Virus Corona Jabodetabek

PSBB Diperpanjang, Simak Keluhan Miris Rakyat Kecil di Tangerang Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah

Dua pekan penerapan PSBB di Kota Tangerang bergulir, masih ada warga yang belum mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Andika Panduwinata
Sanah (36) warga asal Neglasari, Kota Tangerang, mengaku belum dapat bantuan sosial selama hampir dua pekan PSBB. Ia terpaksa menutupi kebutuhan sehari-hari dengan ngutang 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Sudah dua pekan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang bergulir.

Dua pekan PSBB di Kota Tangerang berjalan, ternyata masih ada warga yang belum mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Padahal penerapan PSBB di Kota Tangerang diperpanjang kembali oleh pemerintah setempat selama dua pekan.

Hal itu dikarenakan penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 belum putus di kota berjuluk Seribu Industri Sejuta Jasa ini.

PSBB di Tangerang Hampir Dua Pekan, Warga Ini Belum Dapat Bantuan, Malah Kini Terlilit Utang

Pandemi Virus Corona Bikin Warga Kota Tangerang Dililit Kesulitan dan Belum Mendapat Bantuan Sosial

Polda Metro Jaya Terima Bantuan 5000 Masker Kain dari Tribunnews.com-Cardinal

Masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sosial itu pun harus bersusah payah menjalani hidup sehari-hari.

Seperti yang dialami oleh Sanah (36) warga asal Neglasari, Kota Tangerang.

"Sepi begini susah cari duit, untuk menutupi kehidupan sehari-hari buat makan ya terpaksa harus ngutang," ujar Sanah kepada wartakotalive.com, ditemui di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Tangerang, Rabu (29/4/2020).

Sanah berprofesi sebagai pemulung tiap harinya.

Sanah (36) warga asal Neglasari, Kota Tangerang, mengaku belum dapat bantuan sosial selama hampir dua pekan PSBB. Ia terpaksa menutupi kebutuhan sehari-hari dengan ngutang
Sanah (36) warga asal Neglasari, Kota Tangerang, mengaku belum dapat bantuan sosial selama hampir dua pekan PSBB. Ia terpaksa menutupi kebutuhan sehari-hari dengan ngutang (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Ibu beranak 3 itu juga berdagang kecil-kecilan di sekitar TPA Rawa Kucing ini.

"Utang sudah sampai sekitar Rp. 600 ribu lebih," ucap Sanah.

Dirinya meminjam sana sini untuk kehidupan sehari-hari.

Mulai ke warung sembako untuk makan anak-anaknya yang masih kecil.

Suaminya juga berprofesi sebagai pemulung.

Keuangan pun tak ada pemasukan, sebab pengepul tutup imbas dari wabah Covid-19.

"Kami belum dapat bantuan dari pemerintah. Ya harapannya pemerintah lebih perhatikan rakyat kecil seperti kami ini. Jangan hanya janji-janji saja," kata Sanah.

Ia juga mengaku kelimpungan untuk bertahan hidup lantaran belum dapat perhatian dari pemerintah, seperti bantuan sosial (bansos).

"Belum dapat bantuan," ujar Sanah.

Dia mengatakan bahwa saat ini sudah dalam kondisi terpuruk akibat wabah virus corona.

"Anak saya 3, buat makan juga susah," ucapnya.

Terlebih saat ini Pemerintah Kota Tangerang tengah menerapkan PSBB.

"Saya belum didata, bantuan dari pemerintah belum ada," kata Sanah.

Setali tiga uang dirasakan oleh warga lainnya yakni Erna (33).

Menurut Erna, sekeluarga harus terbiasa menahan lapar dalam kondisi kesulitan seperti ini.

"Saya punya anak masih balita, buat makan aja susah. Kalau kata Pak RT-nya disuruh sabar aja," kata Erna.

Sukjaya (30) yang juga berprofesi sebagai pemulung mengaku sedih.

Dia hidup ketar-ketir untuk menafkahi keluarganya.

"Saya biasanya mulung sehari Rp 50.000. Tapi sekarang susah, karena pengepul sudah pada tutup"

"Bingung mau ke mana lagi. Ya harapannya dapat bantuan dari pemerintah," ujar Sukjaya.

Titik Keramaian Kota Tangerang Diperketat dalam Penerapan PSBB Jilid Dua

Pemerintah Kota Tangerang memastikan bakal perpanjang masa waktu penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

PSBB Kota Tangerang  jilid dua kali ini sejumlah titik keramaian di Kota Tangerang bakal diperketat.

Hal itu dikatakan oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Dia mengatakan bahwa ada 15 titik cek poin yang telah dievaluasi dan akan digeser lokasinya ke titik keramaian.

Oleh karena itu, para petugas gabungan yaitu Satpol PP, TNI, dan Polri akan jaga ketat lokasi keramaian terutama pasar.

"Jadi, 6 titik cek poin ditaruh di tempat keramaian. Seperti pasar, penjualan takjil dan lainnya agar masyarakat semakin disiplin," ujar Arief di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (29/4/2020).

Namun, belum ada sanksi tegas yang akan diberlakukan saat penerapan PSBB jilid dua ini.

Bagi pengendara yang melanggar PSBB, kata Arief, akan ditertibkan atau diminta kembali ke rumah.

"Sama apa yang kita lakukan kemarin, kalau enggak pakai masker kita suruh pulang"

"Semua kita berharap seluruh masyarakat mendukung program pelaksanaan PSBB ini," ucapnya.

Sedangkan untuk sektor industri tetap bisa beroperasi.

Selama PSBB jilid pertama, masih ada industri yang tidak disiplin aturan dan pada PSBB jilid dua akan ditertibkan.

"Sekarang kita kendalikan kalau mereka masih ramai pas berangkat dan pulang kantor"

"Kita akan tertibkan agar mereka enggak berkemurun," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

(DIK/Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved