Penculikan
Komnas PA Sebut Tak Ada Kasus Penculikan oleh Pengurus Yayasan di Cilangkap, Ini Penjelasannya
"Setelah ayah kandung kedua anak ini meninggal, mereka berdua diwasiatkan oleh kerabat terdekat yaitu Ibu Flores...."
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Fred Mahatma TIS
"Keputusan kami bukan hanya karena kami telah memintai keterangan kedua anak dan Ibu Flores saja, melainkan karena juga terdapat putusan pengadilan yang dimenangkan oleh pihak Ibu Flores..."
ARIST Merdeka Sirait, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyangkal ada kasus penculikan dua anak berinisial RP (11) dan BRL (7) oleh pengurus yayasan SMA/SMK di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.
Hal itu disampaikannya saat konfrensi pers bersama ibu asuh RP dan BRL, Flores Sagala yang didampingi oleh kuasa hukumnya di Kantor Komnas PA Pasar Rebo Jakarta Timur, Selasa (18/2/2020).
"Setelah ayah kandung kedua anak ini meninggal, mereka berdua diwasiatkan oleh kerabat terdekat yaitu Ibu Flores. Kemudian kami panggil kedua anak itu untuk dilakukan interview. Mereka berdua pun lebih memilih untuk dipelihara oleh Ibu asuh dibanding oleh keluarga Ayahnya," ungkap Arist di lokasi.
• Drama Penculikan Anak, Terjebak di Lintasan KA, Pelaku Digebuki Warga, Dapat Pesanan dari Jabar
• Kasus Percobaan Penculikan Balita di Cipayung, Pelaku Rampas Korban Saat Digendong Kakak Sepupu
• Kronologi Percobaan Penculikan Anak di Cipayung, Keluarga Korban Sebut Satu Pelaku Lainnya Kabur
Selain keinginan kedua anak tersebut untuk diasuh oleh Flores, hak asuh atas mereka diperkuat dengan putusan pengadilan yang keluar pada akhir Januari lalu.
"Keputusan kami bukan hanya karena kami telah memintai keterangan kedua anak dan Ibu Flores saja, melainkan karena juga terdapat putusan pengadilan yang dimenangkan oleh pihak Ibu Flores," ujarnya.
Namun, pihak keluarga almarhum kedua anak tersebut mengklaim bahwa Flores melakukan penculikan anak. Hal itu pun dibantah oleh Arist.
"Kemudian dibilang Ibu Flores menculik, saya sebut tidak begitu. Karena sudah ada surat penetapan pengadilan atas permintaan anak dan rekomendasi dari Komnas Anak untuk menguatkan wasiat dari mendiang ayah ke dua anak itu," kata Arist.
Pencemaran nama baik
Sementara itu, Flores yang merasa keberatan berencana untuk melaporkan pihak keluarga almarhum ayah kedua anak tersebut atas nama Rusmala Sitanggang.
"Ini sudah tidak benar, dibilang bahwa saya menculik. Saya akan laporkan ke polisi karena telah menyemarkan nama baik saya," ungkap Flores.
Dugaan penculikan
Sebelumnya, diberitakan, seorang pengurus SMA/SMK di Cipayung, Jakarta Timur, dilaporkan atas aksi dugaan penculikan terhadap dua orang anak.
Di mana wanita tersebut diketahui membawa kabur anak perempuan, saat ayahnya sedang dimakamkan, beberapa waktu lalu.
FS, yang dilaporkan atas dugaan aksi penculikan terhadap dua anak yang terjadi sejak pertengahan November 2019 lalu. Dua anak berinisial RP, 11, dan BRL, 7, tak kembali ke rumah usai acara prosesi pemakaman ayahnya.
Rusmala Sitanggang, tante RP dan BRL mengatakan, keponakannya diculik saat proses pemakaman ayah kedua korban pada tanggal 15 November 2019.
"Sejak acara pemakaman itu, saya sudah tak pernah lagi melihat kedua keponakan saya yang hilang," katanya, Jumat (14/2/2020) lalu.