Buruh Tangerang Bunuh Diri Mengeluhkan Banyak Hutang Ditambah Terkena PHK Massal
Buruh Tangerang Bunuh Diri Mengeluhkan Banyak Hutang Ditambah Terkena PHK Massal. Simak selengkapnya dalam berita ini.
WARTAKOTA, TANGERANG - Hartono seorang buruh di Tangerang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Masalah bertubi - tubi menimpa warga asal Kampung Ceplak RT 01 / RW 01 Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.
Husen yang merupakan adik korban menceritakan sebelum meninggal, Hartono sempat mencurahkan hatinya kepadanya.
Korban ditemukan tewas di kamarnya dalam kondisi urat nadi pergelangan tangan kirinya teriris.
"Dia (Hartono) bercerita mengeluh banyak hutang," ujar Husen saat diinterogasi jajaran Polsek Balaraja, Jumat (1/5/2020).
• Sejarah Panjang Hari Buruh di Indonesia, Didukung Soekarno, Dibungkam Orde Baru hingga Era Reformasi
Terlebih saat ini kondisi istrinya sedang terbaring sakit. Korban pun memerlukan uang cukup dalam kesehariannya itu.
"Istrinya sedang dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan," ucap Husen.
Kapolsek Balaraja, Kompol Feby Heryanto mengungkapkan mengenai motif dalam kasus ini. Dirinya menyatakan bahwa korban nekat bunuh diri lantaran tuntutan ekonomi.
"Korban diduga bunuh diri akibat faktor kebutuhan ekonomi. Ditambah yang bersangkutan terkena PHK massal di tempat dia bekerja," kata Feby kepada Warta Kota.
• Ini Profil Irjen Fadil Imran, Kapolda Jawa Timur yang Baru, Kerap Ungkap Kasus Besar & Cerdas