Berita Daerah
Wanita Muda Ajak Teman Kencan Berhubungan Badan Lalu Diperas Kerja Sama dengan Suaminya
seorang wanita muda peras korbannya yang akan diajak berhubungan badan. Bekerja sama dengan sang suami.
Terinspirasi dari sinetron ibu muda berhubungan badan dengan teman kencan di hotel lalu melakukan pemerasan
Seorang ibu muda peras pria teman kencannya usai melakukan hubungan badan di hotel.
Wanita berinisial EV ini sudah diamankan polisi setelah dilaporkan oleh korban yang tak lain teman kencannya.
Perempuan berusia 35 tahun itu melakukan pemerasan tidak sendirian, namun bersama suaminya yakni UN (39) yang juga sudah ditetapkan sebagi tersangka oleh aparat kepolisian.
Dikutip dari Sripoku.com, korban diperas setelah melakukan hubungan badan dengan EV.
• Sang Pelapor Tindak Pemerasan Klarifikasi Terkait Isu Pencatutan Nama Andi Sinjaya
• Giliran Kapolres Metro Jakarta Selatan Bantah Pencopotan AKBP Andi Sinjaya Terkait Kasus Pemerasan
EV mengaku terinspirasi dari tayangan film atau sinetron televisi sehingga nekat melakukan pemerasan kepada teman kencannya.
EV mengaku menyesali perbuatannya lantaran telah memeras pria yang sudah empat kali berkencan dengannya.
Ibu muda yang sudah mengecat rambutnya hingga menjadi warna pirang ini mengungkap pengakuannya di Polsek IT I Palembang
EV mengaku malu dengan apa yang telah ia perbuat.
Terlebih, ia mempuanyai 4 orang anak yang masih kecil-kecil.
"Malu sama keluarga, nyesalnya sekarang, anak aku 4 masih kecil. Jangan sampai ia besar malu punya ibu seperti aku," kata EV saat wawancara eksklusif dengan Sripoku.com (Tribun-Network), Sabtu (29/2/2020).

Ucapan permohonan maaf berkali-kali keluar dari mulut ibu muda yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat kepolsian ini.
"Maaf maaf aku nyesal aku udah buat keluarga malu," ujarnya dengan tatapan kosong.
Menurutnya, aksi pemerasan itu bekerjasama dengan suaminya.
Bahkan, EV mengaku terinspirasi dari tayanangan film atau sinetron yang tayang di tekevisi sehingga melakukan perbutan yang melanggar hukum.
"Itu saya dapat dari Televisi. Ada film yang sama saja menggambarkan seperti ini tapi cuman beda posisi saja. Kalau di TV pelakunya peras istrinya langsung karena istrinya orang hebat dan berpangkat. Kalau saya kan kebalikannya," kata EV.
• Kisah Wanita Berhubungan Badan dengan 2000 Pria Pecahkan Rekor, Ingin Dipatahkan Bintang Film Dewasa
• Ibu Mertua Intip Menantu dan Anaknya Berhubungan Badan, Ternyata Ini Tujuan Sebenarnya
EV mengaku tidak pernah melihat secara langsung aksi pemerasan seperti yang ia lakukan kepada pelanggannya.
Apalagi, pria yang menjadi korban dari aksi pidana yang ia lakukan dikenal tidak pelit dalam memberi uang.
"Saya sudah kenal dengan pria itu karena kami sudah empat kali bertemu.
Dia itu tidak pelit mengeluarkan uang hingga akhirnya saya ada ide untuk memerasnya bersama suami saya," kata perempuan berusia 35 tahun ini.
Meski terang-terangan mengaku sebagai seorang Pekerja Seks Komersial (PSK), sama sekali tidak pernah terlintas di benak Ev untuk ada ide memeras pria kenalannya itu.
Namun, semuanya berubah ketika ada kebutuhan mendesak ditambah dengan kebaikan hati si pria tersebut yang tidak pelit dalam mengeluarkan uang.
EV mulai menjalankan aksinya saat mengajak korban bertemuan di hotel.
Ev dan korban yang sudah siap akan berhubungan badan tiba-tiba didatangi suaminya seakan-akan menggerebek sang istri berduaan dengan pria idaman lain.
"Tidak pernah mencari korban. Itu hanya kebetulan. Saat itu mendesak uang kebetulan 2 hari setelah butuh uang, korban mengajak saya tidur di salah satu hotel. Jadi saya spontan aja mau meras korban demi mendapatkan uang," kata EV dalam pengakuannya.
Sejak saat itu, suami Ev dan kakak ipar Ev terus memeras korban.
Tanpa sepengetahuan Ev, korban ternyata membuat laporan ke Polsek IT I Palembang
Dikatakan Ev, ketika suaminya yang berperan memeras korban mulai menjalankan tugasnya, ia dan suami tidak memiliki dokumen apa-apa yang dimanfaatkan untuk memeras korban.
Ev dan suami hanya intens memeras si korban, dengan bantuan kakak ipar Ev yang juga sudah diamankan oleh anggota Polsek IT I Palembang
Karena diduga korban mulai cemas, Ev dan kedua rekannya dalam tindak pidana ini berhasil mendapatkan apa yang mereka peras dari korban.
"Kami waktu itu ada kepentingan mendesak sementara uang tidak ada, suami saya kan hanya buruh bangunan. Makanya kepikiran untuk melakukan aksi seperti ini," kata Ev.
Kini harapannya pun hanya ingin bertobat kepada sang maha kuasa. Bukan hanya itu iapun berharap agar sang anak jika besar nanti tidak malu mempunyai ibu sepertinya.
Berikut Ini Wawancara Ekslusif EV dengan Wartawan Sripoku.com (Tribunnet-work):
Dari pengakuan sang suami, ternyata otak pemerasan adalah istrinya sendiri.
Question (Q): Apa yang membuat Anda melakukan hal tersebut?
Answer (A): Karena anak saya 4 masih kecil kebutuhannya harus cukup sementara suami saya hanya seorang buruh sewaan bangunan.
Q: Sudah berapa kali Anda melakukan aksi kejahatan ini?
A: Baru sekali, karena waktu itu kehabisan cara untuk mendapatkan uang sementara kebutuhan sangat banyak.
Q: Bagaimana Anda mencari korban?
A: Tidak pernah mencari korban. Itu hanya kebetulan. Saat itu mendesak uang kebetulan 2 hari setelah butuh uang, korban mengajak saya tidur di salah satu hotel. Jadi saya spontan aja mau meras korban demi mendapatkan uang.
Q: Sudah berapa lama mengenal korban?
A: Masih termasuk baru kenal korban. Itu pelanggan saya baru 3 kali ketemu saya. Tapi selama 3 kali hanya mengajak saya untuk nongkrong dan senang-senang saja.
Q: Apakah korban sudah menjadi target?
A: Pada awalnya tidak ada target korban atau apalah itu semacamnya karena korban royal banget sama saya. Jadi nggak berani macem-macem.
Tetapi karena mendesak dan saat itu cuman dia yang ngajak main ke hotel pertama kali jadi saya langsung kepikiran untuk meras korban.
Q: Darimana mendapat ide seperti ini?
A: Itu saya dapat dari Televisi. Ada film yang sama saja menggambarkan seperti ini tapi cuman beda posisi saja. Kalau di TV pelakunya meras istrinya langsung karena istrinya orang hebat dan berpangkat. Kalau saya kan kebalikannya.
Q: Saat hendak menakuti korban, apakah Anda menakutinya dengan kamera atau dokumentasi lain?
A: Tidak, kami hanya menakutinya dengan ucapan saja dan menekan dia. Dan ternyata dia langsung takut.
Q: Anda menyesal?
A: Iya saya menyesal sekarang mau tobat aja. Saya menyesal melakukan ini. Kalau tau bakal sebesar ini masalahnya saya tidak akan melakukan ini.
Q: Apakah sebelum melakukan aksi berpikir akibat perbuatan anda ke depannya?
A: Enggak. Karena saat itu yang saya pikir hanya bagaimana cara mendapatkan uang yang banyak untuk kebutuhan keempat anak saya.
Q: Apakah Anda berpikir korban bakal melapor polisi?
A: Tidak terpikir. Dan saya kaget tiba-tiba saya ditangkap karena saya nggak berpikir sejauh ini. Namanya pikirannya cuman butuh uang aja nggak ada yang lain. Jadi nggak bisa berpikir jernih.
Q: Adakah yang ingin Anda sampaikan?
A: Saya ingin meminta maaf kepada keluarga karena akibat perbuatan saya keluarga menjadi menanggung malu. Saya minta maaf dan saya menyesal.
Untuk keempat anak saya tolong maafkan mama dan kalau besar nanti jangan benci dengan mama.
Q: Apa harapan Anda?
A: Berharap menjadi orang yang lebih baik lagi dan beharap anak saya kalau udah besar tidak malu mempunyai ibu seperti saya. (Sriwijaya Post)
(Sriwijaya Post)