Pilkada Kota Depok
Pengamat Politik UI: Dialog Politik Pilkada Depok Perlu Agar Masyarakat Tak Beli Kucing dalam Karung
Kumpulan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kalam HMI) Kota Depok menggelar dialog publik bertema Para Penantang Petahana. Siapa Siap, Siapa Kuat?
"Dialog ini untuk membuka mata warga Depok atau para pemilih terhadap calon-calon pemimpinnya kelak, sehingga jangan sampai beli kucing dalam karung..."
MENJELANG pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok 2020, Kumpulan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kalam HMI) Kota Depok menyelenggarakan dialog publik bertema Para Penantang Petahana. Siapa Siap, Siapa Kuat? di Cafe Artivator, Jalan Pemuda, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (28/2/2020).
Sejumlah bakal calon Wali Kota Depok dihadirkan sebagai pemateri yakni Afifah Alia, Rama Pratama, Yurgen Sutarno, yang ditengahi oleh Prof Hamdi Muluk selaku Pakar Psikologi Politik UI.
Tak ketinggalan politikus Babai Suhaimi sebagai mantan calon wali kota Depok yang pernah menjadi kontestan pada Pilkada 2015 turut hadir.
• Ogah Prematur, Koalisi Depok Tertata Masih Godok Nama Calon Wali Kota untuk Pilkada Kota Depok 2020
• Surat DPP Gerindra Tak Kunjung Turun, Nasib Balon Pradi di Pilkada Kota Depok Masih Terkatung-katung
• Pilkada Depok 2020, PKS Terus Genjot Elektabilitas Tiga Nama Bakal Calon Wali Kota Depok
Dari sisi petahana sekaligus pimpinan DPC Partai Gerindra Depok, hadir Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna.
Dalam diskusi tersebut, terselip beragam kegundahan para penantang terhadap apa yang telah dilakukan dan belum dilakukan Wali Kota Depok saat ini.
"Dialog ini untuk membuka mata warga Depok atau para pemilih terhadap calon-calon pemimpinnya kelak, sehingga jangan sampai beli kucing dalam karung," kata Hamdi seusai dialog di Cafe Artivator, Jalan Pemuda, Pancoran Mas, Depok, Jumat (28/2/2020).
Tiga hal
Sedangkan Babai dalam pemaparannya mengatakan, berbicara politik dan pencalonan dalam Pilkada ataupun pesta demokrasi lainnya ada tiga hal yang harus diperhatikan.
"Berbicara pemilihan ada tiga hal yang harus diperhatikan, pertama, mampu menguasai komunikasi, kedua, memiliki gagasan atau ide, ketiga, modal (uang)," tutur Babai yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Depok.
Modal, kata Babai menjadi penting la ntaran sejak Pemilu pertama di tahun 1955 hingga Pilpres dan Pileg 2019 lalu, pemilihan tidak terlepas dari uang.
Pilkada Kota Depok
Pilkada Depok
Kumpulan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
Kalam HMI Kota Depok
Prof Hamdi Muluk selaku Pakar Psikologi Politik UI
Prof Hamdi Muluk
Pakar Psikologi Politik UI
Babai Suhaimi
Pensiun dari Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna Ingin Jadi Pengamat Sepak Bola |
![]() |
---|
Berikut Ini Tahapan Pilkada Kota Depok, Mulai Pendaftaran Paslon hingga Hari Pencoblosan 9 Desember |
![]() |
---|
Namanya Muncul Jelang Pilkada, Internal Partainya Diisukan Pecah Suara, Begini Kata Yeti Wulandari |
![]() |
---|
Ogah Prematur, Koalisi Depok Tertata Masih Godok Nama Calon Wali Kota untuk Pilkada Kota Depok 2020 |
![]() |
---|
Belum Ada Partai yang Serius, Incumbent M Idris Tak Ingin Cintanya Ditolak PKS untuk Pilkada 2020 |
![]() |
---|