Virus Corona

Anies Baswedan Ingatkan Masyarakat, Jakarta Belum Merdeka dari Pandemi Virus Corona

Anies Baswedan menyatakan bahwa Jakarta belum bebas pandemi virus corona dan masyarakat diharap tetap berada di rumah dan menjaga jarak.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Desy Selviany
Wawancara eksklusif lewat video conference kepada Wartakotalive.com, Selasa (14/4/2020) dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (14/4/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warganya, Jakarta belum merdeka dari pandemi virus corona atau Covid-19.

Oleh karena itu, Anies Baswedan meminta masyarakat tetap menaati kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)  fase dua sejak Jumat (24/4/2020) sampai Jumat (22/5/2020) mendatang.

“Saya ingin sampaikan kepada semua, jangan menganggap ini kita sudah merdeka dari Covid-19, perjuangannya masih terus dan kita belum merdeka dari Covid-19,” ujar Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Selasa (28/4/2020).

Menurutnya, upaya pemerintah mengendalikan wabah virus Covid-19 ditentukan dari kepatuhan masyarakat untuk tetap di rumah dan menjaga jarak fisik antar-pribadi.

Masyarakat juga diminta mengurangi kegiatan di luar rumah seperti berinteraksi secara langsung, mengubah rutinitas ibadah menjadi rumah dan sebagainya.

Wabah Virus Corona Belum Berakhir, Felicya Angelista Yakin Pernikahannya Berjalan Sesuai Rencana

Debat Terbuka antara dr Tirta dan Jerinx SID Bahas Konspirasi Virus Corona, Rabu 29 April

“Kami minta disiplin tetap di rumah, jangan berpergian kecuali esensial. Kemudian gunakan masker kapan pun dan di mana pun serta jangan lepas maskernya. Kita karantina wajah kita dengan masker,” katanya.

Selain mengeluarkan kebijakan PSBB Jakarta, Gubernur yang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga telah menginstruksikan perangkat RT/RW melalui lurah dan camat untuk membentuk kampung siaga.

Kampung siaga, kata dia, artinya warga menerapkan ketentuan pemerintah seperti tetap berada di rumah, rajin mencuci tangan, memakai masker bila keluar rumah, menyiapkan tempat cuci tangan.

“Namanya kampung siaga, mereka menjaga kampungnya untuk terbebas (dari Covid-19) jangan sampai tertular. Kemudian, bagi yang sudah ada kasus jangan sampai melebar,” katanya.

“Jadi itu dipimpin oleh ketua RW. Jadi kita yakin insha Allah dengan cara ini maka masa sembuh pemutusan bisa lebih pendek,” katanya.

Pandemi Virus Corona Bikin Warga Kota Tangerang Dililit Kesulitan dan Belum Mendapat Bantuan Sosial

Aditya Putra Dewa Melelang Jersey PSIM Yogyakarta untuk Membantu Penanganan Virus Corona

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Ibu Kota berpotensi tidak memperpanjang masa kebijakan PSBB menuju fase III.

Alasannya, berdasarkan grafik penambahan kasus baru virus corona, lajunya mulai mengalami perlambatan meski kasusnya tetap bertambah.

Anies Baswedan mengatakannya saat menggelar rapat secara virtual dengan 129 perusahaan multinasional dan asosiasi bisnis di Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Rapat itu digelar memakai bahasa Inggris, kemudian ditayangkan di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta secara langsung.

“Angka kasus yang kita lihat hari ini mencerminkan bahwa kebijakan dua pekan sebelumnya (PSBB) itu selalu ada jeda (penurunan),” kata Anies dalam rapat tersebut.

Bikin Pusing, Cita Citata Kehilangan Pendapatan Sampai Ratusan Juta Rupiah Akibat Wabah Virus Corona

Larangan Mudik, Pembatalan Tiket Kereta di Stasiun Bisa Diwakilkan Asalkan Memenuhi Persyaratan Ini

Meski sejak 22-27 April 2020 pertumbuhan kasus baru virus corona mengalami perlambatan, namun Senin (27/4/2020) angkanya kembali naik  menjadi 118 kasus baru virus corona.

Data  virus corona atau Covid-19 :
1. Tanggal 12 April ada 2.082 kasus (tambah 160 kasus baru)
2. Tanggal 13 April ada 2.242 kasus (tambah 107 kasus baru)
3. Tanggal 14 April ada 2.349 kasus (tambah 98 kasus baru)
4. Tanggal 15 April ada 2.447 kasus (tambah 223 kasus baru)
5. Tanggal 16 April ada 2.679 kasus (tambah 153 kasus baru)
6. Tanggal 17 April ada 2.823 kasus (tambah 101 kasus baru)
7. Tanggal 18 April ada 2.924 kasus (tambah 109 kasus baru)
8. Tanggal 19 April ada 3.033 kasus (tambah 89 kasus baru)
9. Tanggal 20 April ada 3.122 kasus (tambah 157 kasus baru)
10. Tanggal 21 April ada 3.279 kasus (tambah 120 kasus baru)
11. Tanggal 22 April ada 3.399 kasus (tambah 17 kasus baru)
12. Tanggal 23 April ada 3.509 kasus (tambah 99 kasus baru)
13. Tanggal 24 April ada 3.605 kasus (tambah 76 kasus baru)
14. Tanggal 25 April ada 3.681 kasus (tambah 65 kasus baru)
15. Tanggal 26 April ada 3.746 kasus (tambah 86 kasus baru)
16. Tanggal 27 April ada 3.832 kasus (tambah 118 kasus baru)
17. Tanggal 28 April ada 3.950 kasus.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved