Revitalisasi TIM
SENIMAN #SaveTIM Tolak Adanya Komersialisasi di Taman Ismail Marzuki, Begini Tanggapan Jakpro
Sejumlah seniman menolak adanya komersialisasi setelah revitalisasi TIM rampung, kendati demikian mereka tak mempermasalahkan mengenai revitalisasi.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Hertanto Soebijoto
Sejumlah seniman menolak adanya komersialisasi setelah revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) rampung, kendati demikian mereka tak mempermasalahkan mengenai revitalisasi itu.
Mengenai hal itu, Manager Komunikasi Revitalisasi TIM, Yeni Kurnaen menyampaikan belum memahami komersialisasi yang ditakutkan oleh para seniman.
Padahal menurutnya sebelum revitalisasi dilakukan sudah ada komersialisasi di TIM.
"Ya sebetulnya terkait komersialisasi itu seperti apa, karena sekarang pun di komersialisasi sebetulnya, cuma nanti TIM dengan wajah baru Jakpro sendiri hanya mengelola infrastruktur saja," kata Yeni di TIM, Jumat (7/2/2020).
Menurut Yeni, jika Jakpro nantinya hanya mengurus mengenai infastruktur dan properti, sementara terkait program seni dan budaya akan di kelola oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
• Mahfud MD Beberkan Alasannya Tidak Setuju Pemulangan 660 WNI Bekas Anggota ISIS
• CURHATAN Ririn Ekawati Setelah Suami Meninggal Bukan Cerai, Terima Takdir Pernikahannya Selesai
• SBY Dituding Terlibat Skandal Jiwasraya, Rachland Nashidik : Erick Thohir Sudah Mahir Politrik
• Kabar Perhiasan Rp 2 Miliar Lina Zubaedah Hilang, Sule: Di Sini Saya Sudah Mantan
Dari sana pihak Dinas Kebudayaan juga akan mengandeng Dewan Kesenian Jakarta sebagai kurator, Yeni mengakui jika terkait kesenian akan diserahkan kepada ahlinya, sehingga Jakpro tidak memiliki kewenangan.
"Jadi kita hanya infrastruktur saja, misalnya begini ada kebocoran nanti kita yang perbaiki, atau di lokasi ini harus ada internet nah itu kami yang pasang, jadi lebih ke maintenance itu tanggung jawab Jakpro," katanya.
Tak hanya itu terkait pembangun hotel berbintang, Yeni menegaskan jika tidak ada pembangunan hotel berbintang, namun ia mengklaim jika hanya membangun wisma seni.
Wisma seni itu di peruntukan untuk bagi para seniman yang membutuhkan akomodasi misalnya melakukan pertujukan seni, sehingga dapat memanfaatkan wisma seni, begitu pun pengujung yang datang ke pertunjukan seni itu.
• BACOK Anak Tokoh Masyarakat Sukabumi, Polisi Tembak Dua Anggota Geng Motor Pelaku Penganiayaan
"Nah ini yang perlu di luruskan jika, sebenarnya tidak ada Hotel tapi Wisma Seni di atas Perpustaan, pengelolan pun masih dalam kajian," katanya.
Sejauh ini pihak Jakpro terus berusaha melakukan komunikasi kepada seluruh seniman, untuk berkomunikasi agar mendapatkan satu tujuan dan pemikiran atas revitalisasi TIM Ini
"Hingga hari ini kita terus lakukan komunikasi dan mengklarifikasi informasi tujuan revitalisasi, ya mudah-mudahan mereka memberikan dukungan," ujarnya.
Para Seniman #SaveTIM Tak Pernah Menolak