Pilkada Kota Depok
Dijadikan 'Ban Serep' oleh PKS di Pilkada Depok, Meski Sebut Wajar Wali Kota Depok Minta Klarifikasi
"Mungkin maksudnya ban serep adalah ya yang namanya parpol punya jagoan-jagoannya dong, wajar, siapapun punya, Golkar punya, ini punya, itu punya.."
"Diklarifikasi dulu, itu kata-kata beliau bukan? Kalau saya yakin sih ngga deh, sebab saya kenal sosok beliau seorang yang santun, seorang yang elegan, seorang akademisi yang ideal..."
WALI Kota Depok Mohammad Idris menanggapi omongan Presiden PKS Sohibul Iman terkait posisi dirinya sebagai ban serep dalam pencalonan Wali Kota Depok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
"Mungkin maksudnya ban serep adalah ya yang namanya parpol punya jagoan-jagoannya dong, wajar, siapapun punya, Golkar punya, ini punya, itu punya, siapapun. Kalau saya kan ngga punya parpol, itu sih hak mereka, sah-sah saja," ujar Idris Idris kepada wartawan saat ditemui di bilangan Margonda, Pancoran Mas, Depok, Selasa (18/2/2020).
• Tetap Kukuhkan Tiga Bakal Calon Wali Kotanya, PKS Sebut Mohammad Idris Hanya Jadi ‘Ban Serep’
• Presiden PKS: Tak Menutup Kemungkinan Comot Idris Abdul Somad pada Pilkada Depok 2020
• Sah! Gerindra dan PDIP Kota Depok Berkoalisi Gempur Pertahanan PKS di Pilkada Depok 2020
Namun, Idris justru menanyakan balik kepada awak media, apakah benar Iman berkata demikian yakni mengatakan bahwa Idris hanya menjadi ban serep dalam bursa pencalonan wali kota Depok dari PKS.
"Sudah yakin beliau mengatakan ban serep? Hah? Ngga. Maksudnya ban serep adalah yang kedua, maksudnya, yang pertama ya dari kader-kadernya, setiap parpol punya hak dan kewajiban mencalonkan kadernya yang terbaik," paparnya.
Harus diklarifikasi
Menurut pria yang berniat lanjut menjadi dua periode memimpin Depok ini, omongan Iman harus diklarifikasi kembali apakah benar seorang pemimpin sebuah partai besar berkata demikian.
"Diklarifikasi dulu, itu kata-kata beliau bukan? Kalau saya yakin sih ngga deh, sebab saya kenal sosok beliau seorang yang santun, seorang yang elegan, seorang akademisi yang ideal," katanya.
Idris mengaku, dirinya telah lama kenal dengan Iman ketika pria yang juga menyandang status Kyai ini menjadi Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Fikri.
Di mana pada masa itu, kata Idris, Iman menduduki posisi sebagai ketua umum di Paramadina sekaligus bidang pembinaan di yayasan pesantren Insan Cendikia (Incen).
Sehingga dengan perkenalannya yang telah lama itu, Idris mengaku diringa kenal betul siapa Sohibul Iman dan meyakini bahwa omongan tersebut bukanlah dari mulut sang presiden.
"Kalau pun benar kata beliau, ya dengan pancingan-pancingan orang media dengan pertanyaannya. Maksud dan arahannya (ban serep) itu bukan ke sana, bukan mengecilkan, menyepelekan saya," tutur Idris.
Idris pun mengatakan dengan pengalaman dirinya yang menghabiskan 15 tahun belajar politik Islam di Timur Tengah, dijadikan Iman sebagai pertimbangan beliau dalam menilai dirinya.
"Untuk kedekatan-kedekatan pribadi dan ideologis ya kita masih berharap lah bahwa partai politik ini memberi dukungan kepada calon-calon yang berintegritas," paparnya.
Wali Kota Depok Mohammad Idris
Presiden PKS Sohibul Iman
Pilkada Depok 2020
Pilkada Kota Depok
Presiden PKS Sebut Idris Hanya Jadi Ban Serep
Pensiun dari Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna Ingin Jadi Pengamat Sepak Bola |
![]() |
---|
Berikut Ini Tahapan Pilkada Kota Depok, Mulai Pendaftaran Paslon hingga Hari Pencoblosan 9 Desember |
![]() |
---|
Namanya Muncul Jelang Pilkada, Internal Partainya Diisukan Pecah Suara, Begini Kata Yeti Wulandari |
![]() |
---|
Pengamat Politik UI: Dialog Politik Pilkada Depok Perlu Agar Masyarakat Tak Beli Kucing dalam Karung |
![]() |
---|
Ogah Prematur, Koalisi Depok Tertata Masih Godok Nama Calon Wali Kota untuk Pilkada Kota Depok 2020 |
![]() |
---|