Ustadz Abdul Somad Terbitkan Buku Baru Soal Perjalanan Hidupnya dan Sahabat Waktu Kuliah di Al Azhar

Ustadz Abdul Somad Terbitkan Buku Baru, Bukan Soal Pelajaran Agama Islam Tapi tentang Perjalanan Hidupnya dan Sahabat ketika Kuliah di Al Azhar Mesir

Editor: Dwi Rizki
instagram @ustadzabdulsomad_official
Ustadz Abdul Somad Launching Buku A Note From Cairo 

Dielukan dan dinantikan jemaah, sosok Ustadz Abdul Somad tidak seketika lahir menjadi seseorang yang populer.

Pria yang akrab disapa UAS itu awalnya hanya merupakan seorang pemuda Medan, Sumatera Utara pada umumnya.

Namun segala keterbatasan dan kegigihan, Ustadz Abdul Somad berhasil berkualiah di Al Azhar, Mesir dan meneruskan pendidikannya hingga mendapatkan gelar doktor saat ini.

Perjalanan hidup Ustadz Abdul Somad seringkali diselipkannya dalam sejumlah tausiahnya.

Banyak hal menarik diceritakannya, misalnya aktivitas Ustadz Abdul Somad dengan sahabatnya ketika di asrama ataupun di kampus.

Beragam cerita tersebut kini terangkum dalam sebuah buku yang telah selesai ditulisn dan diluncurkannya.

Kabar baik itu disampaikan Ustadz Abdul Somad lewat akun instagramnya @ustadzabdulsomad_official; pada Senin (2/3/2020).

Dalam statusnya, Ustadz Abdul Somad mengaku tengah menghadiri Seminar Nasional bertajuk 'Menjadi Cendekiawan Muslim Berwawasan Global' di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Senin (2/3/2020).

"Seminar Nasional 'Menjadi Cendekiawan Muslim Berwawasan Global'dan Launching Buku A Note From Cairo. Universitas Negeri Jakarta," tulis Ustadz Abdul Somad.

Dalam sinopsis yang tercetak pada sampul bagian belakang, buku berjudul A Note From Cairo itu berisi kisah nyata.

Kisah tentang pengalaman Ustadz Abdul Somad dan sahabatnya ketika berkuliah di Universitas Al Azhar, Mesir pada tahun 1998-2002.

Hal tersebut berbeda dengan tiga buku yang ditulis Ustadz Abdul Somad sebelumnya, yakni 37 Masalah Populer, 99 Pertanyaan Seputar Sholat dan 33 Tanya Jawab Seputar Qurban.

Buku ini mengisahkan berbagai cerita jenaka sesuai pengalaman hidup ketika menempuh masa pendidikan di bumi Al Kinanah Mesir.

Kumpulan 98 kisah yang terekam dalam ingatan pengembara pengetahuan yang terkumpul dalam angkatan ISLAH 98 itu terdiri dari pengalaman nyata Ustadz Abdul Somad (UAS) beserta kawan-kawannya.

Bukan sekedar cerita hampa, kumpulan 'kisah nyata' dalam buku ini juga menjadi cerminan daru proses akulturasi penuntut ilmu terhadap budaya Mesir di mana Universitas Al Azhar berada.

Ada abanyak cerita yang dapat dijadikan hikmah serta pelajaran, baik suka maupun duka yang menyatu dalam dinamika penuh makna dalam perjalanan menggapai cita-cita.

Pergulatan dalam menapaki jalan meraih kegemilangan dan kesuksesan ternyata tidak segampang melamunkan tentang indahnya masa depan.

Perjalanan itu ternyata pahit penuh liku sekaligus tabungan canda di masa mendatang.

Buku Ustadz Abdul Somad berjudul A Note From Cairo
Buku Ustadz Abdul Somad berjudul A Note From Cairo (Shoppe zahrabooks)

"Buku ini bagian dari cinta persahabatan serta cermin dari kebersamaan. Layak dibaca oleh siapa pun yang menginginkan hikmah dan kebaikan," ungkap Ustadz Abdul Somad.

"Bersama kita di Al Azhar, bersama kita memperjuangkan Islam. Semoga bersama pula kita di surga bersama Rasulullah SAW," tambahnya.

Sementara itu, sahabat Ustadz Abdul Somad, Dr KH Muhammad Afifudin Dimyathi, Lc, MA atau Gus Awis menggungkapkan buku tersebut sarat dengan pelajaran.

Bagaimana para mahasiswa Al Azhar termasuk Ustadz Abdul Somad dan dirinya berjuang hingga berhasil menyelesaikan pendidikan di Universitas Al Azhar nan jauh di sana.

"Tulisan-tulisan para pejuang ilmu di Unioversitas Al Azhar Mesir tahun 1998. Dalam buku ini sarat hikmah dan pelajaran. Buku ini menyuguhkan keceriaan, kesungguhan, keteguhan sekaligus juga kebersamaan. Sangat Inspiratif," ungkap Gus Awis.

