Virus Corona

Surat Terbuka Sandiaga Uno Buat Milenial: Tidak Apa Jadi Kaum Rebahan Asalkan Tidak Berpangku Tangan

Surat Terbuka Sandiaga Uno Buat Milenial: Tidak Apa Jadi Kaum Rebahan Asalkan Tidak Berpangku Tangan

Editor: Dwi Rizki
instagram @sandiuno
Sandiaga Uno ketika berkunjung ke Nagoya, Jepang 

Epidemi virus corona menghentikan seluruh aktivitas dunia, bukan hanya roda ekonomi semata, tetapi kebiasaan masyarakat muda atau kaum milenial di Indonesia. Mereka yang disebut sebagai kaum rebahan menurut Sandaga Uno harus bergerak di tengah keterbatasan sosial, bergerak menembus batas lewat gadget di tangan mereka.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pesan bagi kaum rebahan diungkapkan Sandiaga Uno lewat surat terbuka lewat podcast miliknya pada Senin (13/4/2020).

Dalam surat terbuka tersebut, Sandi-sapaan Sandiaga Uno; mengungkapkan banyak kelebihan yang dimiliki oleh kaum rebahan.

Mereka yang selalu santai dalam mengahadapi masalah itu katanya harus bergerak saat ini.

Para kaum rebahan diharapkannya dapat menajdi duta pencegahan virus corona.

Menebarkan edukasi tentang bahaya sekaligus pencegahan virus corona, sehingga tidak ada lagi anggota keluarga, kerabat hingga masyarakat yang harus kembali terpapar dan menjadi korban.

"Nongkrong di masa pandemi, tidak perlu sambil ngopi-ngopi. Teman-teman sudah biasa berkreasi sendiri. Unjuk kebolehan di media sosial, berbagi kreativitas di grup-grup percakapan," tulis Sandi.

"Lupakan salam dan salim sementara waktu tapi silaturrahmi tetap dijaga dengan saling membantu. Gunakan media sosial sebagai sarana untuk saling mengingatkan dan menguatkan," tambahnya. 

Pesan berikutnya yang disampaikan Sandi kepada kaum rebahan adalah perubahan yang terjadi selama masa pandemi virus corona.

Belajar mauapun bekerja dari rumah diyakininya menjadi gaya hidup modern saat ini.

Era transisi bagi kalangan lanjut menuju peradaban anak muda yang luwes dengan beragam kemudahan teknologi informasi.

Hanya saja, Sandi mengingatkan kepad akaum milenial agar tidak terlena dengan keadaan.

Waktu berdiam diri di ruamh diharapkannya dapat menjadi momen mereka untuk belajar dan mengasah kemampuan.

Sandiaga Uno hadiri pertemuan online yang digelar Lazis Catur Bakti, badan amal yang dibentuk Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) pada Sabtu (11/4/2020).
Sandiaga Uno hadiri pertemuan online yang digelar Lazis Catur Bakti, badan amal yang dibentuk Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) pada Sabtu (11/4/2020). (Istimewa)

Mereka pun diharapakan Sandi dapat menularkan virus harapan setiap waktu.

"Teman-teman milenial adalah harapan. Tidak apa jadi kaum rebahan asalkan tidak berpangku tangan. Walaupun pandemi pasti berlalu tetapi ini bukan waktunya untuk menunggu. Teman-teman harus jadi peluru, menembus ruang dan waktu," jelas Sandi.

"Jika belum mampu menjadi solusi, jangan mau jadi beban. Gunakan keterbatasan untuk melatih kesabaran. Jadikan kesendirian untuk membangun masa depan," tambahnya.

Bukan hanya imbauan atau sekedar wacana, harapan agar kaum rebahan dapat maju dan berkembang diegaskan Sandi karena keadaan.

Sebab, lanjutnya, setelah masa pandemik berakhir, peran serta kaum milenial sangat dibutuhkan.

Roda ekonomi ditegaskan Sandi harus kembali berputar.

Begitu juga terkait penciptaan lapangan kerja hingga visi mensejahterakan rakyat yang ditegaskannya harus buktikan nyata.   

"Setelah semuanya usai, bangsa ini membutuhkan teman-teman lebih dari yang dibayangkan. Roda ekonomi harus bergerak kembali, teman-teman milenial yang motornya," ungkap Sandi.

"Lapangan kerja harus tersedia luas, kreativitas teman-teman yang akan membukanya. Rakyat harus tercukupi kebutuhannya, kerja cerdas teman-teman yang akan membantunya," jelasnya.

"Pandemi ini mungkin alih generasi, bersiaplah untuk mengisi," tutup Sandi.

Berikut Surat terbuka Sandiaga Uno Bagi kaum Milenial :

Milenial (Kaum Rebahan)

Teman-teman yang mengaku sebagai kaum rebahan. Mungkin lebih senang mendengarkan podcast daripada membaca tulisan. Lebih banyak berdiam daripada memenuhi jalanan. Yang terbiasa menggunakan dua jempol untuk menjawab tantangan. Saatnya sudah tiba, dunia butuh jawaban dari teman-teman yang terbiasa santuy menghadapi persoalan.

Social distancing seharusnya tidak jadi masalah. Tidak ada yang mau diganggu saat rebahan. Tetapi memastikan orang-orang terdekat mau menjaga jarak jadi tantangan. Melindungi kakek dan nenek yang sudah lanjut usia. Ayah atau ibu yang punya penyakit bawaan. Atau saudara yang berisiko tinggi. Kaum rebahan harus pintar mengedukasi, jadi contoh bagi sanak famili.

Nongkrong di masa pandemi, tidak perlu sambil ngopi-ngopi. Teman-teman sudah biasa berkreasi sendiri. Unjuk kebolehan di media sosial, berbagi kreativitas di grup-grup percakapan. Lupakan salam dan salim sementara waktu tapi silaturrahmi tetap dijaga dengan saling membantu. Gunakan media sosial sebagai sarana untuk saling mengingatkan dan menguatkan. 

Bekerja dari rumah, bukankah itu yang ditunggu-tunggu. Memberikan kesempatan pada bumi untuk sejenak bernafas. Membuka peluang untuk menggali potensi diri sebesar-besarnya. Manfaatkan waktu luang untuk belajar tanpa batas. Menonton tutorial menajamkan bakat. Mengikuti kelas online untuk menambah pengetahuan. Berdiskusi lintas komunitas untuk menambah kepercayaan diri. Teman-teman harus menularkan virus harapan setiap waktu.

Teman-teman milenial adalah harapan. Tidak apa jadi kaum rebahan asalkan tidak berpangku tangan. Walaupun pandemi pasti berlalu tetapi ini bukan waktunya untuk menunggu. Teman-teman harus jadi peluru, menembus ruang dan waktu. Jika belum mampu menjadi solusi, jangan mau jadi beban. Gunakan keterbatasan untuk melatih kesabaran. Jadikan kesendirian untuk membangun masa depan.

Setelah semuanya usai, bangsa ini membutuhkan teman-teman lebih dari yang dibayangkan. Roda ekonomi harus bergerak kembali, teman-teman milenial yang motornya. Lapangan kerja harus tersedia luas, kreativitas teman-teman yang akan membukanya. Rakyat harus tercukupi kebutuhannya, kerja cerdas teman-teman yang akan membantunya. Pandemi ini mungkin alih generasi, bersiaplah untuk mengisi.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved