Stafsus Milenial Presiden Jokowi yang Dinilai Blunder, Mulai dari Angkie hingga Belva Devara
Mulai dari mengunggah informasi hoaks, hingga menggunakan kop resmi Sekretariat Kabinet RI untuk mengirimkan surat ke Camat seluruh Indonesia.
"Di masa inkubasi, virus mungkin belum terdeteksi (ketika check-up). Tunggu sudah bersin-bersin atau batuk. Cek diri yang paling mudah seperti yang di Taiwan. bangun pagi, tarik nafas yang dalam, lalu tahan 10 detik. Kalau batuk, kemungkinan besar segera ada tindakan."
Ia pun tak lupa mencantumkan sumber unggahannya tersebut.
Melihat postingan Staf Khusus Presiden tersebut, banyak warga net yang menghujatnya di media sosial.
Hal ini dikarenakan cara deteksi virus corona selama 10 detik tersebut memang diketahui adalah hoaks.
Salah satu warganet yang mengecam tindakan Angkie Yudistia adalah akun Twitter @mazzini_gsp.
Dimana akun tersebut meminta agar unggahannya itu segera dihapus.
Terkait hoaks deteksi virus corona selama 10 detik ini sebenarnya sudah dikonfirmasi langsung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dilansir dari Kompas.com(2/3/2020), Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih mengatakan, informasi tersebut memang tidak benar dan tidak berdasar.
4. Belva Devara
Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara memberi klarifikasi atas kata-katanya dalam poster yang diunggah di BNPB.
Sebelumnya, kata-kata Belva terkait corona itu menuai banyak kritik dari berbagai pihak. "Ramai soal poster yang dibuat dan dipost BNPB yang memuat saya mengenai peran milenial dalam pencegahan COVID-19," cuitnya di Twitter pada Rabu (25/3/2020).
Ia menambahkan, "saya ingin mengklarifikasi bahwa quote yang ditulis dari BNPB tersebut tidak memberikan gambaran yang utuh."
Belva Devara menyatakan bahwa pada Selasa (24/3/2020), ia diundang BNPB sebagai narasumber pers harian satgas Covid-19 dengan tema "Peran Milenial di Wabah Corona".
Pada poster BNPB, kata-kata Belva Devara yang dimuat adalah:
"Bukan waktunya saling menjatuhkan atau saling membully, ayo bertanya pada diri sendiri apa yang bisa saya lakukan untuk negeri. Menyalakan lilin lebih baik daripada menyalahkan kegelapan."