Info Balitbang Kemenag

Berikut Ini Hasil Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Tanda Daftar Yayasan pada Agama Buddha

Balitbangdiklat Kemenag RI melakukan peneletian, mengenai survei kepuasan masyarakat terhadap layanan tanda daftar yayasan pada agama Buddha.

Penulis: Advertorial | Editor: Panji Baskhara
Tangkap Layar Akun Twitter Kemenag RI @Kemenag_RI
Logo Kementerian Agama (Kemenag) RI 

3). Daya tanggap (responsiveness) merujuk pada kemauan dan keinginan Ditjen Bimas Buddha untuk membantu, kecepatan dalam memberikan palayanan, serta tanggap terhadap permintaan dan keluhan konsumen

4). Jaminan (assurance) adalah sikap ramah dan sopan yang ditunjukkan pegawai Ditjen Bimas Buddha dalam memberikan pelayanan, dapat dipercaya, memiliki pengetahauan dan keterampilan dalam mengatasi masalah konsumen

5). Empati (emphaty) adalah sikap peduli terhadap pelanggan dengan cara membangun komunikasi yang baik dan memberikan informasi dan perhatian terhadap konsumen.

Kerangka Kerja

Kerangka kerja penelitian Balitbangdiklat Kemenag RI terkait survei kepuasan masyarakat terhadap layanan tanda daftar yayasan pada agama Buddha.
Kerangka kerja penelitian Balitbangdiklat Kemenag RI terkait survei kepuasan masyarakat terhadap layanan tanda daftar yayasan pada agama Buddha. (Istimewa)

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif model penelitian survei dengan yang dilaksanakan di 5 (lima) lokus penelitian meliputi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utama.

Bagan Distribusi Yayasan Agama Budha
Bagan Distribusi Yayasan Agama Budha (Istimewa)

Berdasarkan Tabel 1 di atas, dengan mempertimbangkan berbagai kendala yang dimiliki maka dilakukan teknik sampling dengan menggunakan metode proportionate cluster random sampling.

Adapun jumlah minimal sampel yang digunakan ditentukan dengan menggunakan formulasi Slovin sehingga diperoleh jumlah sampel minimal 202.

Dengan dasar tersebut peneliti memutuskan untuk menggunakan 211 responden.

Tabel Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Penelitian
Tabel Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Penelitian (Istimewa)

Angket yang digunakan di dalam penelitian ini merupakan instrumen baku (standar) kepuasan masyarakat.

Kepuasan masyarakat tersebut terhadap layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha berbadan hukum.

Diketahui, masing-masing butir dilengkapi dengan kolom penilaian harapan dan kolom penilaian kenyataan (dialami) dengan memakai skala Likert termodifikasi (4 pilihan).

Pemilihan skala tersebut dimaksudkan agar diperoleh penilaian yang tegas dari masyarakat.

Sehingga kepuasan masyarakat terhadap layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha berbadan hukum dapat tergambar dengan jelas.

Tabel Dimensi dan Kisi-Kisi Instrumen Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Tanda Daftar Pendirian Yayasan Agama Budha
Tabel Dimensi dan Kisi-Kisi Instrumen Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Tanda Daftar Pendirian Yayasan Agama Budha (Istimewa)

Analisis Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk peroleh informasi.

Hal itu terkait kepuasan masyarakat terhadap layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha berbadan hukum dengan melihat kesenjangan yang terjadi.

Baik antara data harapan dan data kenyataan yang dialami oleh setiap responden pada masing-masing butir.

Sehingga diperoleh gambaran capaian prestasi, komponen prioritas rendah, komponen berlebihan serta rekomendasi.

Indikator capaian penelitian ini terbagi atas 2 (dua), yaitu:

1). Diperolehnya instrumen kepuasan masyarakat terhadap layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha yang baku (standar).

Pada akhirnya, instrumen ini dapat digunakan oleh stake holders yang relevan;

2). Diperolehnya beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada stake holders yang relevan terkait hal-hal yang perlu diperhatikan (diperbaiki) dalam layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha.

Temuan-Temuan Penelitian

Tabel 4, Hasil Analisis Importance Performance Analysis (IPA) Kepuasan Masyarakat Terhadap Tanda Daftar Pendirian Yayasan Keagamaan Budha
Tabel 4, Hasil Analisis Importance Performance Analysis (IPA) Kepuasan Masyarakat Terhadap Tanda Daftar Pendirian Yayasan Keagamaan Budha (Istimewa)
Hasil Analisis Importance Performance Analysis (IPA) menurut dimensi mengenai Kepuasan Masyarakat Terhadap Tanda Daftar Pendirian Yayasan Keagamaan Budha
Hasil Analisis Importance Performance Analysis (IPA) menurut dimensi mengenai Kepuasan Masyarakat Terhadap Tanda Daftar Pendirian Yayasan Keagamaan Budha (Istimewa)

Berdasarkan hasil analisis Importance Performance Analysis (IPA) yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut.

