Siwanya Korban Bully dan Tangan Diamputasi, Kepsek SMPN 16 Kota Malang Dicopot karena Dianggap Lalai

Siwanya Korban Bully dan Tangan Diamputasi, Kepsek SMPN 16 Kota Malang Dicopot karena Dianggap Lalai

Humas Polresta Malang Kota
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata saat melihat kondisi siswa korban perundungan di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, Jumat (31/1/2020). 

Wali Kota Malang Sutiaji memecat kepala sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 16 Kota Malang, Syamsul Arifin.

Pemecatan itu merupakan imbas dari kasus perisakan yang menimpa salah satu siswa di sekolah itu. MS (13).

"Tidak usah menunggu waktu. Sekarang sudah ditarik. Kepala sekolah sudah ditarik begitu juga dengan waka (wakil kepala sekolah)," kata Sutiaji di Balai Kota Malang, Senin (10/2/2020). 

Siswa SMK Bekasi Dibully Disetrum dan Ditendang, Polisi Cuma Bilang itu Hanya Becanda

Ironi Siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Ayah Ibunya Cerai, Sering DIbully, Ditemukan Tewas Digorong-gorong

Langkah itu diambil berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan Inspektorat Pemerintah Kota Malang.

Kepala dan wakil kepala sekolah dinilai lalai. Pemecatan itu mengacu PP Nomor 53 Tahun 2015 tentang Disiplin Pegawai dan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan.

"Di sana sudah diatur secara khusus ada pelanggaran ringan, ada pelanggaran sedang, ada pelanggaran berat. Dan kepala sekolah sudah ditarik, sudah dibebastugaskan, termasuk wakilnya," jelasnya.

Pemerintah Kota Malang juga mempertimbangkan memberikan sanksi kepada para guru yang diduga terkait dengan kasus perisakan itu.

Pemuda Menangis Selaput Jari Tangan Tertancap Pagar, Tetangga Mengira Tangisan Kuntilanak

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Malang Zubaidah juga mendapatkan peringatan. Zubaidah dinilai mengeluarkan pernyataan tak sesuai dengan kejadian perisakan.

"Kepala dinas sudah kami lakukan peringatan. Sudah kami beri batas waktu. Pelanggaran kepala dinas itu hanya ceroboh membuat statement. Karena informasi yang didapat dari sekolah tidak dianalisa terus membuat statement itu," kata Sutiaji.

Diberitakan sebelumnya, MS (13) menjadi korban perisakan teman sekolahnya pada 15 Januari 2020.

Akibat perisakan itu, MS harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang.

 Sejumlah bagian tubuh MS mengalami lebam akibat dibanting ke paving dan pohon oleh teman-temannya. Bahkan, jari tengah tangan kanan MS harus diamputasi.

Dituding Menghilangkan Perhiasan Almarhumah Lina Jubaedah Senilai Rp 2 Miliar, Ini Penjelasan Teddy

Kasus itu sudah ditangani Polresta Malang Kota dan sudah masuk tahap penyidikan.

Fata Baru Siswa Dibully

 Polisi temukan fakta baru kasus bully yang diduga dilakukan oleh tujuh siswa terhadap MS (13) di SMPN 16 Kota Malang, Jawa Timur.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, para pelaku yang diduga melakukan aksi perundungan terhadap MS tersebut mengaku telah melakukan aksi kekerasan, meski dilatarbelakangi dengan motif bercanda.

Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata mengatakan, tubuh MS sempat diangkat beramai-ramai, kemudian korban dibanting di lantai paving oleh teman-temannya.

"Diangkat beramai-ramai begitu. Terus dibanting ke paving dalam kondisi terlentang," kata Leonardus.

Mengapa Arya Satria Claporth Suami Karen Pooroe Disebut Lita Zein Sebagai Pria Paling Keji?

Tak hanya itu, korban juga sempat dilempar ke pohon oleh para pelaku dengan cara yang sama.

Kata Leonardus, para pelaku mengaku melakukan hal itu kepada MS karena iseng atau bercanda.

Mereka tak sadar atas perbuatannya itu dapat membahayakan korban.

"Kejadian itu dilakukan saat sekolah lagi istirahat. Mengakunya mereka iseng bercanda," kata Leo.

Kasus tersebut mencuat, setelah MS atau korban mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Akibat perlakuan tujuh temannya itu, MS kini juga kehilangan jari tengahnya.

Mulai 12 Februari 2020, Ada Perubahan Tarif Tol Tangerang-Merak, Ini Daftarnya

Pasalnya, saat dilakukan observasi oleh tim dokter Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, tempat MS dirawat, jari tengah korban mengalami luka lebam yang cukup parah

. Sehingga mengharuskan untuk diamputasi.

"Tadi malam pasca operasi dia nangis. Sampai tadi pagi," kata Taufik (47), paman MS saat ditemui di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, Rabu (5/2/2020). 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dinilai Lalai, Kepala Sekolah SMPN 16 Malang Dipecat ", Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved