Berita Internasional
Kecerdasan Kim Jong Un Diatas Rata-rata, Sampai Minta Gurunya Ajarkan Pelajaran yang Beda
Sejak kecil Kim Jong Un dikenal anak yang pintar sampai dia minta mengajarkan pelajaran yang lebih menarik. Ternyata dilakukan oleh Kim Jong Il
Ia menyiratkan, Kim harus cukup sehat untuk memimpin uji coba rudal yang diluncurkan pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Lebih lanjut Lee menerangkan, Kim Jong Un absen dalam uji coba rudal.
"Kim absen dari laporan tes, sementara tidak ada rekaman peluncuran rudal dan pelatihan pesawat tempur yang dirilis, menunjukkan kemungkinan kecelakaan tak terduga disebabkan puing-puing atau api."
Mantan pejabat itu mengatakan, rekaman tes tidak akan diizinkan disiarkan tanpa instruksi dari Kim Jong Un, yang memicu dugaan Sang Pemimpin Tertinggi telah terluka.
Beberapa petinggi negara atau sumber mengklaim Kim Jong Un meninggal, lalu sumber lain mengatakan dia dalam keadaan vegetatif atau koma, tetapi pada Minggu (26/4/2020) dikatakan dia "masih hidup dan sehat'.
• Ukuran Ganteng Pria Korea Utara Apakah Seperti Kapten Ri Jeong atau Kim Jong Un?
Lee meyakini kabar Kim Jong Un koma setelah operasi jantung tidak mungkin.
Korea Utara tidak pernah mengumumkan siapa yang akan menjadi penerus Kim Jong Un jika dia tak lagi menjabat, dan hanya ada sedikit rincian yang diketahui tentang anak-anaknya yang masih kecil.
Para analis meyakini adik perempuannya, Kim Yo Jong, dan para loyalis dapat membentuk pemerintahan sementara sampai seorang penerus cukup dewasa untuk mengambil alih kekuasaan.
Kim Yo Jong (31) dipromosikan menjadi kepala departemen propaganda Partai Buruh Korea pada Oktober 2017.
Kim Jong Un menjadi pemimpin Korea Utara ketika ayahnya, Kim Jong Il, meninggal pada 2011 karena serangan jantung.
Setiap perubahan di singgasana pemimpin Korea Utara telah meningkatkan peluang kekosongan pemerintahan atau runtuhnya dinasti Kim, yang telah memerintah negara itu sejak didirikan pada 1948.
Sejauh ini masing-masing dari tiga Kim yang memimpin Korut telah memupus harapan itu, dan menerapkan kekuasaan tangan besi.
Namun di bawah komando Kim Jong Un, gudang senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara telah tumbuh secara substansial, memicu kekhawatiran tentang siapa yang akan mengendalikannya jika Kim Jong Un tiada.
(Muflika Nur Fuaddah)