Virus Corona

Tambah Naek L Tobing, Ini Daftar 19 Dokter yang Meninggal Akibat Covid-19

Dokter Naek L Tobing dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan, Senin (6/4/2020).

Penulis: Joko Supriyanto |
Facebook Naek L Tobing
Naek L Tobing (kanan) 

WARTAKOTALIVE, KEBAYORAN BARU - Dokter Naek L Tobing dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan, Senin (6/4/2020).

Naek L Tobing merupakan konselor seksologi serta psikiater terkenal.

Kabar duka ini pun dibenarkan oleh Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Halik Malik.

Jokowi Tegaskan Cuma Napi Pidana Umum yang Dibebaskan Akibat Pandemi Covid-19, Bukan Koruptor!

Informasi yang ia dapat, almarhum mengembuskan nafas terkahir pagi tadi.

"Iya benar, mas. Beliau meninggal dunia pagi tadi di Rumah Sakit Pusat Pertamina," kata Halik Malik dikonfirmasi, Senin (6/4/2020).

Menurut dia, dari hasil pemeriksaan swab, Naek L Tobing dinyatakan positif Covid-19.

Jokowi: Semua yang Keluar Rumah Harus Pakai Masker!

Meski begitu, ia belum dapat memberikan keterangan lebih jauh.

"Kalau positif benar. Karena dari hasil swab menunjukan hasil positif," ujarnya.

Meninggalnya pengarang dari buku Masalah dan Solusi (1994), Seks Pranikah, Seks Extramarital, dan Membangun Keharmonisan Suami Istri itu, menambah daftar kematian dokter yang terkena Covid-19.

Jokowi Ingin Kasus Covid-19 di Negara Lain Juga Diberitakan, Ini Tujuannya

Menurut Halik, hingga kni sudah ada 19 dokter di Indonesia yang meninggal dunia akibat Covid-19, jumlah itu sudah termasuk Naek L Tobing yang meninggal dunia pada hari ini.

Berikut ini daftar 19 dokter yang meninggal karena positif dan PDP Covid-19, yang diterima PB IDI:

1. Prof DR dr Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM);

2. Prof DR dr Bambang Sutrisna (GB FKM UI);

3. dr Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat);

4. dr Exsenveny Lalopua MKes (Dinkes Kota Bandung);

5. dr Hadio Ali K SpS (Perdossi DKI Jakarta, IDI Jaksel);

6. dr Djoko Judodjoko SpB (IDI Bogor);

7. dr. Adi Mirsa Putra SpTHT-KL (IDI Bekasi);

8. dr Laurentius Panggabean SpKJ (RSJ dr Soeharto Heerdjan, IDI Jaktim);

9. dr Ucok Martin SpP (Dosen FK USU, IDI Medan);

10. dr Efrizal Syamsudin MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, IDI Cabang Prabumulih);

11. dr Ratih Purwarini MSi (IDI Jakarta Timur);

12. Laksma (Purn) dr Jeanne PMR Winaktu SpBS di RSAL Mintohardjo (IDI Jakpus);

13. Prof Dr dr Nasrin Kodim MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI);

14. Dr Bernadetta Tuwsnakotta Sp THT meninggal di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar);

15. DR Dr Lukman Shebubakar SpOT (K) Meninggal di RS Persahabatan (IDI Jaksel);

16. Dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangsel);

17. Dr Heru S meninggal di RSPP (IDI Jaksel);

18. Dr Wahyu Hidayat SpTHT meninggal di RS Pelni (IDI Kab Bekasi);

19. Dr Naek L Tobing SpKJ meninggal di RSPP Jakarta (IDI Jakarta Selatan).

IDI Sarankan Tes Diperbanyak

Dengan bertambahnya dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19, menambah rasa duka bagi kalangan tenaga kesehatan di tengah pandemi.

Humas IDI Halik Malik mengatakan, ke-19 dokter tersebut memang belum diketahui secara pasti dari mana sumber tertular virus tersebut.

Namun, memamg tenaga medis cukup rentan terpapar Covid-19.

LIVE STREAMING Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Siapa Bakal Terpilih?

"Tenaga medis yang bertugas sehari-harinya di pelayanan kesehatan tentu memiliki risiko untuk tertular dari mana saja, bisa dari sesama petugas, pasien, keluarga, atau siapapun."

"Karena saat ini penyebaran virus sudah meluas, hampir semua wilayah sudah ada kasusnya," kata Halik, Senin (6/4/2020).

Menurut dia, tak ada hal selain harus memahami pengunaan Alat Pelindung Diri (APD).

Batal Dibuka Hari Ini, Pasar Tanah Abang Justru Dipadati Pedagang

Ketersediaan APD pun juga harus terjaga, jangan sampai di setiap pelayanan kesehatan kekurangan APD.

"Ya tentu tenaga medis harus memahami APD yang standar."

"Apa cara memakainya, cara melepasnya, pelayanan kesehatan pun juga harus mendukung ketersediaanya, jangan kurang atau tidak lengkap," tuturnya.

BREAKING NEWS: Ahmad Riza Patria Terpilih Menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta

Setiap dokter yang melakukan pemeriksan pasien Covid-19 pun perlu kehati-hatian dan kewaspadaan dalam penanganan.

Serta, melakukan screening mendalam pada pasien umum yang memiliki gejala Covid-19.

Selain itu, upaya percepatan testing kepala masyarakat perlu dilakukan untuk mengetahui status dari pasien tersebut.

Bukan Cuma Covid-19, Penyakit Bawaan Jadi Penyebab Meninggalnya Camat Bekasi Utara

Apalagi, saat ini sudah ditambah adanya orang tanpa gejala.

"Masyarakat juga harus intropeksi diri."

"Bisa lewat HP kan bagaimana keadaannya sehari-hari ini, jika merasa ya rawat mandiri "

"Dan hal lain testing diperbanyak supaya orang-orang segera diketahui Covid atau tidak," sarannya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved