Kabar Artis
Khawatirkan Shaloom, Wulan Guritno Minta Putrinya Tetap di Inggris Selama Pandemi Virus Corona
Di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19, aktris Wulan Guritno (38) harus memikirkan putrinya, Shaloom Razade Syach yang berada di London, Inggris
Penulis: Arie Puji Waluyo |
Ada banyak kisah menyeramkan hingga mistis yang didengar bintang film ternama Indonesia itu.
Pengalaman jalan-jalannya saat berlibur bersama teman-teman dekat di Sumba itu sempat diunggah Wulan Guritno di akun Instagram.
Wulan Guritno berlibur ke Sumba sepekan lalu. Selain berlibur, Wulan Guritno juga ikut merayakan pernikahan seorang teman dekatnya.
Salah satu cerita menarik Wulan Guritno setelah menghadiri pernikahan temannya adalah saat datang ke Air Terjun Matayangu.
"Ketika jalan-jalan, kami ditunjukkan foto bagus banget. Nama tempatnya Matayangu," kata Wulan Guritno di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
• Menegangkan, Cerita Wulan Guritno Setelah Mendatangi Air Terjun di Sumba
• Gara-gara Tora Sudiro, Wulan Guritno Membatalkan Niat Istirahat dari Pekerjaan Syuting Film
Keindahan Matayangu dalam foto membuat Wulan Guritno ingin mengunjunginya.
Lokasi wisata itu sebenarnya biasa didatangi untuk tracking atau hiking para profesional.
Namun merasa penasaran, Wulan Guritno bersama teman-temannya tetap mendatangi Air Terjun Matayangu.
"Ternyata benar, medannya sangat berat. Saya sampai luka memar di kaki," jelas pemilik nama lengkap Wulan Lorraine Guritno tersebut.
Begitu kembali ke hotel, Wulan Guritno baru mendengar informasi dari pemandu wisata ada banyak cerita mistis di Air Terjun Matayangu.
Mitos Air Terjun Matayangu mengisahkan, ada pasangan suami istri tinggal di atas gunung yang tega membuang anaknya yang cacat ke air terjun itu.
Kisah tersebut selalu menghadirkan cerita banyak orang hilang saat mendatangi air terjun tadi.
"Pas bisa pulang bersyukur. Kami diselamatkan. Banyak yang kaget, kami bisa balik lagi dari Air Terjun Matayangu," katanya.
Selama berangkat dan pulang dari air terjun itu, Wulan Guritno dan teman-teman saling membantu dan menunggu satu sama lain.
"Nggak bisa jalan sendirian disana. Ada saja ujian di setiap perjalanan," ujar Wulan Guritno.