Virus Corona
Cegah Penyebaran Virus Corona, Jasa Marga Sebar Hand Sanitizer di Seluruh Rest Area Jalan Tol
Salah satunya sebagai langkah mitigasi utama penyebaran adalah melalui langkah cuci tangan yang benar.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB), melakukan langkah mitigasi penyebaran virus Covid-19 (Novel Coronavirus).
Khususnya di lingkungan rest area jalan tol yang dikelola oleh PT JMRB.
Salah satunya sebagai langkah mitigasi utama penyebaran adalah melalui langkah cuci tangan yang benar.
Yaitu dengan menyediakan hand sanitizer atau pembersih tangan beralkohol di beberapa titik di seluruh rest area yang dikelola Jasa Marga.
Plt. Direktur Utama PT JMRB, Dian Takdir Badrsyah, berharap, dengan disediakannya hand sanitizer tersebut, kebersihan para pengunjung rest area bisa lebih ditingkatkan.
“Kami turut mendukung Pemerintah yang saat ini tengah berusaha menekan angka penyebaran virus tersebut," jelas Dian Takdir Badrsya, Plt. Direktur Utama PT JMRB, dalam siaran tertulisnya, Rabu (11/3/2020).

"Kami sebagai pengelola fasilitas umum, memiliki kewajiban untuk ikut andil dalam upaya tersebut (menekan penyebaran virus Corona). Dengan adanya hand sanitizer di seluruh rest area yang kami kelola, kami harap pengunjung rest area dapat lebih terjaga kebersihannya,” tambah Dian.
Selain itu, PT JMRB juga menempatkan poster dan spanduk berisi imbauan di sejumlah titik tertentu di rest area.
Maklumat tersebut berisikan informasi mengenai penyebaran virus Corona, gejala terjangkit virus Corona, hingga antisipasi penyebaran virus Corona.
Selain itu, PT JMRB juga mengimbau para pengunjung untuk selalu mencuci tangannya secara benar dan bersih sebelum beraktivitas di rest area.
“Kami harap imbauan tersebut berguna untuk meningkatkan kewaspadaan pengunjung rest area. Sebab, selama ini banyak orang yang abai terhadap hal-hal sederhana, seperti mencuci tangan dan menjaga kebersihan,” tambahnya.
Tidak hanya untuk pihak eksternal, mitigasi penyebaran virus Corona juga dilakukan di lingkungan internal Kantor Jasa Marga.
Diantaranya melakukan pengecekan suhu tubuh setiap masuk kantor, penyediaan hand sanitizer di akses pintu masuk dan seluruh unit kerja.
Serta, sosialisasi melalui media internal serta membentuk tim untuk penanganan cepat tanggap jika ada karyawan atau tamu kantor yang terindikasi virus Corona.
Update Pasien
DINAS KESEHATAN DKI Jakarta mencatat jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 445 orang, sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 219 orang terkait virus corona.
Angka itu berdasarkan situs corona.jakarta.go.id yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta hingga Rabu (11/3/2020) pukul 18.00.
Berdasarkan situs tersebut, untuk 445 ODP rinciannya 98 orang tengah dipantau dan 347 orang selesai dipantau.
Sedangkan 219 PDP, sebanyak 103 pasien masih dirawat dan 116 pasien dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pemerintah daerah telah membentuk posko tanggap virus corona di Kantor Dinas Kesehatan, Jalan Kesehatan Nomor 10, Gambir, Jakarta Pusat.
Bahkan untuk memudahkan pelaporan, masyarakat dapat memanfaatkan layanan yang telepon di nomor 112/119 atau 081388376955.
“Data sampai Selasa (10/3/2020) pukul 18.00, yang sudah mengakses layanan call center kami ada 3.976 orang,” kata Widyastuti di Balai Kota DKI pada Rabu (11/3/2020) pagi.
Pemerintah pusat dan daerah telah menambah rumah sakit rujukan untuk menangani pasien yang terinfeksi virus corona di DKI Jakarta.
Dari tiga rumah sakit yang ada, pemerintah menambah lima unit lagi sehingga totalnya menjadi delapan rumah sakit.
