Liga Inggris
Legenda Hidup Inggris Tak Setuju Liverpool Jadi Juara saat Kompetisi Tidak Tuntas
Legenda hidup pesepak bola Inggris, Alan Shearer, tidak setuju atas wacana penobatan Liverpool FC menjadi juara jika kompetisi tidak tuntas.
Penulis: Valentino Verry | Editor: Valentino Verry
Legenda hidup pesepak bola Inggris, Alan Shearer, tidak setuju atas wacana penobatan Liverpool FC menjadi juara jika kompetisi tidak berjalan sampai tuntas. Menurutnya, keputusan itu sangat tidak adil.
Pandemi virus corona membuat sepak bola Eropa berhenti berdenyut, termasuk kasta tertinggi sepak bola Inggris yang ditunda hingga 3 April, tetapi apakah kompetisi masih bisa berjalan lagi setelah itu masih menjadi pertanyaan.

Ketidakpastian itu membuat Wakil Chairman West Ham United, Karren Brady, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa keputusan paling adil adalah menganggap EPL musim ini tidak berlaku.
Shearer mengakui hal tersebut merupakan keputusan yang kejam bagi skuad asuhan Jurgen Klopp, tetapi ia menggarisbawahi bahwa The Reds masih belum mengumpulkan poin yang cukup untuk bisa diangkat sebagai juara.
Saat ini Liverpool mengumpulkan 82 poin dari 29 pertandingan yang sudah diikuti, unggul 25 angka dari Manchester City sebagai runner-up klasemen sementara Liga Inggris.
"Jika musim ini tidak bisa dituntaskan, maka tidak mungkin Anda memiliki pemenang dan pecundang. Seburuk dan sekejam apa hal tersebut bagi beberapa klub, terutama bagi Liverpool, itu satu-satunya hasil," tulis Shearer dalam The Sun.
"Jika Anda tidak menuntaskan jadwal pertandingan maka Anda tidak bisa memberikan gelar juara atau mempertimbangkan untuk mendegradasi tim manapun," imbuhnya.
"Bagi Liverpool, ini akan amat sangat kejam. Tetapi saya tidak bisa melihat ada keadilan dengan memberi mereka gelar juara, terlepas dari fakta bahwa tidak ada yang akan bisa mengejar mereka," tandas Shearer.
Mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, sama sekali tak sepakat dengan usulan bahwa Liga Primer Inggris musim 2019/2020 harus dibatalkan menyusul merebaknya virus corona.
"Tindakan yang paling adil adalah menyelesaikan musim ini untuk semua tim di setiap liga ketika situasinya sudah memungkinkan untuk memulai kembali kompetisi," ucapnya.
"Otoritas sepak bola sudah menemukan cara untuk menggelar Piala Dunia di tengah musim. Jadi saya yakin mereka bisa mengatasi hal ini," imbuhnya.
Saat ini, Liverpool masih memiliki sembilan pertandingan liga yang harus dimainkan musim ini dengan pertandingan melawan juara bertahan Manchester City berpotensi menjadi laga berikutnya pada 6 April mendatang.
EPL memasuki periode tak menentu akibat pandemi tersebut, dengan kompetisi dihentikan sementara hingga 4 April mendatang. Virus corona bahkan sudah menginfeksi manajer Arsenal Mikel Arteta dan sayap Chelsea Callum Hudson-Odoi.
Melihat kondisi itu, wakil chairman West Ham United Karren Brady meminta EPL musim ini untuk dibatalkan saja alias tidak ada juara maupun tidak ada degradasi.
Jika keputusan itu yang ditempuh, Liverpool tentu sangat dirugikan. The Reds saat ini unggul 25 poin di puncak klasemen dan tinggal berjarak dua kemenangan untuk meraih juara liga untuk pertama kali dalam 30 tahun.
Opini Brady tersebut tentu saja mendapat kecaman dari Carragher. Lewat akun Twitter miliknya, Carra menulis, "Simak komentar Klopp dibandingkan dengan komentar Karren Brady."