Berduka Didi Kempot Meninggal, Batavia Mood Tetap Setia Hibur Pembaca Warta Kota

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Di tengah rasa berduka cita karena kehilangan satu sosok inspirasi Didi Kempot, band keroncong Batavia Mood tetap setia menghibur pembaca setia Warta Kota Selasa (5/5/2020) malam.

Hiburan yang disajikan lewat live Instagram dan Facebook Wartakotalive itu sengaja ditampilkan dalam menyambut HUT ke-21 Warta Kota.

Beberapa lagu keroncong nasional dan tradisional dibawakan apik oleh para seniman jalanan di sanggar mereka yang terletak di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat itu.

Di sela-sela penampilannya pentolan Batavia Mood Sugeng Dwiharso mengungkapkan rasa berduka yang cukup mendalam bagi musisi panutan mereka Didi Kempot.

• Janji Didi Kempot untuk Indonesia Tak Terwujud, Rosiana Silalahi: Dia Pergi Tinggalkan Kebaikan

• Berikut Penjelasan Dokter Soal Kronologi Hingga Penyebab Kematian Didi Kempot

• Ini Tentang Sobat Ambyar dan Misi Lain Lagu yang Diciptakan Didi Kempot, Promosikan Daerah

"Bagi kami Didi Kempot adalah panutan kami. Beliau musisi yang berjuang dari bawah, dari jalanan hingga akhirnya sukses di kancah musik Indonesia," kata Sugeng.

Di tengah rasa berduka karena kehilangan Didi Kempot, sanggar musisi taman yang pernah meraih dua rekor muri itu juga berduka karena bencana Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Sudah hampir dua bulan mereka tidak dapat lagi menghibur pengunjung taman sejak seluruh taman di DKI Jakarta ditutup sementara karena wabah virus corona akhir Maret lalu.

Satu di antaranya adalah Taman Suropati tempat mereka mengekspresikan seni dan tempat mereka mengajarkan seni musik keroncong kepada musisi jalanan.

• Kim Taehyung We Love You Trending Twitter, Twit V BTS Disukai 2 Juta Netizen, Saingi Barrack Obama

"Tentunya ini juga berpengaruh dengan pendapatan kami. Karena biasanya undangan konser datang setelah kami tampil di Taman Suropati," jelas Sugeng.

Setidaknya selama 12 tahun ini tidak terhitung musisi jalanan yang berguru dengan Batavia Mood.

Para musisi jalanan itu datang dan pergi untuk berguru musik keroncong dengan sanggar tersebut.

"Kami tidak mematok apapun untuk belajar musik keroncong bersama kami. Kami hanya meminta mereka mengajarkannya kembali ketika bertemu musisi jalanan lain," papar Sugeng.

• Mutasi di Tubuh Polri: IPW Sebut Penunjukan Kepala BNPT dengan TR Kapolri Malaadministrasi