Virus Corona

PEROKOK Berisiko Tinggi Tertular Covid-19, Ini Penjelasan WHO dan Profesor Sel Biologi dan Fisiologi

Tak hanya semua orang, namun ternyata perokok berisiko tinggi tertular Covid-19 atau Virus Corona.

Editor: Panji Baskhara
dok. google
Ilustrasi - perokok 

WARTAKOTA, JAKARTA - Tak hanya semua orang, namun ternyata perokok berisiko tinggi tertular Covid-19 atau Virus Corona.

Potensi perokok berisiko tinggi tertular virus corona, dibenarkan WHO hingga Profesor Sel Biologi dan Fisiologi.

Diketahui, para perokok jadi kelompok berisiko tinggi tertular Covid-19, selain kelompok usia lanjut dan orang-orang yang sudah memiliki penyakit bawaan.

Hal ini ditegaskan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui laman resminya pada 24 Maret lalu.

Bob Hasan Meninggal karena Kanker Paru-paru, Kenali Gejalanya Terutama Buat Para Perokok

Serikat Rokok Minta Pemerintah Batalkan Rencana Revisi PP Nomor 109 tahun 2012

Begini Kondisi Paru-paru Pasien Positif Virus Corona Rusak Parah Seperti Perokok Berat

Setidaknya, terdapat 2 alasan utama mengapa mereka yang memiliki kebiasaan merokok lebih rentan terhadap infeksi virus.

Aktivitas fisik Alasan pertama dikarenakan aktivitas fisik dari kegiatan merokok itu sendiri.

Aktivitas merokok yang melibatkan kontak jari tangan dengan bibir secara intens memungkinkan virus berpindah dari tangan ke mulut dengan lebih mudah.

"Para perokok lebih rentan terhadap Covid-19 karena jari yang digunakan untuk mengapit rokok, atau bahkan rokok itu sendiri terkontaminasi dengan virus, dapat menyentuh bibir"

"Ini meningkatkan kemungkinan virus berpindah dari tangan ke mulut," tulis WHO dalam penjelasannya.

Penyakit yang timbul

Sementara alasan kedua lebih pada kondisi kesehatan yang disebabkan oleh orang yang telah terbiasa merokok.

Perokok biasanya sudah memiliki masalah pada paru-paru yang diakibatkan oleh zat-zat yang terisap dalam aktivitas merokok yang dilakukan dalam waktu lama.

"Perokok mungkin sudah memiliki penyakit paru-paru atau kapasitas paru-paru yang tidak optimal yang akan meningkatkan risiko penyakit serius," jelas WHO.

Belum lagi jika seseorang menggunakan produk rokok yang digunakan bersama-sama.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved