PSBB Jakarta
Kelompok Anarko Sindikalis Sedang Ukur Kegelisahan Publik dan Kadar Anarkisme Masyarakat Saat PSBB
Masyarakat tak perlu resah dengan isu yang ditebar oleh kelompok Anarko, yang disebut-sebut akan melakukan vandalisme agar terjadi penjarahan besar.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Hertanto Soebijoto
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, masyarakat tidak perlu resah dengan isu yang ditebar oleh kelompok Anarko, yang disebut-sebut akan melakukan vandalisme agar terjadi penjarahan besar besaran pada 18 April 2020.
"IPW berkeyakinan bahwa Polri bisa dan mampu menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat," kata Neta kepada Warta Kota, Minggu (12/4/2020).
Apalagi, katanya, IPW melihat ada sesuatu yang sangat aneh dikemunculan kelompok yang disebut-sebut sebagai Anarko Sindikalis itu.
"Tidak ada angin dan tidak ada hujan tiba-tiba muncul kelompok yang disebut-sebut sebagai Anarko. Mereka muncul dan menyebar vandalisme di mana-mana, yang seolah-olah memberitahukan bakal ada penjarahan besar besaran pada tgl 18," katanya.
Uniknya, kata Neta, vandalisme tersebut sudah ada dummynya, sehingga tinggal disemprot dengan cat pilox ke berbagai tempat, terutama tembok.
• BREAKING NEWS: Yusuf Mansur Dukung Anies Baswedan Pada Pilpres 2024 dan Ajak Warga Baca Shalawat
• BREAKING NEWS:Wali Kota Bima Arya Tinggalkan RSUD Kota Bogor, Bagikan Foto-foto Bikin Netizen Nangis
• Kisah Kedekatan Glenn Fredly dan Mutia Ayu Hingga Memutuskan Jadi Pasangan Sehidup Semati
• Alhamdulillah, Empat Pasien Positif Corona Dinyatakan Sembuh, Saat Dirawat Mereka Rajin Konsumsi Ini
"Dari sini terlihat bahwa kelompok ini secara tiba-tiba muncul dan secara tiba-tiba pula seolah-olah terlihat terstruktur, sistematis, dan masif," katanya.
Dari pola gerakannya, IPW menilai kelompok Anarko ini seperti sedang bekerja untuk menyikapi isu-isu yang berkembang di masyarakat pascapemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB untuk menekan penyebaran virus Corona.
"Artinya, kelompok Anarko ini sepertinya sedang mengukur kegelisahan publik dan sekaligus hendak mengukur kadar anarkisme di masyarakat pascaPSBB," tambah Neta.
Sehingga bisa disimpulkan kerusuhan dan penjarahan yang disebut sebut dalam pampletnya itu sendiri sebenarnya tidak ada dan tidak akan terjadi.
• TERUNGKAP Bukan Hanya Palak Sopir, Pembakar Mira Juga Kerap Jambret Orang Melintas
"Sebab situasi sosial ekonomi Indonesia hingga saat ini belum masuk pada situasi seperti Mei 1998 di mana kebutuhan pokok sangat sulit didapat dan di sisi lain ada 'perseteruan api dalam sekam' di antara elit politik maupun elit pemerintahan, yang kemudian situasinya meledak akibat aksi spontan masyarakat dan mahasiswa yang jengkel pada rezim Soeharto," paparnya.
Meski demikian, kata Neta, IPW memberi apresiasi pada jajaran kepolisian yang sudah melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi gerakan kelompok Anarko ini.
Apa yang dilakukan jajaran kepolisian tersebut, menurutnya, adalah bagian utama dari fungsinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, yang resah mengadapi wabah Corona.
• PAKAR Prediksi Wabah Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir Mei 2020, Ini Syaratnya
"IPW juga berharap polri bisa segera menangkap otak di balik kelompok Anarko ini, meski hal itu sepertinya mustahil bakal terungkap," kata Neta. (bum)