Bulan Suci Ramadan
Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukum Puasa Berada di Negeri Orang yang Tidak Diketahui Zona Waktunya
"Apakah minum di daerah yang tidak diketahui zona waktunya dapat batalkan puasa?". Ustadz Abdul Somad jelaskan hukum puasa bila berada di negeri orang
Penulis: Dwi Rizki | Editor: Suprapto
Jelang Bulan Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada Kamis (23/4/2020), Ustadz Abdul Somad kembali mengingatkan hukum tentang berpuasa.
Kali ini, dirinya menjelaskan tentang hukum berpuasa ketika berada di negeri orang.
Hal tersebut disampaikan Ustadz Abdul Somad lewat akun instagramnya @ustadzabdulsomad_official; pada Kamis (12/3/2020).
Dalam video yang dibagikannya, Ustadz Abdul Somad terlihat membacakan sebuah pertanyaan yang dikirimkan kepadanya.
Pertanyaan tersebut berasal dari Riyadi yang menetap di Arab Saudi.
"Assalamualaikum pa ustadz, Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Riyadi," ungkap Ustadz Abdul Somad mengawali pertanyaan Riyadi.
• Dakwah di Mandailing Natal, Ustadz Abdul Somad Pakai Seragam Pemuda Pancasila
Dalam pertanyaan itu, Riyadi bertanya kepada Ustadz Abdul Somad tentang puasa pertama di bulan Ramdhan yang ditunaikannya.
Riyadi mengaku bingung lantaran perbedaan waktu adzan subuh atau batas waktu makan sahur yang bergeser antara hari biasa dengan bulan Ramadhan.
Sehingga waktu dimulainya waktu berpuasa pada bulan Ramadhan berbeda, yakni memiliki selisih waktu sekira 7 menit dibadningkan dengan hari biasa.
• Ustadz Abdul Somad Jelaskan Wabah Virus Corona Menjadi Berkah Bagi Umat Beriman, Setara Mati Syahid
"Jadi kejadiannya waktu sahur pak Ustadz, di Saudi Arabia. Waktu itu kita menetap, saya tidak tahu waktu ada di bulan Ramadhan, saya tahunya di hari-hari biasa, jadi pukul 4 lebih 7 menit saya bangun tidur," ungkap Ustadz Abdul Somad melanjutkan membaca pertanyaan.
"Di Saudi Arabia, jam 4 lewat 7 menit bangun tidur, langsung minum. Karena di hari biasa adzannya jam 4.14. Berarti masih ada waktu 7 menit lagi," tambahnya.
Akan tetapi, Riyadi katanya mengaku terkejut ketika melihat waktu Adzan Subuh pada jadwal puasa di Bulan Ramadhan lebih cepat.
Perubahannya sekitar 15 menit, dari semula Adzan Subuh pad pukul 04.14 menjadi 03.59 waktu setempat.
"Pas saya lihat lagi, ternyata adzannya jam 3.59. Berarti sudah adzan 8 menit yang lalu. Apakah puasa saya batal?," tanya Riyadi dalam pertanyaan yang dibacakan Ustadz Abdul Somad.
Mengetahui pertanyaan Riyadi, Ustadz Abdul Somad menegaskan puasa yang dijalani Riyadi telah batal.
Hal tersebut dikarenakan Riyadi masih makan sahur setelah Adzan Subuh berkumandang.
• Bertemu dengan Aliyah Baswedan Ibunda Anies Baswedan, Ustadz Abdul Somad Teringat Almarhum Ibunya
"Batal puasanya Riyadi. Batal puasamu Riyadi," ungkap Ustadz Abdul Somad.
Hal tersebut dijelaskan Ustadz Abdul Somad merujuk pada hadist yang diriwayatkan HR An-Nasai, HR Tirmizy dan HR Abu Daud.
Dikisahkan istri Nabi Muhammad SAW, Hafshah bertanya kepada Rasulullah tentang berpuasa.
Ketika itu, Hafshah mengungkapkan bahwa dirinya bersama Aisyah RA tanpa sadar makan makanan yang disukainya ketika berpuasa.
Nabi Muhammad SAW pun secara jelas menyatakan bahwa puasa mereka batal.
Keduanya pun diminta untuk mengganti puasa mereka di lain hari.
• Ustadz Abdul Somad Tulis Puisi, Ustadz Abdul Somad : Tidak Ada Yang Abadi Anak dan Istri
Aisyah Radhiyallahuanha berkata, 'Aku puasa bersama Hafshah lalu kami ditawari makanan yang kami sukai. Maka kamipun memakannya'.
Lalu datanglah Rasulullah SAW dan Hafshah menceritakan, 'Ya Rasulullah, kami puasa tetapi kami ditawari makanan yang kami sukai dan kamipun memakannya'.
Lalu Rasulullah SAW bersabda, 'Aqdiyah yauw maakhara makanahu' (Gantilah puasa itu di hari lain).
"Maka mesti engkau qada di hari yang lain. Gantilah puasa di hari yang lain," ungkap Ustadz Abdul Somad.
"Wallahu a'lam bish-shawabi (Dan Allah Mahatahu yang benar/ yang sebenarnya)," tutupnya.