Tiga rumah sakit yang lebih dulu disiapkan, yakni RSUP Persahabatan Jakarta Timur, RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat dan RSPI Sulianto Saroso Jakarta Utara.
Kini tambah lima rumah sakit lainnya, yaitu RSAL Mintohardjo, RSUP Fatmawati, RS Polri Soekamto, RSUD Cengkareng dan RSUD Pasar Minggu.
Dari delapan rumah sakit itu, pemerintah menyiapkan 125 tempat tidur di kamar isolasi.
1 Pasien Corona Meninggal
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya, Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona mengatakan, salah satu pasien positif Covid-19 meninggal dunia.
Pasien tersebut merupakan perempuan berusia 53 tahun Warga Negara Asing (WNA), dengan indetitas kasus nomor 25.
"Tadi malam pukul 02 lewat sedikit, pasien dengan identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Yurianto menjelaskan, pasien nomor kasus 25 ini memang sudah dalam keadaan sakit saat masuk ke rumah sakit.
"Karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya."
"Di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun."
"Yang sudah cukup lama diderita," jelas Yurianto.
Ia menjelaskan, pasien nomor kasus 25 meninggal dunia bukan disebabkan virus corona.
Namun, Covid-19, kata Yurianto, semakin memperburuk kondisi pasien.
"Jadi bukan karena corona penyebab utama, tapi virus corona memperburuk kondinya," terangnya.
Ia menambahkan, pasien meninggal tersebut sudah dalam proses pengiriman jenazah menunju negara asalnya.
"Selama perawatan didampingi oleh suaminya," ucapnya.
Sebelumnya, satu pasien Virus Corona (COVID-19) atas nama kasus nomor 25, meninggal dunia.
Pasien tersebut merupakan warga asing berusia 53 tahun.
"Pasien 25 meninggal dunia," kata juru bicara untuk urusan Virus Corona Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).
Yuri mengatakan, pasien tersebut sebelumnya juga mengidap penyakit lain, salah satunya diabetes.
"Pasien ini memang masuk dalam keadaan sakit berat."
"Karena memang ada faktor penyakit yang mendhauluinya, di antaranya diabest hipertensi hipertiroid dan penyakit paru," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah kembali mengumumkan pasien yang terjangkit virus Corona.
Kali ini terdapat delapan pasien yang terinfeksi virus Corona.
Sehingga, total 27 orang terinfeksi Virus Corona yang dua di antaranya dinyatakan negatif.
Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan wabah virus Corona Achmad Yurianto menuturkan, penambahan delapan pasien Corona ini dalam kode kasus 20 hingga 27.
"Penambahan konfirmasi positif dari nomor urut 20-27. Total jumlah 8 (hari ini)," kata Yurianto di Kantor Presiden, Selasa (10/2/2020).
Dari delapan pasien yang positif Corona, lima di antaranya merupakan imported case atau tertular di negara lain.
"Kemudian ada dua WNA, asalnya dari mana tidak akan saya sebutkan," tuturnya.
Dari delapan pasien positif Corona terdapat, satu pasien yang belum diketahui penyebab tertularnya, apakah merupakan cluster Jakarta ataupun sub cluster Jakarta.
"Sedang kami tracking dari mana sumbernya, karena bukan imported case, dan tidak jelas bagian dari klaster yang lain. Sementara belum jelas," paparnya.
Sebelumnya, Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona mengatakan, dua dari total 19 pasien dinyatakan negatif setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Pasien yang dinyatakan negatif tersebut adalah pasien kasus 06 yang merupakan ABK Diamond Princes.
"Kasus 06 hari kelima pemeriksaan negatif."
"Kita masih menunggu pemeriksaan lanjutan," ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, (10/3/2020).
Selain pasien kasus 06, yang dinyatakan negatif setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit adalah pasien kasus nomor 14.
Dia dinyatakan negatif setelah tiga hari perawatan di rumah sakit.
"Dinyatakan negatif pada hari ketiga, kontaknya minimal, kondisi fisiknya bagus banget."
"Dia merupakan kasus sub klaster bukan langsung (tertular) dari yang induknya," katanya.
Meski dinyatakan negatif, kedua pasien Virus Corona tersebut tidak langsung pulang atau ke luar dari rumah sakit.
Kedua pasien tersebut akan menjalani pemeriksaan kedua, dua hari mendatang.
"Kita masih menunggu, pemeriksaan negatif yang kedua."
"Dua hari yang akan datang, bila tetap negatif kita keluarkan dari rumah sakit," jelasnya.
Kedua pasien itu dinyatakan sembuh setelah menjalani pemeriksaan PCR (Polymerase chain reaction) dan genome sequencing.
Meski dinyatakan sembuh, kedua pasien tersebut akan diperiksa kembali pada Kamis lusa.
Bila hasil pemeriksaan tetap negatif, maka ke dua pasien tersebut diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
"Artinya kita masih menunggu pemeriksaan negatif kedua di dua hari yang akan datang."
"Setelah negatif pertama, kita tunggu dua hari kemudian."
"Kalau sudah negatif juga kita keluarkan dari RS," terang Achmad Yurianto.
Di dalam rumah, nantinya ke dua pasien tersebut akan menjalani self isolated selama dua pekan.
Kedua pasien itu akan diminta menahan kontak dengan orang lain dan diwajibkan menggunakan masker.
"Bukan artinya tidak boleh (kontak), boleh, tetapi ditahan."
"Artinya dia harus pakai masker dan dia berusaha pada posisi setidaknya 2 meteran," paparnya.
Selain self Isolated, pemerintah telah meminta kedua pasien tersebut melakukan self monitoring.
Kedua pasien harus melaporkan kepada petugas kesehatan bila mengalami keluhan sakit.
"Artinya dia sudah bisa perhatikan apakah ada keluhan panas, apakah ada keluhan batuk, ada keluhan lainnya."
"Dan dia harus melaporkan kepada petugas kesehatan," ucapnya.
Menurutnya, self isolated dilakukan kepada pasien yang sembuh, karena tidak membutuhkan alat apa pun lagi di rumah sakit.
Selain itu juga berkaitan dengan kapasitas rumah sakit.
Menurut Yuri, penyakit Corona tidak akan kambuh dari pasien yang sembuh.
Namun, pasien tersebut bisa kembali positif Corona apabila tertular dari orang lain.
"Tidak ada (kambuh), sudah saya katakan, tapi tertular lagi," cetusnya.
Kasus 05 dan 06
Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyebut, dua pasien baru atau kasus positif Covid-19 berada di dua rumah sakit berbeda.
Kasus 05 yang berjenis kelamin laki-laki usia 55 tahun dirawat di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso.
"(Kasus 06) tetap di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan," kata Yuri di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020).
Adapun kasus 06, kata Yuri, berjenis kelamin laki-laki dan berusia 36 tahun.
"(Kasus 06) Ini adalah imported case yang dia dapatkan dari Jepang."
"Dia bekerja sebagai ABK di Kapal Diamond Princes," lanjutnya.
Adapun kasus 05 merupakan kasus positif yang didapat dari penelusuran di klaster Jakarta.
"Ini adalah hasil pemeriksaan lanjutan dari tracing kasus klaster Jakarta," lanjutnya.
"Kedua-duanya stabil, tidak membutuhkan oksigen, tidak diinfus, tidak demam, tidak batuk, dan tidak pilek," papar Yuri.
Dengan begitu, hingga Hari Minggu, total sudah ada enam orang yang postif virus corona.
Tambah 13
Pemerintah mengumumkan 13 orang kembali dinyatakan positif Virus Corona di Indonesia, sehingga total menjadi 19 pasien.
7 dari 13 pasien yang baru dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19 itu ternyata tertular di luar negeri alias imported case.
Mereka yang positif setelah berkunjung ke luar negeri itu adalah pasien kasus nomor 07, kasus 09, kasus 14, kasus 15, kasus 17, kasus 18, dan kasus 19.
"Pertama kita identifikasi sebagai kasus nomor 07 perempuan 59 tahun."
"Kondisinya tampak sakit ringan sedang, stabil," kata Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan wabah virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Yurianto mengatakan, ketujuh pasien tersebut tidak terkait pasien sebelumnya.
