Virus Corona

Cerita Kakek Berusia 101 Tahun Berhasil Sembuh dari Virus Corona, Ternyata ini Penyebabnya

Kakek berusia 101 tahun itu berhasil sembuh dari virus corona itu setelah dikarantina selama dua minggu.

Editor: Mohamad Yusuf
The Independent
Banyak pabrik, toko, dan restoran di seluruh negeri telah tutup karena pihak berwenang Cina menempatkan kota pada penutupan atau diisolasi dalam upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit. 

Seorang kakek yang sudah berusia 101 tahun berhasil sembuh dari virus corona.

Kakek berusia 101 tahun itu berhasil sembuh dari virus corona itu setelah dikarantina selama dua minggu.

Kakek yang berhasil sembuh dari virus corona itu mengatakan penyebab ia bisa sembuh dari wabah tersebut.

Dilansir Tribunnews.com, cerita kakek berusia 101 tahun berhasil kalahkan virus corona dan keluar dalam kondisi sembuh.

Kakek Dai (101) saat dinyatakan sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit
Kakek Dai (101) saat dinyatakan sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit.(DAILY MIRROR/Changjiang Daily)

Seorang pria bernama Dai menjadi salah satu pasien corona yang berhasil sembuh meskipun telah lanjut usia.

Dai sembuh berkat kegigihannya melawan virus corona di tubuhnya setelah dikarantina selama dua minggu.

Ia baru saja sembuh dari penyakit itu awal Maret kemarin.

Dai baru dikeluarkan dari Wuhan Third Hospital pada Rabu (04/03/2020).

Sebelumnya, seorang pasien lansia berumur 98 tahun juga dinyatakan sembuh.

"Kakek Dai tampak sangat energik ketika keluar dari rumah sakit," ungkap Li Lai, salah satu pegawai rumah sakit.

"Dia sering membicarakan istrinya yang berumur 92 tahun. Dia bilang dia harus segera sembuh agar bisa pulang dan menjaga istrinya," tambah Li Lai.

Kakek Dai dinyatakan positif terjangkit gejala virus corona pada Februari, setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-101.

Dia telah dikarantina selama dua pekan dari observasi sampai masa penyembuhan.

Kakek Dai tiga tahun lebih tua dari pasien lansia sebelumnya, Hu Hanying yang sembuh pada Minggu (01/03/2020).

Nenek Hu Hanying dirawat karena terinfeksi virus corona bersama putrinya yang berumur 54 tahun yang terinfeksi virus serupa.

Virus Corona dari Uang

Pihak Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), tanggapi soal uang tunai penghantar virus corona (Covid-19).

Menurut WHO, uang tunai bisa jadi penghantar virus corona, atau uang tunai berkontribusi penyebaran virus corona.

Diketahui, uang tunai terpapar virus corona bisa melalui sentuhan atau genggaman tangan.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak menyentuh area wajah mereka setelah memegang uang tunai.

Seperti yang disampaikan perwakilan WHO bahwa uang kertas bisa menjadi media penghantar virus ini.

Turis yang mengenakan masker melindungi dari paparan virus corona mengunjungi Piazza San Marco, di Venesia, Italia, 24 Februari 2020.
Turis yang mengenakan masker melindungi dari paparan virus corona mengunjungi Piazza San Marco, di Venesia, Italia, 24 Februari 2020. (ANDREA MEROLA melalui Kompas.com)

"Kami tahu bahwa uang sering berpindah tangan serta dapat menampung semua jenis bakteri dan virus," kata seorang perwakilan WHO.

"Kami pun mengimbau masyarakat untuk selalu mencuci tangan setelah memegang uang kertas dan menghindari menyentuh area wajah," jelas dia.

Dikutip dari laman Business Insider, Minggu (8/3/2020), dalam sebuah pernyataannya, ia mengatakan bahwa masyarakat harus mencuci tangan atau menggunakan pembersih tangan berupa hand sanitizer setelah memegang uang.

Terutama saat mereka hendak makan atau sebelum menyentuh makanan.

Kendati demikian, The Mayo Clinic menyampaikan bahwa sebenarnya virus cenderung bertahan lebih lama pada permukaan yang keras seperti plastik dan logam, dibandingkan permukaan yang lembut seperti uang kertas Dolar Amerika Serikat (AS).

Hal itu karena uang kertas tersebut merupakan campuran dari bahan kertas dan kain.

Namun, faktor-faktor seperti suhu dan kelembaban tentunya akan mempengaruhi berapa lama virus ini akan bertahan di permukaan.

Sementara itu pemerintah China mengatakan pada Februari lalu, mereka akan menghilangkan dan mendisinfeksi uang tunai dari rumah sakit, bus dan pasar di kawasan-kawasan yang terdampak parah virus corona.

Menyikapi sikap China, media yang berbasis di Inggris The Telegraph melaporkan bahwa Bank of England tidak akan mengikuti rencana negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu dalam mendisinfeksi uang tunai.

Sedangkan AS melalui Departemen Keuangan belum berkomentar atas isu ini.

Relaksasi Bantu Penanganan Virus Corona

BERBAGAI upaya medis menangani virus Corona perlu ditingkatkan. Antara lain dengan terapi khusus yang mampu menambah kekuatan dari dalam diri sendiri untuk 'melawan' virus mematikan tersebut.

Tidak itu saja, metode terapi ini juga efektif untuk menenangkan, menghalau kepanikan, dan rasa takut yang tidak perlu di kalangan masyarakat luas.

Hal ini dikatakan Dr. Andreas FK, CMP, yang mengembangkan terapi Power of powerless - Healing Deep Relaxation dalam keterangan resminya, Sabtu (7/3/2020).

"Mereka yang terinfeksi, mungkin dari sisi medis dinyatakan sudah sembuh, hanya saja pasien bisa saja masih merasakan ada tekanan psikososial, mulai dari tetangga, kerabat, dan saudara.

"Apabila dibiarkan, bukan tidak mungkin ia akan memilih mengisolasi diri. Padahal tidak harus demikian," kata Andreas.

Pasien Corona disarankan menjalani terapi, melalui Power of powerless - Healing Deep Relaxation guna menumbuhkan kekuatan dari dalam diri sendiri yang memperkokoh rasa percaya diri.

Tim Dokter dari PT KAI sedang memeriksa penumpang kereta di dalam kereta kesehatan atau Rail Clinic sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona di Stasiun Depok, Pancoran Mas, Depok, Jumat (6/3/2020).
Tim Dokter dari PT KAI sedang memeriksa penumpang kereta di dalam kereta kesehatan atau Rail Clinic sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona di Stasiun Depok, Pancoran Mas, Depok, Jumat (6/3/2020). (Wartakotalive/Vini Rizki Amelia)

Selain itu, terapi ini juga mendorong tubuh memproduksi hormon endorfin yang berguna untuk mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang, atau bahagia.

Hormon yang terdiri dari neuropeptida opioid endogen ini diproduksi oleh sistem saraf pusat dan kelenjar hipofisis.

Dijelaskan, hormon endorfin adalah zat kimia yang diproduksi sendiri oleh tubuh dan memiliki efek mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang, atau bahagia.

"Tidak hanya pasien Corona, masyarakat luas pun butuh terapi untuk menghilangkan rasa kuatir dan takut yang berlebihan.

"Rasa takut masyarakat nampak dari aksi memborong barang-barang kebutuhan di berbagai tempat perbelanjaan," kata Andreas.

Andreas menambahkan, saat menjalani terapi, seseorang akan merasa rileks.

"Dalam melakukan relaksasi, yang dibutuhkan hanya kemauan dan keyakinan bahwa apapun penyakit yang dialami bisa disembuhkan, apapun masalah yang dihadapi pasti ada jalan keluarnya.

"Di sini the power of belief juga sangat berperan," kata Andreas.

Terapi relaksasi, kata Andreas, merupakan Power of powerless (kekuataan dari ketidakberdayaan) yang didukung power of belief (kekuatan keyakinan).

"Intinya kekuatan itu ada dalam diri tiap pribadi," ujarnya.

Siapapun bisa melakukan terapi ini, namun disarankan mengikuti training lebih dulu sehingga tata cara yang dijalankan bisa tepat.

"Ada istilah placebo effect, orang bisa sembuh karena percaya bahwa hal positif yang terjadi.

"Sebaliknya ada istilah nocebo effect, sakit karena meyakini hal negatif yang terjadi. Pilihan ada di kita masing-masing.

"Yang pasti Healing Deep Relaxation menghasilkan hal positif," kata Andreas.

Andreas pun berkeyakinan, terapi relaksasi tidak hanya untuk orang sakit saja, orang sehat pun butuh terapi ini.

Sebelum diterapi biasanya dilakukan konsultasi terlebih dahulu.

Simak Ciri-ciri Orang Terinfeksi Virus Corona, Lakukan 11 Cara Ini untuk Pencegahan

Pihak pemerintah Indonesia telah mengumumkan warganya positif terjangkit Virus Corona yang mematikan pada Senin (2/3/2020) berselang.

Virus ini mirip dengan sindrom pernapasan akut parah yang berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian.

Dilansir thewuhanvirus.com, virus ini telah tersebar dan menjangkit korban hingga 88.994 orang di seluruh negara, hingga menyebabkan 3.039 orang meninggal.

Indonesia telah dipastikan positif Virus Corona, hal ini disampaikan langsung oleh pemerintah.

Dilansir dari tayangan YouTube sekretariat presiden, terdapat dua orang warga negara Indonesia yang terjangkit Virus Corona.

Informasi ini juga disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan hari ini (2/3/2020).

Management Lotte Shopping Avenue juga menyediakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer yang diletakkan di setiap sudut koridor ruang kantor.
Management Lotte Shopping Avenue juga menyediakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer yang diletakkan di setiap sudut koridor ruang kantor. (Warta Kota)

Lalu sebenarnya apa itu Virus Corona yang dapat mematikan ini? Apa penyebab umum tersebarnya Virus Corona?

Virus Corona ini merupakan virus jenis baru ini bernama 2019 Novel Coronavirus (2019-nCov) yang pertama kali menjangkit wilayah China.

Corona virus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti flu biasa, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronkitis.

Virus ini tersebar dari hewan ke manusia, dalam Journal of Medical Virology , mengatakan bahwa 2019-nCoV kemungkinan berasal dari ular.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga memberikan keterangan berdasarkan informasi dari sejumlah kalangan di China yang menyatakan kalau corona berasal dari penularan oleh kelelawar dan sebangsanya.

Lalu apa saja ciri dan gejala dari Virus Corona? Simak gejalanya berikut ini.

Dilansir dari health.kemenkes.go.id, berikut ini adalah gejala dan ciri-ciri dari virus corona:

Kenali Gejala Virus Corona (kemenkes.go.id)
- demam

- batuk pilek

- sulit bernapas/gangguan pernafasan

- sakit tenggorokan

- letih lesu

Untuk orang yang terjangkit Virus Corona ini harus segera mendapatkan perawatan khusus seperti di ICU atau perawatan intensif untuk menyelamatkan nyawanya.

Virus corona dapat menyebar melalui infeksi ke orang lain dari berbagai cara.

Melalui udara dengan batuk dan bersin atau melalui kontak langsung seperti menyentuh atau berjabat tangan.

Maka dari itu kita harus lebih berhati-hati dan melakukan pencegahan terhadap tersebarnya virus corona ini.

Langkah Pencegahan Virus Corona (Twitter @WHO))
1. Hindari mengkonsumsi daging dan telur mentah.

2. Hindari area berasap atau merokok.

3. Minum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi parah.

4. Rajin mencuci tangan setelah bersin atau batuk.

5. Tutup mulut sebelum batuk atau bersin dengan tisu atau siku, atau gunakan masker.

6. Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang.

7. Harus berolahraga dan memiliki waktu istirahat yang tepat.

8. Menjauhi area-area keramaian.

9. Bersihkan tangan dengan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.

10. Jika memasak daging untuk dikonsumsi, sebaiknya Anda memperhatikan tingkat kematangan daging dengan baik.

11. Menggunakan perlindungan atau pengaman tubuh ketika akan melakukan kontak dengan binatang liar atau binatang peliharaan.

Jika anda memiliki pertanyaan seputar virus corona, Anda bisa menghubungi 021-5210 411 atau 0812 1212 3119, sebagai langkah kesiapsiagaan penanganan virus corona. (Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)

Masker dan Cairan Pencuci Tangan Diburu Masyarakat

Apotek Kimia Farma yang berada di kawasan Ruko Varsailles BSD, Serpong, Tangerang Selatan. (Wartakotalive.com/Rizki Amana)
Apotek Kimia Farma di kawasan Ruko Versailles BSD, Serpong, Tangerang Selatan mengaku telah kehabisan stok masker sejak satu bulan yang lalu.

Petugas Apoteker Kimia Farma, Pupsita kelangkaan masker itu terjadi pasca wabah virus corona yang ramai diberitakan telah menyebar di berbagai penjuru dunia.

"Sebulan lalu (stok masker kosong), pertama kali virus corona menyebar itu," kata Pupsita saat ditemui di tokonya, Tangerang Selatan, Senin (2/3/2020).

Masker Murah PD Pasar Jaya
Masker Murah PD Pasar Jaya (Kolase Warta Kota (Instagram @jktinfo/ @perumdapsarjaya))

Ia menjelaskan kekosongan masker juga diakibatkan melonjaknya harga jual dan beli masker.

Hingga saat ini pihaknya mengaku belum mendapatkan stok pengadaan masker.

Selain itu, Puspita mengatakan para pelanggan turut mencari perlengkapan alat lain dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.

Menurutnya perlengkapan alat yang diburu berupa cairan pencuci tangan atau hand sanitizer.

"Hand sanitizer. Paling itu-itu saja yang dicari dan sudah enggak nyetok," jelasnya.

Seperti diketahui, wabah virus corona telah merebak ke Indonesia hingga menginfeksi dua Warga Negara Indonesia (WNI).

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara pada Senin (2/3/2020). (m23)

Warga Serpong Mengaku Kesulitan Mendapati Masker

Kabar wabah virus corona yang telah menginfeksi dua Warga Negara Indonesia (WNI) membuat masyarakat bersiaga mengantisipasi penyebaran virus corona.

Antisipasi dilakukan masyarakat dengan menggunakan masker sesuai arahan pemerintah dalam melakukan aktifitas kesehariannya.

Pantauan Wartakotalive.com di beberapa tempat perbelanjaan ataupun apotek yang berada di kawasan Ruko Versailles BSD, Serpong, Tangerang Selatan mengaku kehabisan stok masker yang bayak diburu oleh wrga sekitar.

Henka warga BSD Serpong, Tangerang Selatan. (Wartakotalive.com/Rizki Amana)
Kelangkaan masker dibeberapa toko retail maupun apotek itu pun membuat resah warga yang mencarinya.

Henka (44) warga Serpong, Tangerang Selatan mengatakan kesulitan mencari masker dibeberapa tempat perbelanjaan maupun apotek yang dikunjunginya.

"Kesulitan ya. Karena memang sudah banyak orang yang cari (masker), pokoknya dimana-mana ramai," katanya saat ditemui di Apotek Kimia Farma kawasan Versailles BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/3/2020).

Ia mengaku kebutuhan masker dikarenakan dirihya yang mau menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Ditambah kondisi badannya yang diakui sedang dalam kkndisi yang kurang sehat.

"Karena besok mau ke bandara, jadi karena kondisi badan kurang sehat kita cari masker. Sekarang lagi musim wabah corona masuk ke Indonesia," jelasnya.

Emmanuel Cristo (50) warga BSD Serpong, Tangerang Selatan. (Wartakotalive.com/Rizki Amana)
Kesulitan mendapati masker turut dirasa warga Serpong lain, Emmanuel Cristo (50).

Cristo mengaku membutuhkan masker karena kondisi dari ketiga buah hatinya yang sedang menderita penyakit flu dan batuk.

Menurutnya kebutuhan masker bagi ketiga anaknya sangat dibutuhkan mengingat wabah vorus corona yang santer telah merebak ke Indonesia.

"Tujuannya saya mau beli masker. Karena yang kemarin ada acara kehujanan, jadi anak saya pilek tiga-tiganya. Saya takut nularin orang," kata Cristo dikesempatan yang sama.

"Kan kalau pemerintah bilang, kita yang sakit yang bukan corona hanya flu supaya orang lain enggak ketularan kita pakai masker begitu. Biar enggak disangka yang enggak-enggak juga," sambungnya.

Selain itu, warga mengaku agar pemerintah dapat segera mengantisipasi merebaknya wabah virus corona di Indonesia.

Antisipasi tersebut diharapkan berupa penanggulangan kelangkaan masker bagi masyarakat ditengah gencarnya wabah virus corona.

"Harapan ke pemerintah supaya cepat di antisipasi saja, gimana caranya lebih banyak memproduksi masker. Tapi memang harus diperhatikan kebersihannya, steril. Karena memang ada kabar-kabarnya itu masker di bikin asal-asalan karena mengejar target," kata Henka.

"Jadi kan otomatis ya enggak steril, secara kan kita untuk menghindari wabah masker harus steril," tandasnya. (m23)

Gara-gara Warga Depok Positif Virus Corona, Masyarakat Serbu Hypermart Kelapa Gading

Hypermart Bella Terra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, diserbu warga untuk memborong sejumlah kebutuhan pokok.

Aksi borong kebutuhan pokok itu terjadi seusai Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua warga Depok tertular virus corona.

Berdasarkan pantauan di Hypermart , antrian pembeli tampak mengular di sejumlah kasir.

Saking panjangnya beberapa di antara mereka berdiri sampai ke lorong makanan.

Sementara lorong-lorong barang di Hypermart Kelapa Gading sebagian besar mulai menipis seperti beras, minyak, gula, tisu, daging, sayur hingga mi instan dari berbagai merk.

Pedagang masker di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, sedang melayani pembeli, Rabu (4/3/2020).
Pedagang masker di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, sedang melayani pembeli, Rabu (4/3/2020). (Wartakotalive.com/Nur Ichsan)

Seorang pembeli, Rudi (35) mengaku membeli barang-barang kebutuhan pokok karena takut virus corona menyebar luas dalam hitungan hari seperti di China, Jepang, dan Korea Selatan.

“Sengaja stok untuk 14 hari mas,” katanya, Senin (2/3/2020).

Beberapa barang yang dibeli Rudi seperti beras, mi instan, hingga minyak goreng.

Menurut Rudi, ketika kota yang terserang virus corona tersebar luas, pusat bisnis dan perbelanjaan tutup.

“Daripada kita nggak bisa beli makan, mending kita stok makan dulu,” ucapnya.

Sementara warga lainnya Lucky (45) mengaku membeli bahan makanan hingga dua troli untuk disimpan agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan pekerja rumah tangga-nya.

“Sebelum terisolir, kita stok makanan dulu,” tuturnya.

Staf Customer Service Hypermart Bella Terra Fery mengatakan, biasanya pembeli yang datang tak sebanyak hari ini.

“Sejak tadi siang mas udah banyak warga ke sini. Katanya  setelah dengar Presiden Jokowi bilang ada positif (virus) corona,” katanya.

Menjelang siang, sebanyak 15 kasir dibuka seluruhnya untuk melayani pembeli yang sudah mengantre panjang.

“Ini aja sekarang stok kami mulai tipis,” ucapnya.

Cegah Penyebaran Virus Corona Meluas, Ridwan Kamil: Jaga Kesehatan Tubuh, Lapor Kalau Ada Gejala

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Kota Depok akan segera melakukan isolasi terhadap tempat tinggal korban yang positif terjangkit virus Corona.

Hal itu dilakukan setelah pihak terkait selesai melakukan tindakan berupa penyemprotan disinfektan di rumah korban.

"Sehingga dengan demikian warga di sekelilingnya tetap beraktivitas seperti biasa dan melapor itu kalau ada gejala. Kalau ngga ada gejala ya ngga usah," kata Ridwan Kamil kepada wartawan seusai memberikan bantuan 10 ribu masker kepada Pemkot Depok di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (2/3/2020).

Hingga detik ini, Emil mengatakan belum ada bukti bahwa peredaran virus Corona di Indonesia terjadi di Depok ataupun di rumah korban.

"Tetapi sebagai jaga-jaga ya kita isolasi rumahnya (korban virus Corona).

"Tetangganya juga sudah kita monitor, kalau ada tetangga yang menunjukkan gejala bisa langsung melapor," kata Emil.

Dari keterangan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Emil mengatakam virus Corona tidak berpindah-pindah pada benda mati seperti dinding, meja, ubin dan lainnya.

"Karena dia beberapa jam saja sudah mati. (Virus Corona) hanya berpindah di makhluk hidup," tuturnya.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, virus Corona atau Covid 19 ini berkaitan dengan imunitas.

"Bagi warga yang kondisi tubuhnya fit ya ngga perlu khawatir, beraktifitas seperti biasa saja. Makin bugar makin sulit virus ini menyerang kita," kata Emil.

Kalaupun ada gejala, Emil mengimbau warga untuk segera melapor baik itu yang dialami oleh diri sendiri maupun teman atau tetangga.

Untuk memudahkan informasi bagi warga, Emil mengatakan Pemprov Jabar dan Pemkot Depok akan membuat Covid Crisis Center.

"Besok (3/3/2020) Depok akan bentuk Covid Crisis Center yang dipimpin langsung Wali Kota dan saya juga akan melakukan yang sama, agar nantinya informasi sifatnya satu pintu," papar Emil.

Di Depok sendiri, Emil mengatakan Pemkot telah menyiapkan satu lantai khusus di RSUD Kota Depok dengan kapasitas 30 orang sebagai ruang bagi pasien yang memiliki gejala-gejala Covid 19.

"Kalau pihak (rumah sakit) swasta mau bergabung ya silakan," tutur Emil.

Warga Diminta Tak Panik dan Tak Perlu Memakai Masker Bagi yang Sehat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warga jangan panik dengan ditemukannya dua warga Depok yang positif terkena virus Corona.

Diantaranya dengan tidak menggunakan masker ataupun melakukan penimbunan masker.

"Kami sudah koordinasi dengan Polda Jabar dan kepolisian untuk mengantisipaai adanya penimbunan, kalau memang ada akan dilakukan tindakan hukum," papar Ridwan Kamil saat menyerahkan bantuan 10 ribu masker ke Pemkot Depok di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (2/3/2020).

Sesuai dengan instruksi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan bahwa mereka yang sehat untuk tidak menggunakan masker.

"Merujuk omongan Menkes, masker itu untuk orang yang sakit, jangan sampai orang-orang yang membutuhkan masker kehabisan gara-gara diborong sama yang sehat," papar Emil.

Dalam kunjungannya memantau langsung kejadian yang menimpa warga Depok ini, Emil juga menyerahkan bantuan berupa 10 ribu masker kepada Pemkot Depok.

"Kami bawa 10 ribu masker yang kami titipkan di Pemkot untuk disimpan di titik-titik pelayanan kesehatan puskesmas, klinik, rumah sakit," kata Emil.

"Jaga-jaga kalau ada yang sakit membutuhkan masker di lapangan," paparnya.

Terkait berita-berita disejumlah sosial media yang menggambarkan warga yang memborong sembako, Emil mengatakan hal itu tidak perlu dilakukan.

Sebab, menurutnya suplay dan demand sembako Indonesia khususnya Jabar masih normal dan tak ada persoalan apapun.

"Berita-berita (warga borong sembako) ini kan bikin panik sehingga terjadi panik bait," kata Emil.

"Kalaupun ada kejadian (Corona menyebar), Indonesia telah menyiapkan 100 rumah sakit, Jabar juga menyiapkan 28 RS daerah termasuk RS Hasan Sadikin (Bandung)" papar Emil.

Begini Tips Menjaga Lingkungan Kerja dari Risiko Penularan Virus Corona

Mengenal lebih dini tentang virus corona atau  COVID-19, dapat meningkatkan kewaspadaan dengan tahu bagaimana pencegahannya.

Melakukan pola hidup sehat dan bersih adalah pencegahan paling efektif.⁣

Belakangan muncul kekhawatiran masyarakat terkait temuan dua warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus mematikan itu.

Masyarakat jadi sedikit was-was ketika berinteraksi dengan orang.

Sebenarnya tidak perlu panik secara berlebihan atau sampai paranoid.

Apalagi sampai takut beraktifitas, hingga takut pergi ke kantor.

Kewaspadaan adalah hal yang perlu dilakukan, termasuk melakukan antisipasi sejak dini.

Nah, agar Anda merasa tenang ketika bekerja di kantor, berikut sejumlah tips yang dibagikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta supaya suasana kantor tetap kondusif dan tidak ada ketakutan dari karyawan adanya penyebaran virus ini di lingkungan kerja.

1.      Jaga tempat kerja agar tetap bersih dan higienis⁣

2.      Rutin cuci tangan secara bersih dan menyeluruh

3.      Terapkan etika bersin dan batuk yang benar

4.      Imbau kolega atau kerabat yang sakit untuk beristirahat di rumah

5.      Perhatikan peringatan perjalanan/travel warning dari pemerintah sebelum melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.

Cara cuci tangan yang dianjurkan

Salah satu cara pencegahan agar terhindar dari virus corona adalah berperilaku hidup bersih dengan mencuci tangan.

Pasalnya, dengan mencuci tangan penyebaran virus corona bisa diminimalisir.

Namun, sampai saat ini masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar agar terhindar virus corona.

Masyarakat diminta untuk melakukan perilaku hidup sehat dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) setiap hari.

Satu cara sederhana untuk melakukan pencegahan terhadap penularan penyakit adalah mencuci tangan pakai sabun.

Diketahui, virus corona dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia.

Satu cara virus ini masuk ke dalam tubuh melalui sentuhan.

Virus yang menempel di telapak tangan masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, mata, dan lainnya.

Sebagai langkah pencegahannya, Anda sebaiknya rajin mencuci tangan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah memberi rekomendasi serangkaian langkah untuk mengatasi virus corona yang memiliki karakteristik mirip dengan SARS dan MERS.

Cara mencuci tangan yang direkomendasikan WHO adalah menggunakan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.

1. Basahi tangan pakai air.

2. Pakai sabun/hand rub secukupnya di telapak tangan.

3. Usap dan gosokkan kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar hingga merata.

4. Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian.

 5. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.

6. Gosok punggung jari dengan jari saling bertautan dalam posisi mengunci.

7. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.

8. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.

9. Bilas tangan pakai air mengalir hingga bersih.

10. Keringkan tangan menggunakan handuk/tisu sekali pakai.

11. Gunakan tisu/handuk sekali pakai untuk membersihkan keran air.

12. Kini, tanganmu telah bersih.

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kakek 101 Tahun Berhasil Kalahkan Virus Corona, Keinginan Sembuh Tinggi Gara-gara Istri.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved