Breaking News

BREAKING NEWS: Perenang Legendaris Indonesia Lukman Niode Tutup Usia Dalam Perawatan Covid-19

Perenang legendaris Indonesia Lukman Niode tutup usia dalam perawatan karena Covid-19 di Rumah Sakit Pelni Jakarta, Jumat (17/4/2020) pukul 13.05 WIB.

zoom-inlihat foto BREAKING NEWS: Perenang Legendaris Indonesia Lukman Niode Tutup Usia Dalam Perawatan Covid-19
istimewa
Lukman Niode

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perenang legendaris Indonesia Lukman Niode tutup usia dalam perawatan karena Covid-19 di Rumah Sakit Pelni Jakarta, Jumat (17/4/2020) pukul 12.58 WIB.

Kabar kepergian atlet yang akrab disapa Lukie itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun.

Kabar itu dibenarkan pejudo kawakan Krisna Bayu yang merupakan sahabat Lukman. 

Informasi yang dihimpun Wartakotalive.com, Lukman menjalani perawatan di RS Pondok Indah sejak Senin (13/4/2020) untuk kedua kalinya karena panas badan tinggi dan sesak nafas.  

Ia menjalani pemeriksaan rontgen torax dan hasilnya ada spot di paru-paru.

"Dicek Covid-19, hasilnya negatif. Tapi dokter menyarankan untuk diisolasi dan dirujuk ke RS Pelni karena ICU RSPI penuh. Malam itu juga Luki dibawa dengan ambulans ke RS Pelni dan dipasangi ventilator," tutur Hendry Ch Bangun mengutip keterangan kakanda Lukman Niode.

Pada Rabu (15/4/2020) pagi kondisi Luki menurun dan dilakukan tes Covid-19 yang kedua dan hasilnya positif.  

Sore harinya kondisi Luki membaik dan tensi mendekati normal.

Namun ia masih mendapat bantuan ventilator dan terus mendapat pengawasan ketat dari tim medis.

Pada Jumat pagi kondisinya kembali menurun dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada pukul 12.58 dalam usia 56 tahun. 

Lukman Niode bisa disebut perenang legendaris Indonesia.

Pria kelahiran Jakarta 21 Oktober 1963 itu menempuh pendidikan di SD Batanghari, Jakarta (1976), SMP Yayasan Perguruan Cikini Jakarta (1979) lalu melanjutkan SMA di Cypress High School, Los Angeles (1981) dan lanjut ke Golden West College, Los Angeles.

Lukman belajar berenang di Klub Tirta Kencana, Jakarta (1972-1979) lalu melanjutkannya saat bersekolah di Golden West College, Hutington Beach (1982-1984).

Ia meraih sepuluh emas pada PON 1977 dan tujuh emas pada PON 1980. Pada SEA Games 1983 ia mempersembahkan dua medali emas dan memgang rekor Asia untuk nomor 100 meter gaya punggung.

Lukman juga memegang dua rekor nasional untuk 200 meter gaya punggung dan 100 meter gaya bebas. 

Pada 1982 Lukman mendapat gelar Atlet Terbaik versi Harian Kompas dan Atlet Terbaik SIWO PWI Jaya pada 1981 dan 1983.  

Lukman tercatat sebagai salah satu perenang gaya pungung Indonesia yang pertama kali bertanding di luar negeri pada Tahun 1973 di Bangkok dan menempati urutan keempat.

Setelah kejuaran di Bangkok itu Lukman pesta medali emas.

Ia mendapat 9 medali emas pada Kejurnas Renang 1976, 10 pada PON IX 1977, dan 7 pada PON X 1980.

Lukie panggilan akrabnya dari empat bersaudara, dia selalu latihan dengan cara unik di rumahnya yaitu dengan mengisi air westafel hingga penuh dan dalam dalam hitungan 3 selalu mengambil nafas.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved