Survei Indo Barometer: Soeharto Presiden Indonesia Paling Disukai, Megawati Urutan Buncit
SOEHARTO menjadi Presiden yang paling disukai di antara 6 Presiden Indonesia lainnya.
Survei nasional ini digelar pada 9 sampai 15 Januari 2020.
• Sandiaga Uno Sebut Formula E di Monas Niatnya Baik, tapi Akui Ada Dampak Keterpecahbelahan
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden.
Margin of error sebesar ± 2.83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Berhenti, Bukan Mundur
Putri sulung Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana, mengungkapkan proses sang ayah turun takhta pada tahun 1998 silam.
Perempuan yang kerap disapa Mbak Tutut ini mengatakan, ayahnya saat itu bukan mengundurkan diri sebagai Presiden, melainkan berhenti bertugas sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Hal itu disampaikan Tutut saat ditemui di sela penyerahan arsip Soeharto di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).
• Keluarga Cendana Serahkan Arsip Mantan Presiden Soeharto ke Negara, Dikumpulkan Selama 30 Tahun
"Saya koreksi, bukan mundur, tapi berhenti. Bapak (Soeharto) pakai istilah berhenti. Beliau (Soeharto) cari kata berhenti di UUD 1945," ungkapnya.
Ia beralasan, penggunaan diksi berhenti dinilai sang ayah lebih tepat ketimbang mengundurkan diri.
Pandangan ayahnya, diksi mundur diartikan belum selesai bertugas dan tidak bertanggung jawab pada pekerjaan.
• Kota Oxford Berikan Penghargaan kepada Pemimpin Separatis Papua, Indonesia Terluka
Sedangkan diksi berhenti melakukan pekerjaan, namun pemberi kerja sudah tidak percaya lalu diberhentikan.
"Beliau (Soeharto) katakan, kalau disebut mengundurkan diri, berarti belum selesai bertugas, sudah mundur, itu artinya enggak tanggung jawab."