PSBB Bekasi
Meski Agen PO Bus di Terminal Induk Bekasi Tutup Semua, Masih Ada Saja Warga yang Ingin Mudik
Kepala Terminal Induk Bekasi, Muhamad Kurniawan mengatakan per Jumat (24/4/2020) aktifitas pemberangkatan di terminal ditiadakan.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Kondisi Terminal Induk Bekasi sepi dan sudah tidak ada aktifitas. Tidak ada bus yang berjajar di lokasi untuk perjalanan menuju ke daerah Pasunda Jawa Barat seperti Bandung, Tasikmalaya, Banjarsari, Garut dan lainnya.
Tak hanya itu jajaran bus tujuan ke Sumatera juga hanya ada dua saja, itupun hanya terparkir saja tidak beroperasi.
Dibagian paling belakang terminal masih ada terparkir bus Arimbi jurusan Merak, itu juga sama hanya terparkir saja tidak beroperasi.
Para agen bus juga menutup loketnya dan sejumlah pedagang di terminal tak ada yang buka.
Kepala Terminal Induk Bekasi, Muhamad Kurniawan mengatakan per Jumat (24/4/2020) aktifitas pemberangkatan di terminal ditiadakan.
“Sudah sepi kosong, hari ini kita tiadakan semua layanan pemberangkatan kecuali ke Jakarta saja,” kata Kurniawan, kepada Wartakotalive.com, pada Jumat (24/4/2020).
Kurniawan menuturkan meski layanan ditiadakan, area terminal tidak ditutup. Hal itu dikarenakan sebagai akses menuju Pasar Baru dan juga masih ada pemberangkatan ke Jakarta.
“Bus ke Pasunda, Jawa dan Sumatera ditiadakan. PO juga sudah minta untuk tutup tidak layani pembelian tiket,” beber dia.
Meski sudah dilakukan penutupan Terminal Induk Bekasi, namun kata Kurniawan masih ada penumpang yang datang.
Tak melayani lagi
Soni Saksono, Manajer Operasional PO Ranau Indah menuturkan sejak awal pihaknya mematuhi aturan pemerintah. Meski larangan mudik baru hanya sekadar himbaun.
“Waktu awal dilarang kita mau stop, tapi kan baru himbauan. PO-PO lain masih layani, ya kita layani tentu dengan protokol kesehatan ketat,” kata Soni, ketika diwawancarai, Jumat (24/4).
PO Ranau Indah melayani perjalanan OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.
Adanya aturan yang sudah tegas melarang mudik, sambung Soni, pihaknya akan mematuhinya. Agen penjualan tiket sudah ditutup dan bus juga tidak beroperasi.
“Tapi mereka minta tolong kasih lah tiket, ini aja habis dari jual HP. Saya sudah engga bisa makan lagi di sini, “ tutur Soni yang menirukan gaya bicara calon penumpangnya.