan Virus Corona

Update Virus Corona Indonesia Minggu (10/5/2020), Total 14.023 Kasus, Tewas 973, Sembuh 2.698 Orang

Temuan dan pemahaman baru membantu pengelolaan penyakit yang lebih baik, serta membuka jalan bagi kemungkinan vaksin yang efektif.

Dengan berfokus pada gejala dan faktor risiko yang dilaporkan, para peneliti melakukan studi terkait gejala seperti obesitas, merokok, diabetes, polusi udara.

Dan, salah satu topik yang paling fokus adalah bagaimana dampak Covid-19 pada anak-anak.

Para ahli dan ilmuwan kesehatan telah mempelajari sejauh mana virus memengaruhi anak-anak dibandingkan orang dewasa.

Ada jauh lebih sedikit kasus virus corona yang dilaporkan pada anak-anak, di mana sebagian besar anak tertular infeksi dari seseorang yang tinggal bersama mereka.

Virus Sars-Cov-2 biasanya menyebabkan infeksi yang lebih ringan pada anak-anak daripada orang dewasa atau orang yang berusia lebih tua.

Menurut laporan terbaru, ketika anak tertular Covid-19, mereka cenderung tidak sakit parah daripada orang dewasa.

Studi ini menyebut, bukti sampai saat ini menunjukkan meskipun anak-anak mengembangkan Covid-19, sangat sedikit anak-anak mengalami gejala parah, bahkan jika sebelumnya mereka memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Kemungkinan anak menularkan Covid-19 ke orang dewasa

Penelitian terbaru mengeksplorasi dan menganalisis riset tentang efek Covid-19 pada anak-anak.

Studi menunjukkan, komisi gabungan Cina dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak dapat mengingat episode selama pelacakan kontak di mana penularan terjadi dari seorang anak ke orang dewasa.

Peran anak dalam penularan virus corona tidak pasti, namun mereka tampak tidak berperan secara signifikan.

Sesuai laporan, anak-anak memiliki tingkat serangan yang lebih rendah daripada orang dewasa dan kecil kemungkinan mendapatkannya dari kontak di rumah daripada orang dewasa.

Selain itu, para peneliti juga mengatakan, anak-anak cenderung tidak membawa infeksi virus corona ke dalam rumah dibandingkan orang dewasa.

Peneliti juga menambahkan, ada penelitian terbatas yang membahas topik ini.

Di mana anak bersifat asimptomatik, hal yang juga ditemukan pada orang dewasa.

Para peneliti menggunakan sampel penelitian yang diterbitkan di Jerman, mengumpulkan pemahaman bahwa anak-anak dengan Covid-19 dapat menular seperti orang dewasa.

Studi lain yang dipakai para peneliti adalah studi yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases dari seorang anak dengan gejala ringan Covid-19.

Disebutkan, meskipun anak itu melakukan kontak dengan 172 orang, ia tidak menginfeksi siapa pun.

Peneliti menyebut, lebih banyak studi harus dilakukan untuk mengumpulkan pemahaman lebih jelas, mengingat perkembangan harian dan temuan terkait virus corona.

Mereka menyimpulkan, kemungkinan anak-anak menularkan Covid-19 lebih kecil daripada orang dewasa dan penting untuk mengumpulkan lebih banyak data.

Update Virus Corona Indonesia Minggu (10/5/2020)

Kasus pasien terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hingga Minggu (10/5/2020) ini, akumulasi kasus Covid-19 mencapai 14.023.

"Dari pemeriksaan menggunakan PCR, kita mendapatkan hasil positif 13.879. Sementara, dari TCM adalah 153 orang. Sehingga total hasil positif 14.032," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dikutip dari Kompas.com pada Minggu (10/5/2020) sore.

Dari akumulasi jumlah tersebut, jumlah pasien meninggal dunia terus bertambah.

Dalam 24 jam terakhir, ada sebanyak 14 pasien meninggal dunia sehingga akumulasinya menjadi 973.

Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga terus bertambah.

Dalam 24 jam terakhir, ada sebanyak 91 pasien yang dinyatakan negatif virus corona melalui dua kali tes, yakni tes swab dan PCR (polymerase chain reaction).

Dengan demikian, akumulasi pasien sembuh sebanyak 2.698.

Achmad Yurianto menegaskan bahwa penularan Covid-19 di tengah masyarakat saat ini masih terus terjadi.

Oleh sebab itu, masyarakat diimbau tidak bepergian ke luar rumah dan melakukan aktivitas dari rumah untuk sementara waktu.

Apabila terpaksa harus keluar rumah, diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Mulai dari mengenakan masker, mencuci tangan dengan air sabun mengalir sesering mungkin, hingga menerapkan physical distancing dengan orang lain.

"Cara-cara inilah yang secara bermakna akan memutuskan rantai penularan," ujar Yuri.

Update Virus Corona Jakarta 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini per 10 Mei 2020.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti memaparkan, sebanyak 803 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 5.140 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 444 orang.

“2.360 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan, 1.533 orang melakukan self isolation di rumah,” paparnya.

Secara kumulatif, pemeriksaan PCR yang telah dilakukan di DKI Jakarta sampai dengan 9 Mei 2020 sebanyak 83.394 sampel.

Sedangkan, tes PCR pada 9 Mei 2020 dilakukan pada 2.886 orang. Sebanyak 1.654 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 182 positif dan 1.472 negatif.

Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 1.813 orang.

Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 7.859 orang (7.601 sudah selesai dipantau dan 258 masih dipantau) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 6.412 orang (5.309 sudah pulang dari perawatan dan 1.103 masih dirawat).

Widyastuti turut menerangkan, untuk rapid test masih terus berlangsung di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).

Total sebanyak 87.014 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 3.480 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 83.534 orang dinyatakan negatif.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak COVID-19.

Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id.

Pemprov DKI Jakarta turut mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi COVID-19.

Dipaparkannya terdapat total 142 kolaborator dari berbagai unsur yang telah berpartisipasi melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta.

Bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan berupa Alat Pelindung Diri, masker, sarung tangan, dan disinfektan, dapat langsung disampaikan ke Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id.

Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadan ini.

Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai.

Pemberian bantuan melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb.

Sejak 24 April 2020 hingga 9 Mei 2020 pukul 11.00, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 154.448 Paket Sembako, 47.285 Paket Makan Siap Saji, 11.549 Paket Lebaran.

Selain itu, sebanyak  404 paket THR untuk warga yang rentan secara ekonomi di tingkat RW, panti, maupun pesantren.

Berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing RW, maka data keterpenuhan kebutuhan RW pada minggu ke-2 Ramadan per 9 Mei 2020, terdapat 67 RW yang telah terpenuhi2 kebutuhannya dari total 171 RW menerima bantuan KSBB.

Pokja KSBB juga telah menerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan, yang saat ini terdapat 32 donatur perusahaan/kelompok dan 2 donatur perseorangan.

Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta bermitra dengan Baznas Bazis DKI Jakarta, Palang Merah DKI Jakarta, Yayasan Rumah Zakat, Aksi Cepat Tanggap, Dompet Dhuafa, dan Human Initiative untuk membantu penyaluran bantuan dari masyarakat kepada masyarakat tersebut. (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mungkinkah Anak-anak Menularkan Covid-19 pada Orang Dewasa?"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved