Unjuk Rasa Mahasiswa
Tolak Kebijakan Kampus, Ribuan Mahasiswa Universitas Gunadarma Berunjuk Rasa di Kampus D Depok
Tolak kebijakan kampus, ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma Kota Depok melakukan aksi unjuk rasa
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Murtopo
Laporan Wartawan Warta Kota, Vini Rizki Amelia
Tolak kebijakan kampus, ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma Kota Depok melakukan aksi unjuk rasa dengan long march atau jalan kaki dari Kampus E di Jalan Akses UI, Kelapa Dua menuju Kampus D di Jalan Margonda Raya, Depok, Senin (9/3/2020).
Sesampainya di Kampus D, para mahasiswa berhenti dan berorasi serta melakukan aksi teatrikal mengenai situasi dan kondisi kampus.
Salah seorang koordinator aksi, Bayu memaparkan bahwa aksi tersebut dilakukan untuk menuntut keterbukaan informasi publik yang harus dilakukan pihak kampus.
"Kami ingin kampus terbuka terkait Inforomasi publik. Makanya kami hari Ini membuat lingkaran di pusat kampus D Gunadarma atau depan rektorat," kata Bayu kepada wartawan di Kampus D Universitas Gunadarma, Jalan Margonda Raya, Depok, Senin (9/3/2020).
• Ditangkap Karena Kasus Judi Online, Seorang Pakar Teknologi Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
Aksi ini merupakan aksi lanjutan dari Jumat (6/3/2020) yang ternyata belum menghasilkan kesepakatan dengan kampus.
Humas Aksi Mahasiswa, Wahyu mengatakan unjuk rasa tersebut dilakukan untuk menuntut pecah blangko, statuta kampus serta peningkatan fasilitas dan transparansi dana.
"Untuk pecah blangko yang menjadi prioritas kita, karena mahasiswa yang punya tunggakan kaget. Karena sebelumnya kita bisa memecah blangko selama perkuliahan dan dibayarkan diakhir dengan catatan KRS dan ijazah ditahan," paparnya.
Wahyu mengatakan, saat ini kampus membuat kebijakan sepihan dan juga mendadak lantaran menerapkan kebijakan tersebut mendadak mendekati batas pembayaran di semester genap.
• Sederet Fakta Kematian Warga Negara Singapura di Bandara Soetta, KKP: Bukan Terkena Virus Corona
Kebijakan itu antara lain, memerketat sanksi membatasi nilai tidak ditampilkan berkaitan dengan semester yang menunggak.
"SKS dihilangkan dan sanksi yang kedua mahasiswa yang menunggak tidak boleh ikut di semester selanjutnya," tutur Wahyu.
Terkait anggaran, mahasiswa juga menuntut kampus untuk melakukan transparansi.
Sebab, selama ini pihak kampus beralasa fasilitas kampus tidak dipenuhi lantaran mahasiswa belum membayar.
Jika tuntutan tak juga terpenuni, Wahyu mengaku mahasiswa akan terus melakhkan aksi hingga menemui kesepakatan dengan pihak kampus.
• Bupati Bekasi Terima Dua Nama Calon Wakil Bupati
"Kemarin waktu Jumat pas aksi pertama pihak kampus bilang jumlah kami hanya seratus. Nah sekarang kami buktikan dengan membawa 1.000 lebih dan tidak ada nego," katanya.
Sementara itu, saat akan dikonfirmasi wartawan, pihak Universitas Gunadarma tidak merespon.
Ratusan Mahasiswa di Bekasi Gelar Demonstasi Minta Pembebasan Biaya Kuliah |
![]() |
---|
Polisi Ogah Perpanjang Pernyataan Luthfi Alfiandi yang Mengaku Disetrum, Kondusivitas Jadi Prioritas |
![]() |
---|
Habibburokhman Mengungkap Harapan Kasus Seperti Dialami Luthfi sebagai Pembawa Bendera Tak Terulang |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Kuasa Hukum Luthfi Tak Ajukan Banding Terkait Vonis Empat Bulan Potong Masa Tahanan |
![]() |
---|
Ibunda Luthfi Sang Pembawa Bendera Harapkan Anaknya Dapat Bebas dan Kembali ke Rumah |
![]() |
---|