Liga Inggris
Aneh, Juergen Klopp Tidak Melihat Sisi Negatif Setelah Liverpool Kalah dari Watford
Rekor 44 laga tak terkalahkan Liverpool di Liga Inggris terhenti di Vicarage Stadium kandang Watford. Klopp tetap melihat sisi positif kekalahan itu
Penulis: Rusna Djanur Buana | Editor: Rusna Djanur Buana
Laju kencang Liverpool terhenti di tangan Watford akhir pekan kemarin. Si Merah kalah telak 0-3 di Vicarage Road Stadium. Meski demikian, pelatih Juergen Klopp sama sekali tidak melihat sisi negatif dari kekalahan tersebut.
Liverpool dala ke Vicarage Road dengan catatan tidak pernah kalah dalam 44 laga secara beruntun di Liga Inggris. Jordan Henderson dkk hanya kehilangan dua poin yakni saat bermain imbang 1-1 dengan Manchester United Oktober lalu. Namun Watford sukses menghadirkan kejutan melalui dua gol Ismaila Sarr dan satu gol dari Troy Deeney.
Liverpool memang bermain sangat buruk, hanya mencatat satu shot on target. Namun dengan keunggulan 22 poin dari pesaing terdekat Manchester City, jalan Liverpool ke tangga juara sepertinya masih sulit dibendung. Liverpool sudah menunggu selama 30 tahun untuk menjadi yang terbaik di Liga Inggris.
Usai kekalahan dari Watford, Klopp minta pemainnya menekan tombol reset dan memulai lagi perjalanan ke tangga juara. Klopp juga memastikan timnya sama sekali tidak memandang rendah Watford.
"Kami selalu berpikir tidak ada laga mudah di Liga Inggris. Anak-anak bekerja sangat keras, termasuk saat melawan Watford. Ini hanya tetap hasil dari cara bagaimana kami bermain. Tentu saja kadang-kadang kekalahan menjadi sangat penting. Jadi saya tidak melihat hal negatif dari kekalahan ini. Dari waktu ke waktu, jika tidak dalam kondisi bagus, Anda perlu melihat dampaknya," kata Klopp.
"Jadi kami akan memulai lagi dari awal. Rekor tak terkalahkan sudah selesai dan itu bukan hal penting. Kami hanya perlu memulai lagi apa yang sudah kami lalukan sebelumnya. Dan itu akan kami lakukan di laga berikutnya," imbuhnya.
Menghadapi Watford, Klopp melakukan dua perubahan yakni mengganti Naby Keita dan Joe Gomez. Keduanya cedera. Klopp kemudian menunjuk Dejan Lovren menggantikan Joe Gomez di jantung pertahanan. Lovren menyebuy kekalahan itu sebuah tamparan keras.
"Sejujurnya ini terlihat aneh. Sangat menyakitkan. Kalah ya kalah, tapi terasa janggal. Ini semacam peringatan bagi kami. Saya tidak ingin mengatakan kekalahan ini bagus, tapi ini akan membantu kami untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Lovren.