Satu Minggu Work From Home Akibat Virus Corona, Kualitas Udara Jakarta Dilaporkan Membaik

KUALITAS udara Jakarta membaik selama Work From Home (WFH) diterapkan di DKI Jakarta karena wabah virus corona.

Selain WFH, faktor hujan dan angin juga menambah perbaikan kualitas udara Jakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengakui bahwa kualitas udara Jakarta mengalami perbaikan beberapa minggu terakhir ini.

Ia mengakui bahwa WFH yang diterapkan akibat wabah virus corona menjadi salah satu faktor perbaikan udara di Jakarta.

• Cegah Penyebaran Virus Corona, Kapolri: Menkumham Minta Izin Presiden Keluarkan 30.000 Tahanan

"Hujan yang turun di Jabodetabek juga turut membantu tercucinya atmosfer dari polusi,” kata Andono dalam keterangan tertulisnya Selasa (31/3/2020).

Menurutnya berdasarkan pemantauan di lima Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, hasilnya menunjukan perbaikan kualitas udara.

Hal itu ditunjukan dari menurunnya kosentrasi parameter PM 2.5 atau partikel debu halus berukuran 25 mikrogram/m³ selama penerapan WFH.

“Namun, penurunan ini juga konsisten dengan tingkat curah hujan. Ketika curah hujan tinggi, kosentrasi parameter PM 2.5 menunjukan penurunan dan ketika hari-hari tidak hujan, kosentrasi parameter PM 2.5 sedikit meningkat,” kata dia.

• Warga Kecewa Pasar Pramuka Ditutup Dua Hari

Selain itu, menurutnya arah angin juga berpengaruh terhadap polutan jenis PM 2.5 ini.

“Arah angin yang mengarah ke Ibukota juga mempengaruhi konsentrasi parameter PM 2.5,” kata dia.

Diketahui sudah satu minggu ini Ibukota Jakarta menerapkan WFH bagi pegawai negeri sipil ataupun swasta. Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan virus corona yang mewabah sejak awal bulan Maret 2020 lalu.

Akibatnya jalan-jalan di Ibukota yang biasanya macet terpantau lancar meskipun di jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari.