Virus Corona

Berbeda dengan Transjakarta dan MRT, KAI Pastikan Commuterline Beroperasi Normal

"Besok Commuter Line daerah operasional Jakarta berjalan seperti biasa, dan tidak ada pembatasan pemberangkatan kereta Commuter Line"

Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Alex Suban
Penumpang menunggu kereta Commuterline jurusan Parung Panjang di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018). 

PT MRT Jakarta dan PT Transjakarta memberlakukan pembatasan operasional armadanya.

Hal itu terkait dengan antisipasi penyebaran virus corona yang semakin meluas.

Namun berbeda dengan PT Kereta APi Indonesia (KAI).

Pihaknya akan tetap mengoperasikan secara normal commuter line.

Dilansir dari Tribunnews.com, untuk Kereta Listrik atau Commuter Line juga masih beroperasi seperti biasanya.

"Besok Commuter Line daerah operasional Jakarta berjalan seperti biasa, dan tidak ada pembatasan pemberangkatan kereta Commuter Line," Kata Eva Chairunisa, Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, kepada Tribunnews, Minggu (15/3/2020).

Tak hanya itu, Operasional Kereta Api (KA) jarak jauh juga masih normal di tengah merebaknya wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

"Meski berjalanan normal, tetapi kami melakukan peningkatan dalam hal pemeriksaan di stasiun-stasiun Kereta Api," kata Eva.

Ia mengatakan peningkatakan pemeriksaan ini khususnya untuk calon penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.

"Calon penumpang yang memiliki suhu lebih dari 38 derajat akan mendapatkan penanganan khusus di stasiun dengan dibawa ke pos kesehatan, dan dilarang melanjutkan perjalanan KA," ujar Eva.

"Kami juga melakukan penyemprotan secara masif di stasiun dan KA menggunakan disinfektan untuk mencegah penyebaran itu terjadi," lanjutnya.

KAI Lakukan Penyemprotan Disinfektan Pada Kereta Api Jarak Jauh

PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyemprotan pada kereta api (KA) jarak jauh baik sesudah ataupun sebelum beroperasi.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan rasa nyaman dan aman bagi para penumpang kereta api di tengah mewabahnyavirus corona atau Covid-19.

"Setiap kereta api yang baru selesai beroperasi akan langsung menuju area stabling dan dilakukan pencucian dan penyemprotan disinfektan," kata Eva Chairunisa di Stasiun Pasar Senen, Minggu (15/3/2020).

Ia menambahkan, stabling pencucian kereta api jarak jauh dilakukan di Stasiun Pasar Senen, Daerah operasi Jakarta Gudang, Tanah Abang.

"Sedangkan untuk KA Lokal pencucian dilakukan di Stasiun Sukabumi, Cikampek, Tanjung Priok, Merak, dan Rangkasbitung," ujar Eva.

Lanjut Eva, pencucian terbagi menjadi dua yaitu eksterior dan interior.

Untuk interior tahapannya adalah sweeping dasting atau menyapu lantai dan menyeka debu-debu yang ada di bagian interior.

Petugas PT KAI sedang mencuci Kereta Api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Minggu (15/3/2020).
"Kemudian pekerjaan bagian eksterior tahapannya adalah wall cleaning atau pencucian bagian luar kereta api, dan swizzy glass," kata Eva.

"Setiap pencucian kereta dilakukan oleh 16 petugas dengan memakan waktu sekitar 2 jam dan saat melakukan pencucian dan penyemprotan disinfektan pada kereta, setiap petugas wajib menggunakan perlengkapan dinas sesuai SOP," lanjutnya.

Menurut Eva, tindakan yang dilakukan PT KAI ini merupakan komitmen dalam hal melakukan pencegahan penyebaran virus corona di area stasiun dan pada KA.

Tak menaikan penumpang bersuhu badan 38 derajat

PT Kereta Api (KAI) Daop 1 Jakarta, melakukan langkah preventif dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan pihaknya akan melarang calon penumpang yang memiliki suhu badan lebih dari 38 derajat melakukan perjalanan dengan kereta api.

"Langkah ini tentunya untuk mencegah ataupun mengantisipasi kemungkinan terburuk dari penyebaran virus ini. Pengecekan suhu pun dilakukan saat melakukan boarding, sehingga dapat langsung mendapat penanganan," kata Eva Chairunisa di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).

KAI pun akan mengembalikan seluruh biaya pemesanan tiket kepada penumpang yang dilarang melakukan perjalanan dengan kereta api karena suhu badannya lebih dari 38 derajat.

Petugas melakukan penyemprotan disinfektan pada kabin kereta api di Stasiun Pasar Senen, Minggu (15/3/2020). Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. (Tribunnews.com/ Hari Darmawan)
"Kami melarang calon penumpang untuk melakukan perjalanan karena aspek keselamatan, dan para calon penumpang yang dilarang akan dikembalikan bea pemesan tiketnya secara penuh," ujar Eva.

Eva pun mengatakan pihaknya pernah mendapati calon penumpang kereta api yang memiliki suhu badan lebih dari 38 derajat.

"Kami pernah jumpai di Stasiun Gambir, penumpang memiliki suhu badan lebih dari 38 derajat dan kemudian dilarang melakukan perjalanan dan dialihkan ke pos kesehatan stasiun untuk diperiksa," kata Eva.

Operasional MRT

PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta merubah jadwal pelayanan operasi terkait dengan merebaknya kasus virus corona.

Pihak MRT Jakarta mengurangi jam operasional keretanya karena kasus virus corona yang merebak di sejumlah wilayah Jakarta.

Kewaspadaan masyarakat atas risiko penyebaran virus tersebut, menurut PT MRT Jakarta harus semakin ditingkatkan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengumumkan kebijakan terkait layanan transportasi publik dalam rangka upaya mengurangi penyebaran virus corona di lingkungan DKI Jakarta.

"Sejalan dengan kebijakan tersebut, PT MRT Jakarta (Perseroda) menetapkan perubahan
jadwal layanan operasi MRT Jakarta mulai Senin, 16 Maret 2020. Waktu operasi yang semula dimulai dari pukul 05.00 – 24.00 WIB menjadi pukul 06.00 – 18.00 WIB," kata Muhamad Kamaluddin, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, dalam siaran tertulisnya, Minggu (15/3/2020).

Petugas melakukan perawatan rutin rangkaian kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta di Depo MRTJ, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2018). (Warta Kota/Alex Suban)
Headway keberangkatan antar kereta,  lanjutnya, berubah dari setiap 5-10 menit, menjadi 20 menit.

Rangkaian kereta MRT Jakarta dikurangi dari 16 rangkaian, menjadi 4 rangkaian.

"Meskipun jadwal layanan operasi MRT Jakarta mengalami perubahan, PT MRT Jakarta (Perseroda) tetap dan pengadaan hand sanitizer di setiap stasiun," jelas Kamaluddin.

Upaya antisipasi penyebaran Virus Corona COVID-19 di lingkungan stasiun MRT Jakarta
lainnya, adalah mulai Senin, 16 Maret 2020 seluruh perlengkapan salat, seperti mukena, sajadah, dan karpet musala di setiap stasiun ditiadakan.

"Kami menyarankan kepada seluruh penumpang MRT Jakarta untuk dapat membawa perlengkapan salat masing-masing," katanya.

Pihaknya juga menganjurkan kepada seluruh penumpang untuk dapat menerapkan jarak sosial dalam beraktivitas sehari-hari, terutama pada saat menggunakan MRT Jakarta.

Jarak sosial yaitu menjaga jarak dari orang lain atau menghindari kegiatan di keramaian.

"Sesuai dengan Protokol Pemerintah dalam penanganan virus corona COVID-19, jarak yang disarankan adalah 1 meter antar orang. Dengan dianjurkannya penerapan jarak sosial, PT MRT Jakarta menetapkan maksimal 60 penumpang per kereta atau 360 penumpang per rangkaian kereta," ujarnya.

Setiap anggota masyarakat juga diimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh agar imunitas kekebalan tubuh dapat meningkat.

"Mari tingkatkan personal hygiene kita dengan cuci tangan menggunakan air dan sabun, maupun hand sanitizer lima kali dalam sehari," jelasnya.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI membuka layanan telepon Hotline Virus
Corona di 119 ext 9 dan melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di 0813 8837 6955
atau call center 112.

Batasi Transjakarta

PT Transportasi Jakarta mulai malam, MInggu (15/3/2020) ini memberhentikan layanan AMARI
(Angkutan Malam Hari).

Pihaknya juga memberlakukan pola operasi khusus mulai besok hingga 14 hari kedepan.

