Gunung Anak Krakatau Erupsi
Dentuman Suara Letusan Gunung Anak Krakatau Terasa di Jabodetabek, Jadi Trending di Twitter
Setelah Krakatau, Dentuman yang menandai suara meletusnya Gunung Anak Krakatau menjadi trending di twitter.
WARTAKOTALIVE.COM, BANTEN -- Setelah Krakatau, Dentuman yang menandai suara meletusnya Gunung Anak Krakatau menjadi trending di twitter.
Dentuman suara dari Gunung Anak Krakatau bahkan terdengar hingga Jabodetabek dan ramai diperbincangkan di media sosial.
Berikut beberapa kicauan netizen terkait dentuman dari suara letusan Gunung Anak Krakatau
Video detik-detik Gunung Anak Krakatau erupsi, Jumat tengah malam hingga Sabtu (11/4/2020) dinihari.
• BREAKING NEWS: Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam, Level Waspada, Begini Penampakannya
@shalmrt: sodara aku di daerah depok panik dong, kaca jendela ama pintu rumah nya getar* trs bunyi dentuman ampe nelfon org buat cek di bawah karena mereka kamar di atas, dan ternyata itu dari #dentuman anak #krakatau
smga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin
@permennkapas: Kalian denger suara dentuman gt ga? Gw kira ada apaan kaya suara dug dug dug
@sweetydotdesirr: kalian pada kedengeran dentuman ga sih?aku di Jakarta tapi kedengeran sampe aku yg tadinya mau ke dapur ga jdi gara gara suara dentuman wkwkwkwUdah ngebangunin banyak orang gara2 dentuman, ternyata gn krakatau.
@carIa___:I wake up bcs kek denger dentuman gtu,gua kira tu tetangga iseng karna blm tidur or like fireworks ,ternyata ada gunung meletus ,gatau rasanya pengen nangis skrng,Sty Safe evryone and dont forget to pray.
#Dentuman #Krakatau
@_itsmeyaw: Semoga tetap selalu dalam lindungan Allah. Ini dengerin dentuman aja sampai merinding ga bisa tidur.
@ChaHayuw: Ya Allahu akbar, Krakatau erupsi dan dentuman nya kedengeran jelas. I'm kinda scared right now, feeling like too much pressure about floods, people died, corona, and now eruptions?!
Seperti diketahui, Gunung Anak Krakatau dilaporkan meletus Jumat 10 April 2020 pukul 22.35 WIB.
• Korban PHK dan Dirumahkan Akibat Wabah Corona di Indonesia Tembus 1,5 Juta Orang, Ini Rinciannya
Berdasar informasi yang dilaporkan Fahrul Roji dalam situs Magma Indonesia Kementerian ESDM, tinggi kolom abu letusan Gunung Anak Krakatau teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 657 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, condong ke arah utara," tulisnya.
• SEMBURKAN Kolom Abu Setinggi 1.000 Meter, Gunung Anak Krakatau Erupsi
• Simak Penampakan Gunung Api Anak Krakatau Erupsi dan Meletus 3 Kali, Terekam Kamera Pemantau ESDM RI
Erupsi ini, lanjut Fahrul, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 38 menit 4 detik.
Dikabarkan, saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada tingkat aktivitas level II atau waspada.

Rekomendasi saat ini masyarakat tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.
• Korban PHK dan Dirumahkan Akibat Wabah Corona di Indonesia Tembus 1,5 Juta Orang, Ini Rinciannya
Tingkat aktivitas level II atau waspada Gunung Anak Krakatau ini berlaku sejak 25 Maret 2019.
Gunung setinggi 157 meter di atas permukaan laut ini mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018.
Kemudian diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019.
Sebelum ini, letusan terakhir terjadi pada 31 Desember 2019) pukul 06.51 WIB.
Saat itu, tinggi kolom abu teramati setinggi kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 1.157 meter di atas permukaan laut.
• Gojek dan Grab Kompak Tutup Layanan Angkut Penumpang Selama PSBB, Driver Ojol Harap Ada Kompensasi
Kolom abu terlihat berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah selatan.
Gelembung udara
Pada awal April ini, gelembung udara berukuran cukup besar menyembur sampai permukaan air di Selat Sunda tak jauh dari sisi timur di bibir Pantai Gunung Anak Krakatau.
Gelembung tersebut ditemukan tim Seksi Konservasi Wilayah III Lampung, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).
Akun resmi instagram milik Seksi Konservasi Wilayah III Lampung, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA), @skw3lampung_bksda, mengunggah video gelembung air tersebut sekitar pukul 23.00 WIB, Kamis (2/4/2020).
Video tersebut diberi keterangan:
Gelembung udara yang cukup besar hingga terlihat menyembur sampai ke permukaan air dijumpai oleh tim pengaman kawasan di bagian sisi timur tak jauh dari pantai Gunung Anak Krakatau.
• Perangi Covid-19, Lelang Jersey Spesial Ramdani Lestaluhu Laku Terjual Rp 12 Juta
Tidak diketahui penyebabnya namun hal ini kemungkinan diperkirakan adanya aktifitas vulkanik di dasar laut berupa gas yang keluar dari tubuh gunung tersebut.
Gelembung ini dijumpai saat tim pengamanan tengah berpatroli laut mengelilingi kawasan Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Kepulauan Krakatau.
Dilarang masuk kawasan tanpa surat ijin masuk (SIMAKSI) dari BKSDA Bengkulu-Lampung".
• Saat Pandemi Corona, 14 Remaja Ini Malah Kepergok Telanjang Hendak Pesta Seks, Ini Fakta-Faktanya
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Bengkulu-Lampung, Suharno, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui ponsel membenarkan penemuan aktivitas tersebut oleh tim Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Krakatau.
"Berita itu benar dan sudah dikonfirmasi dari Lampung," jelas Suharno, Kamis (2/4/2020).
Fakta itu juga diperkuat oleh keterangan tim KPHK Krakatau yang gelembung itu ditemukan saat tim melakukan patroli laut.
• Ternyata ini Isi dari Bansos PSBB Jakarta
Menurut KPHK Krakatau, gelembung serupa pernah ditemukan sebelum Gunung Anak Krakatau erupsi.
Air di sekitar gelembung itu hangat.
Namun gelembung baru yang ditemukan dan diunggah ke instagram resmi @skw3lampung_bksda itu memiliki ukuran cukup besar.
Suharno mengatakan, temuan itu didapat oleh tim yang melakukan patroli laut di Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Kepulauan Anak Krakatau, Provinsi Lampung.
• PSBB Jakarta, Anies Janjikan Bansos Diberikan Setiap Pekan
Menurutnya, temuan itu dapat ditanyakan langsung secara detail pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Krakatau.