Museum
Melihat Kuburan-kuburan Kuno di Kebon Jahe, Ada Ribuan Makam Orang Belanda di Tempat Ini
Makam orang-orang Belanda yang dulunya sekitar 4.600 nisan kini hanya tersisa 1.242 nisan
Semua nisan, memiliki keterangan yang menjelaskan mengenai nama, asal, tempat dan tanggal lahir, tempat dan tanggal meninggal.
Banyak juga kuburan yang di atasnya di bangun sebuah prasasti. Prasasti itu menjelaskan sekilas mengenai orang yang dikubur di makam tersebut.
• Istri Kuli Bangunan Terinspirasi Adegan Sinetron, Ajak Pria Ngamar, Suami Datang, Korban Diperas
• Sering Dipuji karena Dianggap Terlalu Cantik, Dokter Bebby Linn Beberkan Tip Tampil Menawan
Nisan, pada masa itu, menjadi identitas bagi mereka yang dikuburkan. Seperti halnya nisan yang ada di komplek pemakaman ini, pada setiap nisan dijelaskan mengenai identitas jenazah yang dimakamkan di bawahnya.
Seperti misalnya nisan berbentuk buku ada di makam Direktur Stovia Dr HF Roll.
Roll adalah orang yang mempertahankan Sutomo tetap bersekolah meskipun ada berbagai tekanan dari Pemerintah Belanda untuk menghentikan gerakan Boedi Oetomo yang digagas Sutomo
Menurut sejarahnya museum ini merupakan hibah dari Tuan Tanah Gubernur Jenderal ke 29 Batavia, WV Halventius, putra Gubernur Jendral Jeremias Van Rimsdijk (1775-1777).
Awalnya, pemakaman ini diberi nama Kerkhof Loan, yang resmi digunakan pada 28 september 1795.
Museum Taman Prasasti didirikan di bekas pemakanan kuno yang telah beroperasi sejak 1795. Dikenal sebagai Kebon Jahe Kober (kober=kuburan).
Dinamakan demikian karena lokasi pemakaman ini terletak di kawasan Kebon Jahe, Gambir, Jakarta Pusat.
Dulu, pemakaman ini diperuntukkan bagi para bangsawan dan pejabat tinggi Belanda pada masa VOC berkuasa di Batavia.
Seiring dengan perjalanan waktu, juga digunakan oleh umum terutama mereka yang beragama nasrani.
Sejak 1975, pemakaman ini ditutup dan kemudian dipugar lalu diresmikan penggunaannya sebagai museum pada tahun 1977 oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin.
Pada Agustus 2003, Museum Taman Prasasti bergabung dengan Museum Sejarah Jakarta dalam satu manajemen.
Museum Taman Prasasti merupakan bukti sisa taman pemakanan umum dari akhir abad ke-18, dengan koleksi nisan makam abad ke-16 dan ke-17.
Sangat berharga sebagai tempat memberi kesaksian tentang komposisi penduduk Batavia yang berasal dari seluruh dunia, informasi tentang panjang pendeknya usia termasuk kematian banyak anak dan beragam bahasa yang digunakan di kota ini.