INI Dua Figur yang Berpeluang Jadi Calon Deputi Penindakan KPK Versi IPW
Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru, akan dipilih pimpinan lembaga anti-rasuah itu pada 8 April 2020.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
WARTAKOTALIVE, SEMANGGI - Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru, akan dipilih pimpinan lembaga anti-rasuah itu pada 8 April 2020.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, sosok Deputi Penindakan KPK haruslah figur yang loyal pada profesinya.
Juga, cerdas, reserse yang tangguh, dan teruji di lapangan.
• Jokowi Tegaskan Cuma Napi Pidana Umum yang Dibebaskan Akibat Pandemi Covid-19, Bukan Koruptor!
"Sehingga bisa membawa KPK pada penyelesaian kasus korupsi dengan profesional, modern, dan dipercaya publik," kata Neta S Pane kepada Wartakotalive, Selasa (7/4/2020).
Saat ini, katanya, ada tiga figur dalam pengujian akhir untuk calon Deputi Penindakan KPK.
Yakni, Wakil Kapolda DI Yogyakarta Brigjen Karyoto, Kepala Diklat Reserse Lemdiklat Polri Brigjen Agus Nugroho, dan Wakil Kapolda Sumatera Selatan Brigjen Rudi Setiawan.
• Jokowi: Semua yang Keluar Rumah Harus Pakai Masker!
"IPW menilai, selama ini sebagai perwira Polri ketiganya memiliki kapasitas, kapabilitas, dan integritas yang teruji."
"Selain itu, belum ada kasus negatif yang menyangkut ketiganya," ujar Neta S Pane.
Begitu juga laporan negatif tentang mereka, menurut Neta S Pane, belum pernah diterima IPW.
• Jokowi Ingin Kasus Covid-19 di Negara Lain Juga Diberitakan, Ini Tujuannya
"Sebab itu IPW menilai peluang ketiganya sama-sama kuat untuk menjadi Deputi Penindakan KPK."
"Sehingga sulit bagi pimpinan KPK untuk menentukan siapa dari ketiganya yang paling loyal, cerdas, reserse yang tangguh, dan teruji di lapangan," paparnya.
Namun dari ketiga figur itu, Neta S Pane melihat ada dua figur yang sangat berpeluang.
• LIVE STREAMING Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Siapa Bakal Terpilih?
Atau, setidaknya bisa bersinergi dan bekerja sama secara solid dengan Ketua KPK Firli Bahuri, yakni Brigjen Karyoto dan Brigjen Rudi Setiawan.
"Karyoto misalnya, pernah bertugas di KPK, sehingga sangat paham tentang berbagai masalah di internal lembaga anti-rasuah."
"Termasuk siapa saja yang menjadi biang kerok di lembaga anti-rasuah itu," tutur Neta S Pane.
• Batal Dibuka Hari Ini, Pasar Tanah Abang Justru Dipadati Pedagang
"Sementara, Brigjen Rudi pernah menjadi wakilnya Firli di Polda Sumsel."
"Sehingga sangat paham tentang strategi, arah dan gaya maupun kinerja Ketua KPK tersebut, terutama dalam hal pemberantasan korupsi," tambahnya.
Terlepas dari hal itu, kata Neta S Pane, siapa pun yang terpilih menjadi Deputi Penindakan KPK, tugas berat sudah menantinya.
• BREAKING NEWS: Ahmad Riza Patria Terpilih Menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta
"Antara lain tugas yang harus dihadapi adalah banyaknya tunggakan perkara yang harus segera diselesaikan."
"Dan segera membangun soliditas di kalangan penyidik KPK," ucap Neta S Pane.
Sebelumnya, para calon Deputi Penindakan KPK ini sudah diusulkan Kapolri Jenderal Idham Azis jauh hari.
• Bukan Cuma Covid-19, Penyakit Bawaan Jadi Penyebab Meninggalnya Camat Bekasi Utara
Berdasarkan TR Kapolri No:R/99/I/KEP/2020 tgl 16 Januari 2020, ada lima brigjen yang diusulkan untuk diseleksi menjadi Deputi Penindakan KPK, yakni:
- Wakapolda Jambi Brigjen Dul Alim (Akpol 1989);
- Wakapolda Jogja Brigjen Karyoto (Akpol 1990);
• 81 dari 100 Anggota DPRD Pilih Ahmad Riza Patria Jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, 2 Suara Tidak Sah
- Koordinator Wilayah Penindakan KPK Brigjen Setyo Budiyanto (Akpol 1989);
- Wakapolda Sumsel Brigjen Rudi Setiawan (Akpol 1993); dan
- Direktur Penyidikan KPK Brigjen RZ Panca Putra (Akpol 1990).
• Manfaatkan Situasi Sepi karena Covid-19, Pria Ini Gentayangan Curi Celana Dalam Wanita
Dalam TR itu juga ada lima kombes yang diusulkan untuk menjadi Direktur Penyelidikan KPK, yakni Golkar PRW, Lukas Akbar, Helmi Santika, Yustan Alfiani, dan Nazirwan AW.
"Dengan terpilihnya Deputi Penindakan dan Direktur Penyelidikan yang baru, Ketua KPK Firli diharapkan semakin terbantu membawa muruah baru lembaga anti-rasuah tersebut," beber Neta S Pane. (*)