Sehingga mulai malam ini Transjakarta hanya beroperasi hingga pukul 22.00 WIB.

"Untuk senin besok, 16 hingga 30 Maret 2020 layanan Transjakarta hanya beroperasi di 13 rute dengan headway 20 menit dengan waktu operasional mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB," kata Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, dalam siaran tertulisnya, Minggu (15/3/2020).

"Ini berarti seluruh layanan non koridor (Non BRT), Royaltrans dan Mikrotrans ditiadakan," tambahnya.

Langkah ini diambil, tambah Nadia, menindaklanjuti instruksi Gubernur DKI, Anies Rasyid Baswedan yang diumumkan sore ini pukul 17.00 WIB.

Perihal pembatasan layanan angkutan umum di DKI Jakarta secara ekstrem untuk mengurangi potensi penularan COVID 19.

Penetapan pengurangan interaksi fisik diterapkan di halte dan bus Transjakarta yang melintas di 13
koridor.

Hal ini dilakukan dengan memberikan jarak antar individu sejauh satu hingga dua meter
dalam ruang publik transportasi seperti di halte dan di dalam bus," jelasnya.

Untuk di halte, Transjakarta akan memberikan marka dimana pelanggan harus berdiri dengan jarak yang sudah diatur.

Untuk di Bus, pelanggan akan dilakukan pengaturan jarak duduk sehingga meminimalisasi interaksi fisik antar
pelanggan.

Petugas halte dan petugas keamanan akan membantu pengaturan duduk di dalam bus dan diharapkan pelanggan dapat ikut seperti arahan yang ditentukan untuk kesehatan dan kenyamanan pelanggan.

"Transjakarta juga akan menerapkan pembatasan jumlah pelanggan pada halte dan mengharapkan
kesabaran pelanggan untuk ikut dalam tata tertib yang telah diberlakukan," ujar Nadia.

Lebih jauh Transjakarta melipatgandakan sanitasi halte dan bus dengan melakukan pencucian bus dan interiornya lebih sering.

Lalu, melakukan pembersihan seluruh interior halte dengan interval yang lebih sering.

Juga pemasangan seluruh hand sanitizer di bus dan memastikan ketersediaan isi ulangnya di halte dan bus.

"Untuk sementara ini, Transjakarta juga mengubah pola pengurusan kartu gratis. Pengurusan secara
langsung ke kantor kami istirahatkan terlebih dahulu," ujarnya.

Pelanggan disarankan untuk melakukan pengurusan melalui sistem online layanan pelanggan 1500-102 atau e-mail naiktije@transjakarta.co.id

Berikut adalah nomor bus, tujuan dan rute yang beroperasi mulai tanggal 16 hingga 30 maret 2020 :
1. BLOK M - KOTA
2. PULO GADUNG 1 - HARMONI
3. KALIDERES - PASAR BARU
4. PULO GADUNG 2 - TOSARI
5. KAMPUNG MELAYU - ANCOL
6. RAGUNAN - HALIMUN
7. KAMPUNG RAMBUTAN - KAMPUNG MELAYU
8. LEBAK BULUS – HARMONI

9. PINANG RANTI - PLUIT
10. PGC 2 - TANJUNG PRIOK
11. KAMPUNG MELAYU - PULO GEBANG
12. PENJARINGAN - SUNTER BOULEVARD BARAT
13. 13A PURI BETA - BLOK M

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua kepala daerah untuk membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa.

Perintah itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/63/2020).

"Sebagai negara besar dan negara kepulauan tingkat penyebaran covid 19 ini derajatnya bervariasi antara daerah yang satu dengan yang lain," kata Jokowi.

"Oleh karena itu saya minta kepada seluruh gubernur, bupati, walikota untuk terus memonitor kondisi daerah dan terus berkonsultasi dengan pakar medis untuk menelaah situasi yang ada," tambah Jokowi.

Selain itu, dirinya juga terus berkonsultasi dengan BNPB untuk menentukan status daerahnya, siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana non alam.

"Membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu meminta seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan tak panik.

Jokowi juga meminta masyarakat tetap produktif.

"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah, Inilah saatnya kerja bersama-sama saling tolong menolong dan gotong royong, kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah ini cepat selesai," kata Jokowi. (Tribunnews/Dodi Esvandi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PT KAI Pastikan Kereta Api Jarak Jauh dan Commuter Line Beroperasi Normal

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved