Virus Corona
Atlet Pelatnas Cipayung Buat Kegiatan Sosial Untuk Meredakan Dampak Pandemi Virus Corona
Atlet Pelatnas Cipayung Buat Kegiatan Sosial Untuk Meredakan Dampak Pandemi Corona. Simak selengkapnya dalam berita ini.
Penulis: Abdul Majid |
DI tengah pandemi virus corona yang belum membaik, para pemain bulutangkis Indonesia ikut turun tangan dengan mengadakan aksi sosial.
Para atlet pelatnas akan menyumbang lebih dari 500 paket yang berisi hand sanitizer, disinfektan serta masker kepada pengemudi ojek online, pedagang asongan, tukang parkir dan sebagainya.
“Awalnya tim dokter di PBSI, waktu mereka kontrol kami selama di isolasi, mereka cerita kalau mereka prihatin, masih banyak yang di luar rumah seperti ojol, tukang parkir, yang nggak bisa makan kalau nggak keluar rumah. Ibaratnya, lebih takut keluarganya nggak makan daripada kena Corona, jadi serba salah,” kata Greysia Polii.
• Kompetisi Liga 2 Dihentikan Hingga Mei, Cilegon United Kesulitan Bayar Gaji Pemain
“Kami kan kemarin-kemarin diisolasi, jadi kami nggak tahu keadaan di luar bagaimana. Memang sih baca berita, tapi kan nggak ngeliat sendiri, jadi nggak ada gambaran,” sambungnya.
Awalnya Greysia hanya menginformasikan kegiatan sosial ini kepada teman-teman di sektornya saja, namun ternyata semua saling berbagi hingga ide kegiatan sosial meluas ke seluruh pelatnas.
Di luar dugaan, seluruh penghuni pelatnas ingin ikut menyumbang, termasuk jajaran pengurus PP PBSI yang juga memberikan bantuan.
“Tadi saya kebagian bikin disinfektan, bikinnya nggak susah karena sudah ada instruksinya dan tinggal diikuti saja. Ini pertama kalinya saya bikin disinfektan, mudah-mudahan ini bisa membantu mereka yang membutuhkan untuk melindungi diri di wabah Corona seperti ini,” kata Fajar Alfian.
Dana sumbangan yang terkumpul ternyata tiga kali lipat lebih besar dari perkiraan awal. Sisa dana ini rencananya akan dibelikan sembako serta APD (Alat Pelindung Diri) untuk disumbangkan kepada tenaga kesehatan yang membutuhkan.
• Alasan Dishub DKI Jakarta Belum Bisa Tindaklanjuti SE BPTJ Soal Pembatasan Transportasi Umum