Setelah dilacak, ketujuh pasien tersebut baru pulang dari luar negeri.
Yuri tidak menjelaskan negara mana yang sebelumnya dituju oleh ketujuh pasien tersebut.
Namun, ia mengatakan terdapat tiga negara yang dikunjungi oleh ketujuh pasien tersebut.
"Pokoknya tiga negara, negara mana saja, ya tiga negara itu," ucapnya.
Yuri membantah tiga negara yang dituju oleh ketujuh pasien tersebut sehingga kemudian terjangkit Corona, adalah negara yang warganya dilarang ke Indonesia karena menjadi episentrum baru.
Yakni, Italia, Iran, dan Korea Selatan.
"Bukan, kan negara yang terjangkit banyak," cetusnya.
Satu dari tujuh orang yang tertular Corona sepulang dari luar negeri, menularkan virus tersebut ke orang lain.
Yurianto mengatakan, pasien positif Corona kasus 16 berkaitan dengan kasus 15 (imported case).
"Kasus nomor 16, perempuan 43 tahun itu terkait kasus nomor 15," jelasnya.
Pasien Suami Istri
Pemerintah mengumumkan 13 pasien baru yang dinyatakan positif Corona di Indonesia, sehingga jumlahnya total menjadi 19 orang.
Dua dari 13 pasien yang dinyatakan Corona tersebut merupakan suami istri.
Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan wabah virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, pasien yang dinamakan kasus nomor 07 teridentifikasi tertular setelah berkunjung ke luar negeri.
"Kita identifikasi kasus nomor 7 perempuan 59 tahun, kondisinya sakit ringan, sedang dan stabil."
"Kasusnya imported case, baru kembali dari luar negeri," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (9/3/2020).
Yuri tidak menyebutkan negara mana yang dikunjungi perempuan tersebut.
Namun, seusai melancong dari luar negeri, perempuan tersebut menunjukkan gejala terinfeksi Corona.
Setelah dilakukan penelusuran, perempuan tersebut menularkan virus kepada suaminya.
Pemerintah menyebut kasus suaminya sebagai kasus 08.
"Selanjutnya pasien 08 laki laki 56 tahun, pasien ini tertular oleh 07, karena memang suami istri." terangnya.
Pasien kasus nomor 08 tersebut, menurut Yuri, dalam kondisi sedang menuju berat.
Pasien dipasang infus dan selang oksigen.
Kondisi tersebut terjadi karena sebelum tertular sang istri, pasien tersebut sakit diabetes dan diare.
"08 sakit dulu tapi bukan Covid, sakit diare ditambah diabetes."
"Kondisinya sakit sedang ke arah barat," ucapnya.
Sesuai instruksi Presiden, Yuri tidak menyebutkan daerah asal dan tempat tinggal sang pasien.
Yuri juga tidak membeberkan lokasi rumah sakit kedua pasien tersebut dirawat.
Sebelumnya, pemerintah kembali mengumumkan pasien yang teridentifikasi positif Corona di Indonesia.
Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah virus Corona mengatakan, ada 13 pasien yang per Senin (9/3/2020) dinyatakan positif Corona.
Sehingga, total mereka yang dinyatakan mengidap Covid-19 berjumlah 19 orang.
"Hari ini jumlah kasus konfirmasi positif 19 orang."
"Ini adalah jumlah dari rilis di awal yakni 6 orang," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (9/3/2020).
Mereka dinyatakan positif Corona setelah melalui pemeriksaan lanjutan, yakni PCR (Polymerase chain reaction) dan genome sequencing.
"Kami lakukan evaluasi kembali berdasarkan hasil lab lanjutan, pemeriksaan lanjutan," jelasnya.
Ketiga belas pasien tersebut ada yang tertular Corona dari warga Depok (Kasus pertama), dan ada juga yang tertular setelah berkunjung ke luar negeri.
Dari 13 orang yang positif tersebut beberapa di antaranya ada yang warga negara asing.
"Ada yang imported case (dari negara lain), ada juga yang hasil penelusuran klaster Jakarta dan sub klaster Jakarta," jelasnya. (Fransiskus Adhiyuda)