Viral Medsos

Tak Boleh Dipakai Ibadah, Takmir Ancam Bongkar Masjid, Camat Wangon: Cuma Gertak saja kok

Karena masjid tak digunakan, takmir dan jemaah berencana untuk merobohkannya.

Editor: Mohamad Yusuf
(Dok. Twitter @narkosun)
Viral surat pemberitahuan takmir dan jemaah akan merobohkan masjid di Banyumas karena kecewa diimbau ibadah dari rumah selama pandemi Covid-19. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebuah surat dari takmir masjid mendadak viral.

Pasalnya, takmir masjid dan jemaahnya di Banyumas, Jawa Tengah itu nekat hendak membongkar masjid.

Dilansir dari Kompas.com, takmir dan jemaah tersebut membuat surat pemberitahuan akan merobohkan masjid.

Mereka diduga kecewa karena diimbau untuk melakukan ibadah di rumah selama pandemi Covid-19.

Karena masjid tak digunakan, takmir dan jemaah berencana untuk merobohkannya.

Tak Boleh Dipakai Ibadah, Takmir Ancam Bongkar Masjid, Camat Wangon: Cuma Gertak saja kok

Kisah Pegawai Hotel yang Kena PHK, jadi Ojol Nyambi Dagang Kue Lebaran, Justru Laris Manis

Bak Cerita di Zaman Umar Bin Khattab, Wanita Kenya ini Masak Batu untuk 8 Anaknya yang Kelaparan

Peristiwa ini sontak mendapat perhatian dari masyarakat.

Terlebih surat pemberitahuannya beredar di media sosial.

Surat pembongkaran masjid viral dan jadi sorotan.

Banyak yang menyayangkan kejadian ini jika benar dilakukan.

Peristiwa yang terjadi di Desa Klapagading Kulon, Kecamatan Wangon, tersebut juga mendapat perhatian Bupati Banyumas Achmad Husein.

Husein pun angkat bicara mengenai hal ini.

"Karena merasa kecewa mungkin, karena kita meminta semua tempat ibadah,

bukan hanya masjid saja, tapi seluruh agama untuk beribadah di rumah sebagaimana instruksi bapak Presiden, pak Menteri agama dan MUI," kata Husein melalui pesan suara, Jumat (1/5/2020).

Namun demikian, Husein sempat kaget setelah mendengar kabar tersebut.

"Saya juga kaget, tahu-tahu ada warga yang mau merobohkan masjidnya dan membongkar masjidnya sendiri.

Hubungan dengan saya apa? Wong itu kami hanya menjalankan tugas, hanya mengimbau dan meminta masyarakat.

Itu kan untuk kepentingan masyarakat sendiri," ujar Husein.

 Ramadan, Habib Rizieq Asyik Berkuda di Gurun Pasir

 Tolak Bansos Pemerintah, Wanita Tua di Alor, NTT: Saya masih punya 10 Jari dari Tuhan untuk Berusaha

 Ridwan Kamil Pamerkan Fasilitas Teknologi Tinggi Pemusnahan Sampah Medis Corona, ini Kelebihannya

 Iuran BPJS Kesehatan Anda Per 1 Mei 2020 belum Turun? Laporkan ke sini

Isi surat dari takmir masjid

Sebuah foto surat dengan kop takmir masjid di Desa klapagading, jadi viral di media sosial.

Surat tertanggal 28 April 2020 itu ditujukan kepada Bupati Banyumas, Bapak Camat Wangon, Kapolsek Wangon, Komandan Koramil Wangon dan Kepala Desa Klapagading Kulon.

Isinya adalah pemberitahuan rencana pembongkaran diduga terkait dengan adanya seruan dari pemerintah untuk beribadah di rumah selama pandemi virus corona ( Covid-19).

Berikut isi surat tersebut:

Assalamualaikum wr wb Menimbang Kuputusan Bupati Banyumas Nomor 440/514/2020 terkait pelaksanaan ibadah di masa pandemi Covid-19 dan surat pemberitahuan dari Pemerintah Kecamatan Wangon

Nomor 400/259/2020 mengenai seruan agar umat Islam melakukan ibadah wajib dan sunnah di rumah, seruan agar tidak melakukan shalat Jumat dan digantikan shalat Dzuhur di rumah,

seruan untuk tidak melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid dan bahwa jika masih ditemukan kegiatan keagamaan sebagaimana disebut di atas, maka akan dilakukan tindakan tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Berdasarkan perihal di atas, maka kami Takmir Masjid Al Mubarok bersama jemaah masjid memutuskan hendak MEMBONGKAR dan MEROBOHKAN MASJID AL MUBAROK, karena sudah tidak dibutuhkan lagi adanya masjid di lingkungan kami.

Semua aktivitas ibadah sudah dilakukan di rumah masing-masing, sehingga adalah hal mubazir/ sia-sia dengan adanya masjid yang masih berdiri tapi tidak ditempati untuk beribadah sebagaimana lazimnya.

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum wr wb.

Bupati: Jangan emosional

Husein menegaskan, tujuan beribadah di rumah adalah memutus rantai penularan enyebaran virus Corona (Covid-19).

"Kasusnya kan sudah ada di Kelurahan Kober itu tempat ibadah, yang memaksakan diri untuk tempat ibadah.

Ternyata kemudian ada satu yang terpapar virus dari Klaster Gowa," kata Husein melalui pesan suara, Jumat (1/5/2020).

Husein menjelaskan, penyebaran Covid-19 di masjid tersebut berasal dari salah satu warga yang shalat berjemaah.

Orang tersebut diketahui mengikuti ijtima ulama di Gowa dan belakangan dinyatakan posotif Covid-19.

"Satu saja, tapi kan akibatnya ada berapa, ada 14 sekarang itu yang positif.

Apa enggak kasihan, kemudian ada satu, kemudian ada masyarakat di situ terjangkit, hampir separuh masjid, apa enggak egois," ujar Husein.

Husein pun meminta masyarakat menyikapi seruan beribadah di rumah secara bijak.

"Masa gara-gara seperti itu (seruan beribadah di rumah), masjidnya yang dibongkar, masjidnya salah apa dibongkar.

Wong itu kan hanya sementara, sementara saja sampai ini selesai, katanya kan Juni (diprediksi) selesai," jelas Husein.

"Kalau (pandemi) selesai, masjidnya (sudah) dibongkar, mau bangun masjid lagi? Buang-buang duit dong.

Berpikirlah yang jernih, pakai logika, pakai nalar, jangan emosional.

Saya yakin kalau begini masyarakat enggak simpatik, enggak benar, jangan begitulah, berpikirlah yang baik," tambah Husein.

Hanya gertakan saja

Camat Wangon Rojingun mengatakan, rencana takmir membongkar masjid di Desa Klapagading Kulon, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, hanya gertakan saja.

Rojingun mengatakan, gertakan itu dilakukan untuk mendapatkan perhatian.

"Tidak jadi (dibongkar), wong itu hanya gertak saja kok ternyata.

Dia hanya menyampaikan membongkar masjid itu hanya untuk menggertak supaya diperhatikan," ujar Rojingun saat dihubungi, Jumat (1/5/2020).

Takmir yang akan membongkar masjid akhirnya meminta maaf dan membuat surat pernyataan.

Surat pernyataan tersebut disampaikan seorang takmir masjid, Vuad W Nugroho, melalui video yang dibuat seusai melakukan klarifikasi di Kantor Kecamatan Wangon, Jumat.

"Yang bertandatangan di bawah ini, Vuad W Nugroho menyatakan dengan sebenarnya bahwa surat yang saya buat hanya merupakan bentuk ekspresi penyampaian aspirasi kebijakan pemerintahan yang ada," kata Vuad membacakan surat pernyataan.

Vuad mengatakan, persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan bersama jajaran Forkompincam Wangon.

"Saya memahami apa yang disampaikan forkompincam, dan sebagai anak kepada orangtua apabila ada sikap saya yang kurang berkenan dalam menyampaikan aspirasi, maka saya pribadi mohon maaf yang setulus-tulusnya," ujar Vuad. (Tribunnewsmaker/*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Takmir Ancam Bongkar Masjid Hanya untuk Menggertak agar Dapat Perhatian"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved