Kabar Artis
Inul Daratista Didoakan Fans untuk Segera Berhijab, Katanya: Hidayah dari Allah Ngga Usah Disuruh
Memasuki Bulan Ramadhan banyak netizen berharap Inul Daratista bisa berhijab. Lalu apa tanggapan Inul soal ini? Dia juga ceritakan kehidupan masa lalu
Penulis: Bayu Indra Permana | Editor: Dian Anditya Mutiara
Hidup ini simple saja, apa adanya.
Ketika dulu aku miskin tidak punya apa-apa, bapak cuma penjahit kampung yang penghasilannya tidak seberapa, cukup buat makan sehari itupun klo ada yang jahitin baju, kalau tidak terpaksa aku dan emak ngutang di toko beras.

Biasa hidup prihatin,makan juga metik daun kelor di kebon orang, dengan tempe kukus sepotong, terkadang makan telor dadar yang cuma 2 butir di goreng lebar sekali di bagi 7 orang aku ibu bapak dan adik-adik.
Aku tidak malu tapi tidak bisa menerima keadaan ini sampe aku gede, aku harus merubah nasib !!
Bahagialah kamu yang hidup dari orok sudah jadi anak orang kaya, semua tercukupi, beda dengan orang tidak punya, cuma bisa membayangkan saja.
Emak jadi tukang cuci, jualan kacang tanganku sampai luka karena tiap hari ngupasin kacang yang sudah dituangin air panas, jualan nasi bungkus, jualan rokok pinggir jalan raya setelah pulang sekolah semua sudah aku jalani.
• Koleksi Barang Branded Tapi Tak Punya Geng Sosialita, Inul Daratista Pakai Kaos Gucci Buat Masak
Tapi ketika sekarang smua bisa kuraih, aku bukan orang yang serakah.
Ketika memiliki bendapun aku selalu menimbang-nimbang perlukah buat keperluanku setiap hari ?? Biarpun aku punya tdk serta merta smua wajib ada di depan mata.
Semua yang aku punya harus ada kegunaannya, bukan buat pamer-pamer. Aku tidak pintar bergaul .
Hidupku hanya kerja. Hasilnya aku nikmati buat bocahku yg cuma 1 .1nya.
Tapi ketika aku punya,hal pertama yg ingin kulakukan membuat makmur emak bapakku, keluargaku kerabatku, ketika sekelilingku sudah bisa merasakan hasil cristalisasi keringatku baru aku tenang.
Senang rasanya hidupku bermanfaat buat orang lain,bisa membantu dalam keadaan aku mampu, menolong sebisanya diatas langit ada langit, aku bersyukur karena ketika aku susah tak pernah minta-minta.
Ketika aku punya tak pernah kufur, krn aku percaya jodoh hidup mati rezeki sdh digariskan.
Hebat itu bukan karena rumah seperti istana dan mobil mewah.
Hebat itu ketika semua bisa di miliki tapi tetap bersyukur dan tdk dumeh,dumeh iso nduwe ndase dongak