Latar Belakang Pendidikan

Dikutip dari Wikipedia, Ustadz Abdul Somad merupakan bagian keluarga besar dari seorang ulama asal Asahan, yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I.

Sejak dari bangku sekolah dasar dirinya dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.

Tamat dari SD Al-Washliyah Medan tahun 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan.

Setelah tamat tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun.

Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.

Tahun-tahun berikutnya antara 1996–1998 ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

Tahun 1998, ketika Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar ia pun mengikuti tes.

Ustadz Abdul Somad merupakan satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Ustadz Abdul Somad berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.

 Dukung Mesut Ozil, Ustadz Abdul Somad Posting Potretnya Bermain Bola dan Makna Surat Al Maidah

 Ustadz Abdul Somad Ingat Pertama Kali Ustadz Arifin Ilham Ajak Dzikir

 Hormati Guru, Ustadz Abdul Somad Mencium Tangan dan Ambilkan Minum KH Hasan Abdullah Sahal

Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.

Kemudian pada tahun 2004, melalui Agence Marocaine de Coopération Internationale (AMCI) dari Kerajaan Maroko, Ustadz Abdul Somad mendapatkan beasiswa pendidikan S2 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat.

Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat diketahui setiap tahunnya hanya menerima sebanyak 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.

Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A, yakni Diplôme d’Etudes Supérieurs Approfondies atau Diploma Studi Lanjutan pada akhir tahun 2006.

Gelar Doktor

Gelar Doktor yang disandangnya pada akhir tahun 2019, berhasil dari Oumdurman Islamic University Sudan.

Gelar tersebut resmi disandangnya usai UStadz Abdul Somad menyelesaikan Sidang Munaqayah Disertasi Doktor di Ruang Sidang Kantor Lembaga Riset Oumdurman Islamic University Sudan pada Selasa (24/12/2019).

Ustadz Abdul Somad dinyatakan lulus dengan predikat mumtaz atau cum laude atas disertasi berjudul 'Kontribusi Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asyari Dalam Penyebaran Hadits di Indonesia'.

Penampilan Ustadz Abdul Somad Berubah

Perjuangan Ustadz Abdul Somad dalam menyelesaikan pendidikan S3 di Oumdurman Islamic University berbuah baik.

Ustadz Abdul Somad telah dinyatakan lulus dan meraih gelar Doktor saat ini.

Tidak hanya menambah gelar dalam barisan namanya, yakni Dr H Abdul Somad, Lc, MA; gelar Doktor yang disandangnya juga merubah penampilan Ustadz Abdul Somad.

Perubahan penampilan Ustadz Abdul Somad tersebut terlihat dari sejumlah postingan beberapa hari belakangan.

Terlebih seusai dirinya menjalani Sidang Munaqayah Disertasi Doktor di Ruang Sidang Kantor Lembaga Riset Oumdurman Islamic University Sudan pada Selasa (24/12/2019) lalu.

Perubahan penampilan pria yang bergelar Datuk Seri Ulama Setia negara itu seperti dalam makan malam syukuran.

Momen tersebut diunggah Ustadz Abdul Somad pada Rabu (25/12/2019).

Dalam potret yang turut diunggahnya, Ustadz Abdul Somad yang tengah makan malam bersama Duta Besar Indonesia untuk Sudan, Rossalis Rusman Adenan.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Abdul Somad terlihat mengenakan gamis berwana putih panjang lengkap dengan sorban yang melilit di kepala.

Melengkapi penampilannya yang serba putih, Ustadz Abdul Somad juga terlihat mengalungkan selembar syal berwarna putih yang memanjang hingga menutupi dada.

Pakaian bergaya masyarakat Timur Tengah itu berbanding terbalik dengan pakaian yang dikenakan Ustadz Abdul Somad umumnya.

Ustadz Abdul Somad biasanya hanya mengenakan baju koko yang dipadankan dengan celana panjang.

Sedangkan penutup kepalanya hanya sebuah kopiah berwarna hitam,

Syal yang dikenakannya saat ini hanya sebuah sarung yang dibentangkan melingkari lehernya.

Tidak dijelaskan apakah penampilan serba putih itu akan terus dipertahankan Ustadz Abdul Somad dalam setiap kesempatan selanjutnya.

Namun, dalam postingan lainnya, Ustadz Abdul Somad kembali kepada penampilannya yang casual.

Seperti ketika menghadiri acara selamatan yang juga dihadiri kembali oleh Rossalis Rusman Adenan dan keluarga besar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum serta sejumlah perwakilan mahasiswa.

"Kenduri Selametan. Bersama Bpk Dubes dan keluarga besar KBRI Khartoum. Perwakilan-perwakilan mahasiswa,' tulis Ustadz Abdul Somad.

Dalam acara makan malam tersebut, Ustadz Abdul Somad terlihat mengenakan baju koko berwarna putih yang dibalut dengan sweater merah bergaris.

Gamis panjang berwarna putih pun kini berganti dengan celana panjang hitam serta kupluk berwana krem.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved