Virus Corona
Pandemi Covid-19, Pemain Persita Tangerang dapat Belajar dari Kisah Isaac Newton
Musim Pandemi, Pemain Persita dapat Belajar dari Kisah Isaac Newton. Simak selengkapnya dalam berita ini.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang |
KONDISI pandemi covid-19 memang membuat seluruh lapisan masyarakat khawatir, tak terkecuali pesepakbola, khususnya pemain liga 1 Indonesia.
Bahkan salah satu klub liga Indonesia yakni Persita Tangerang terpaksa memotong 90% gaji pemain mulai April hingga Juni mendatang.
Namun, berita baiknya adalah, pemain Persita tak perlu berkecil hati akan gaji yang diterima hanya 10%, hal ini karena pemain dapat memetik hikmah dari pandemi ini.
Walaupun nantinya kondisi pandemi terus berlanjut dan mau tidak mau pemain harus mencari cara lain untuk bertahan, pemain harus tetap optimis karena pandemi sekarang sudah pernah terjadi di masa lampau walau berbeda jenis.
• Sisa Kuota Penerima Bantuan Sosial PSBB di DKI Jakarta PSBB sekitar 72.000 Kepala Keluarga
Monica Kumalasari, salah seorang penggiat psikologi kesehatan dan forensik mengatakan bahwa pemain yang meragukan masa depannya terhenti karena covid-19 dapat belajar dari pengalaman Isaac Newton.
Kondisi pandemi bukan hanya terjadi kali ini saja, tetapi pernah juga terjadi di zaman Isaac Newton tahun 1600an namun saat itu pandemik yang terjadi bernama Bubanic Plague yang menelan jiwa 50 juta jiwa, yang memaksa Isaac Newton tak bisa kuliah selama 2 tahun lamanya.
"Masa itu kondisi karir Isaac Newton terhambat. Bahkan walaupun seorang fisikawan, dirinya sempat menjadi petani untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi karir akademisinya tetap dijaga. Artinya bila memang kondisi tidak sesuai dengan yang diharapkan nantinya, kita harus siap keluar dari kebiasaan selama ini untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Itu yang utama," buka lulusan psikologi Universitas Indonesia ini kepada Warta Kota, Jumat, (10/4/2020).
• Pemuda Tenggelam di Kali Bekasi Saat Cari Biawak
Ia menilai, dalam kondisi saat ini pasti ada kekuatan serta kreatifitas. Kreatifitas sendiri akan keluar ketika kondisi tidak sedang stres.
Untuk tidak stres dapat dilakukan dengan cara menerima kondisi pandemi, serta menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga sehingga satu sama lain tidak saling menekan.
"Setiap individu dapat melihat kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat yaitu kebutuhan dasar yang melingkupi makan, komunikasi dan listrik. Pemain dapat memanfaatkan peluang pada penjualan kebutuhan pangan via online atau nis market (pasar tradisional). Namun pastikan apa yang dijual itu berbeda dari penjual lainnya. Atau bisa juga memanfaatkan lahan sempit untuk tanaman organik, karena kebutuhan orang akan sayuran yang semakin tinggi. Untuk branding tentunya tidak sulit bagi pemain yang dikenal punya fisik yang sehat dan kuat," tambahnya.
Selain itu, pemain dapat juga menawarkan diri sebagai pelatih kebugaran fisik atau mentor bermain bola, atau menjalani usaha jasa lainnya.
Namun, tentunya hal utama yang harus dihilangkan adalah gengsi. Pemain tetap dapat menjalankan usaha lain tanpa melupakan kemampuan dasar dirinya.
• Evaluasi Lewat Video Latihan, Mukti Ali Raja Tetap Koordinasi dengan Pelatih Persita Lainnya