Adapun kriteria yang digunakan untuk penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis Importance Performance Analysis (IPA) setelah penyajian melalui diagram kartesius adalah sebagai berikut:

1). Kuadran I menunjukkan bahwa kualitas layanan (dialami) suatu butir adalah lebih rendah dari harapan masyarakat. Sehingga layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha harus ditingkatkan agar optimal. Kuadran tersebut sering disebut sebagai kuadran prioritas utama. Sehingga butir-butir yang berada dalam kuadran ini menjadi poin-poin rekomendasi (prioritas utama) bagi stake holders terkait layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha

2). Kuadran II menunjukkan kualitas layanan (dialami) dan harapan masyarakat pada suatu butir berada pada tingkat tinggi dan sesuai. Sehingga layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha cukup dipertahankan kualitasnya. Kuadran tersebut sering disebut sebagai kuadran pertahankan prestasi;

3). Kuadran III menunjukkan kualitas layanan (dialami) dan harapan masyarakat pada suatu butir berada pada tingkat rendah. Sehingga layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha belum perlu dilakukan perbaikan. Kuadran tersebut sering disebut sebagai kuadran prioritas rendah

4). Kuadran IV menunjukkan kualitas layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha berada dalam tingkat tinggi. Tetapi harapan masyarakat akan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha tersebut hanya rendah. Sehingga pelayanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha perlu mengurangi hasil yang dicapai agar dapat mengefisienkan sumber daya yang dimiliki. Kuadran tersebut sering disebut sebagai kuadran berlebihan di mana butir-butir yang terdapat pada kuadran ini memiliki tingkat kepentingan yang rendah menurut responden, namun kualitas layanannya sangat tinggi.

Hasil Analisis IPA Terhadap Keseluruhan Butir Pertanyaan
Hasil Analisis IPA Terhadap Keseluruhan Butir Pertanyaan (Istimewa)

Sementara jika ditinjau untuk setiap dimensi di dalam kualitas layanan tanda daftar pendirian yayasan pada agama Buddha, disajikan pada gambar berikut.

Hasil IPA Keseluruhan Butir Pertanyaan
Hasil IPA Keseluruhan Butir Pertanyaan (Istimewa)

Berdasarkan Gambar 2, dapat terlihat bahwa dimensi-dimensi yang menjadi prioritas rendah dalam pemberian layanan tanda daftar pendirian yayasan pada agama Buddha adalah dimensi Keandalan.

Dimensi yang menjadi prestasi dalam pemberian layanan tanda daftar pendirian yayasan pada agama Buddha adalah dimensi Bukti Fisik, Empati, dan Jaminan.

Sementara dimensi yang menjadi prioritas utama dalam pemberian layanan tanda daftar pendirian yayasan pada agama Buddha adalah dimensi Daya Tanggap.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, beberapa kesimpulan yang diperoleh meliputi:

1). Instrumen kepuasan masyarakat terhadap layanan tanda daftar pendirian yayasan pada agama Buddha merupakan instrumen baku yang terdiri atas lima dimensi (keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik) dengan total 45 butir pernyataan. Melalui pengujian Confirmatory Factor Analysis (CFA) diperoleh Construct Reliability (CR) dan Variance Extracted (VE) pada model pengukuran masing-masing sebesar 0,9413 dan 0,2653 sementara pada model struktural masing-masing 0,9890 dan 0,9474.

2). Pada umumnya masyarakat menyatakan puas atas layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha yang diberikan. Hal ini terlihat dari hasil analisis kepuasan pada setiap dimensi yang menunjukkan bahwa terdapat empat dari lima dimensi yang dianalisis yang telah sesuai dengan harapan masyarakat. Meskipun demikian dimensi daya tanggap merupakan dimensi yang masih perlu diperhatikan.

Rekomendasi

Beberapa rekomendasi yang dihasilkan melalui penelitian ini berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang diperoleh meliputi:

1. Dimensi daya tanggap dalam pemberian layanan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha sangat perlu untuk diprioritaskan khususnya dalam hal membantu dan merespon dengan cepat dan tepat permohonan layanan tanda daftar pendirian yayasan, verifikasi berkas persyaratan tanda daftar pendirian yayasan, termasuk keberadaan petugas di tempat pelayanan pada saat waktu pemberian layanan.

2. Beberapa poin yang menjadi prioritas utama dan perlu untuk diperhatikan antara lain, kesediaan petugas dalam memverifikasi berkas persyaratan tanda daftar pendirian yayasan dengan cepat, keberadaan petugas pada saat waktu pelayanan, kesediaan petugas untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pemohon, kesediaan petugas untuk membantu pemohon yang mengalami kesulitan, kesediaan petugas untuk membantu menyediakan kebutuhan pemohon, kesediaan petugas untuk memberikan solusi atas permasalahan pemohon, kemudahan melengkapi berkas persyaratan tanda daftar pendirian yayasan, kerapian petugas layanan tanda daftar pendirian yayasan dalam berpakaian, kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan, dan kebersihan tempat layanan tanda daftar pendirian yayasan.

3. Stake holders dianggap perlu untuk melakukan sosialisasi terkait prosedur pengurusan tanda daftar pendirian yayasan keagamaan Buddha termasuk sosialisasi Sistem Informasi Organisasi dan Rumah Ibadah (SIORI).

4. Peninjauan kembali terhadap Petunjuk Teknis Sistem Informasi Organisasi dan Rumah Ibadah Buddha (SIORI) sebagaimana tertuang di dalam SK Dirjen Bimas Buddha No. 324 tahun 2017 khususnya terkait alur pengurusan tanda daftar yayasan agama Buddha pada BAB II.

5. Peninjauan kembali terkait formasi Kepala Seksi/Penyelenggara agama Buddha di setiap Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Indonesia.

6. Optimalisasi tugas penyuluh dalam membantu pengurusan tanda daftar di wilayah yang tidak memiliki Kepala Seksi/Penyelenggara di tingkat Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Indonesia. (*)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved