Viral Medsos
Penjelasan BMKG Terkait Fenomena Ribuan Cacing Keluar dari Dalam Tanah di Klaten dan Solo
Diketahui, kemunculan cacing keluar dari dalam tanah ini terjadi secara terus-menerus dan muncul dalam jumlah yang banyak.
Diketahui, kemunculan cacing keluar dari dalam tanah ini terjadi secara terus-menerus dan muncul dalam jumlah yang banyak.
WARTAKOTALIVE.COM, KLATEN -- Warga dikejutkan dengan fenomena kemunculan cacing di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/4/2020).
Diketahui, kemunculan cacing keluar dari dalam tanah ini terjadi secara terus-menerus dan muncul dalam jumlah yang banyak.
Munculnya ribuan cacing tanah ke permukaan di Kota Solo dan Klaten Jawa Tengah mendapatkan perhatian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sebab, kemunculan cacing ke permukaan tanah tersebut dikait-kaitkan dengan isu gempa bumi.
Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, menyebut isu kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bukan tak berdasar.
• Fenomena Aneh dan Langka Ribuan Cacing Keluar Bersamaan di Solo dan Klaten
"Beberapa peristiwa gempa merusak di dunia di antaranya memang diawali adanya gejala alamiah berupa kemunculan cacing tanah secara massal," ungkap Daryono kepada Tribunnews melalui keterangan tertulis, Minggu (19/4/2020).
"Di Taiwan, kemunculan cacing tanah dilaporkan pada 10 hari menjelang terjadinya gempa Chi Chi 1999 (Allen dkk., 2000)."
"Pada peristiwa gempa Haicheng, China 1975, beberapa hari sebelumnya juga dilaporkan adanya kemunculan cacing tanah yang sangat banyak ke permukaan tanah," imbuh Daryono.
• Tujuh Kilo Cacing Tanah Bisa Urai Sampah Jadi Kompos Hampir 1 Kuintal
Selain itu Daryono juga memaparkan beberapa sumber pustaka lain juga mengungkap fenomena kemunculan cacing tanah menjelang gempa.
"Seperti kajian Chen dkk. (2000), Rikitake (1979), Whitehead dan Ulusoy (2013), dan Liso dan Fidani (2014)," ujarnya.
Daryono menambahkan, menurut Grant dan Conlan (2015) kemunculan cacing tanah di permukaan menjelang gempai terkait anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah.
"Munculnya anomali ini dilaporkan terjadi beberapa hari sebelum gempa bumi," ungkapnya.
Menurut Daryono dalam sebuah penelitian yang mengkaji hubungan antara aktivitas cacing tanah dan kelistrikan, Ikeya dkk. (1996) menempatkan beberapa elektroda yang dialiri arus listrik pada permukaan tanah yang banyak terdapat cacing tanah.