Sejarah
Potensi Wisata Situs Saung Ranggon Tinggi, Namun Dana Perawatan dari Pemkab Bekasi Tak Ngucur Lagi
DANA Perawatan dan pemeliharaan situs bersejarah Saung Ranggon di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, satu tahun terakhir ini tidak turun.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Fred Mahatma TIS
Saung Ranggon konon merupakan tempat singgah Pangeran Jayakarta dan Utusan Wali. Namun sayang perhatian dari pemerintah minim sekali. Padahal, lokasi ini berpotensi jadi tempat wisata yang menarik.
DANA Perawatan dan pemeliharaan situs bersejarah Saung Ranggon di Kampung Cikedokan, Desa Cikedokan Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, sudah satu tahun terakhir ini tidak turun.
Biasanya dana perawatan rutin turun. Besaran dana itu sebesar Rp 700.000 per bulan dan dibayarkan tiap tiga bulan sekali.
"Selama 2019 itu sudah ngga ada dana perawatan lagi yang dikirim dari pihak terkait," kata Pelestari Saung Ranggon atau cucu dari juru kuci Fauzi Irfansyah (30), kepada Wartakotalive.com.
• Melihat Saung Ranggon di Bekasi, Rumah Singgah Pangeran Jayakarta dan Para Wali
• KUNCEN Ungkap Kisah Mistis Saung Ranggon di Kampung Cikedokan Kabupaten Bekasi
• VIDEO: Melihat Saung Ranggon di Bekasi, Rumah Singgah Pangeran Jayakarta dan Para Wali

Padahal bangunan ini sejak tahun 2010 sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Akan tetapi malah minim perhatian pemerintah.
"Dulu dapat dari BCB (Bangunan Cagar Budaya) yang di Banten. Suka diantar per tiga bulan sekali. Tapi mulai 2018 akhir hingga saat ini tidak ada lagi," terang dia.
Fauzi tak tahu persis alasannya. Namun, diduga dikarenakan pengelolaan Saung Ranggon ini tak lagi di bawah BCP Banten akan tetapi menjadi di bawah Pemkab Bekasi melalui Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga.
"Sepertinya semenjak di bawah Pemkab Bekasi jadi tak ada dana perawatan lagi deh. Terakhir dana itu kita dapat saat ada acara pada 2018 akhir, itu saja," imbuh dia.
• VIDEO: Melihat Saung Ranggon di Bekasi, Rumah Singgah Pangeran Jayakarta dan Para Wali
• Ada Foto Ny Roro Kidul dan Soekarno di Bangunan Tertua di Bekasi, Saung Ranggon, Ini Sejarahnya
Pihaknya telah mengajukan beberapa kali proposal agar dana perawatan termasuk gaji penjaga situs itu kembali diberikan.
"Tapi ngga ada respon. Bahkan proposal kami minta dana bantuan untuk kegiatan di Saung saja ngga juga dapat. Bilangnya anggarannya sedikit, dibuat ribetlah," jelas dia.
Fauzi menyebut bangunan tua ini butuh perawatan, apalagi bangunan ini terbuat dari kayu yang lambat laun termakan usia.
Tak hanya itu, area sekitar juga perlu perawatan seperti di sapu maupun perawatan fasilitas kamar mandi dan musala.
"Saat ini sedang musim hujan, jadi rentan sekali rapuh. Kan butuh anti rayap dan lampu penerangan dan lainnya," terang dia.
Sejumlah benda pusaka dan barang peninggalan di Saung itu juga perlu perawatan. Tiap Maulid Nabi, benda-benda itu dikeluarkan dibersihkan.
